Mentan: Garap 200 Ribu Hektar Lahan Rawa, Penghasilan Sumsel Naik Rp 14 Triliun

Kompas.com - 28/08/2019, 16:25 WIB
Alek Kurniawan,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

BANYUASIN, KOMPAS.com – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman terus menggalakkan program Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani ( Serasi) di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel).

Mentan Amran berharap target yang dicanangkan untuk membuka lahan seluas 200.000 hektar lahan rawa di Sumsel bisa segera direalisasikan.

“Target pembukaan lahan rawa di Sumsel 200.000 hektar. Jika ini tercapai, maka Sumsel bisa meningkatkan penghasilan sebesar Rp 12-14 triliun,” tegas Amran saat melakukan kunjungan kerja di Kecamatan Muara Padang, Banyuasin, Rabu (28/8/2019).

Secara khusus, Mentan juga berharap Kabupaten Banyuasin bisa membantu mewujudkan target tersebut dengan memanfaatkan lahan rawa seluas 86 hektar.

Baca juga: Galakkan Program Serasi, Kementan Buat Road Map Pergiliran Ekskavator

“Saya minta Kabupaten Banyuasin bisa membantu Sumsel meraih target itu. Kami sudah bantu dengan mendatangkan ekskavator dan traktor untuk percepatan pembangunan. Manfaatkan alat mesin pertanian (Alsintan) tersebut,” ujarnya.

Menurut Mentan, pertanian Indonesia tidak akan bisa menjadi lumbung pangan dunia kalau masih berkutat dengan sistem lama atau tradisional. Indonesia harus bisa mentrasformasikan sistem pertaniannya lebih modern.

“Tidak mungkin bisa bersaing dengan Jepang, Taiwan, atau Korea Selatan tanpa mekanisasi pertanian, tanpa teknologi. Oleh karena itu, manfaatkan semua alat yang Kementan berikan. Saya minta juga TNI untuk mengawal ini,” ujar Mentan.

Kementan memberikan bantuan sebanyak 118 alat mesin pertanian (Alsintan) kepada Provinsi Sumatera Selatan.KOMPAS.com/ALEK KURNIAWAN Kementan memberikan bantuan sebanyak 118 alat mesin pertanian (Alsintan) kepada Provinsi Sumatera Selatan.

Asal tahu saja, Kementan sudah mengirimkan bantuan 118 Alsintan kepada Sumsel dengan taksiran nilai sebesar Rp 300 miliar.

“Mimpi kami selanjutnya adalah petani bisa bertani dari rumah di zaman pertanian 4.0. Bertani juga bisa dengan bantuan drone untuk menebar benih. Nantinya traktor-traktor juga bisa dioperasikan dari jauh. Jadi, yang dulunya butuh 3 bulan untuk menanam di lahan seluas 1 hektar, sekarang hanya butuh 3 jam,” jelasnya.

Tekan kebakaran

Mentan secara gamblang menyatakan kalau Program Serasi mempunyai banyak manfaat bagi petani. Pertama, lahan tidur yang selama ini tidak digunakan rentan terbakar pada musim kemarau, jadi berkurang. 

“Dengan adanya program ini, alang-alang kami babat semua. Kami jadikan lahan produktif yang bisa ditanam padi sehingga bisa juga meningkatkan pendapatan petani,” ujar Amran.

Baca juga: Gubernur Sumsel Apresiasi Program Serasi yang Dijalankan Kementan

Kedua, melalui Program Serasi, petani yang dulunya hanya bisa memanen sebanyak satu kali, kini bisa sampai tiga kali. Dengan begini, produktivitas ketahanan pangan daerah pun meningkat.

Pada acara yang sama, hadir pula Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru. Ia secara khusus memuji Mentan Amran yang selalu memiliki gagasan baru.

Alat mesin pertanian (Alsintan)KOMPAS.com/ALEK KURNIAWAN Alat mesin pertanian (Alsintan)

“Jangan kalah dengan daerah lain yang sudah punya irigasi bagus. Mentan sudah beri bantuan, jadi harus dimanfaatkan secara optimal. Bagaimanapun juga target ini tidak akan terealisasi tanpa adanya semangat dari petani,” ungkapnya.

Ia mengatakan, Sumsel punya banyak potensi untuk menjadi lumbung pangan nasional.

Baca juga: Agar Akurat, Kementan Minta Daerah Gunakan Aplikasi untuk Data Luas Luar Baku Tanaman

“Pulau Jawa sudah jenuh, tidak ada lahan tambahan. Sedangkan di sini masih banyak lahan yang bisa diperluas. Target menjadi lumbung pangan nasional pada 2021 pun bukan mustahil,” terang Herman Deru.

Terkait hal tersebut, Mentan Amran pun menantang Sumsel untuk bisa wujudkan target. Jika target yang diberikan berhasil dipenuhi, Mentan berjanji akan memberikan tambahan bantuan berupa Alsintan dan sapi jenis Belgian blue.

“Harus capai target, nanti akan kami beri apresiasi berupa penambahan Alsintan. Kalau tidak capai target, bantuan traktor dan eskavator yang telah diberikan dengan berat hati akan kami tarik,” tutup Mentan sambil memotivasi petani.

Terkini Lainnya
Kementan Komitmen Jaga Stabilitas Harga dan Tingkatkan Produktivitas Petani, Pengamat Beri Respons Positif

Kementan Komitmen Jaga Stabilitas Harga dan Tingkatkan Produktivitas Petani, Pengamat Beri Respons Positif

Kementan
Pakar Pangan Universitas Andalas: Kepastian Harga Pemerintahan Prabowo Bikin Petani Senang

Pakar Pangan Universitas Andalas: Kepastian Harga Pemerintahan Prabowo Bikin Petani Senang

Kementan
DJBC Catat Tak Ada Impor Beras dan Jagung, Kinerja Bea Masuk Turun 5,1 Persen

DJBC Catat Tak Ada Impor Beras dan Jagung, Kinerja Bea Masuk Turun 5,1 Persen

Kementan
Kepuasan Petani terhadap Kinerja Kementan Capai 84 Persen

Kepuasan Petani terhadap Kinerja Kementan Capai 84 Persen

Kementan
Mentan: Jika Tidak Ada Aral Melintang, 3 Bulan Lagi Indonesia Swasembada Beras

Mentan: Jika Tidak Ada Aral Melintang, 3 Bulan Lagi Indonesia Swasembada Beras

Kementan
Respons Keluhan Petani Singkong di Lampung, Mentan Amran Siap Kawal Regulasi Tata Niaga

Respons Keluhan Petani Singkong di Lampung, Mentan Amran Siap Kawal Regulasi Tata Niaga

Kementan
Perkuat Ketahanan Pangan, Mentan Amran Gandeng 3 Bupati Sulsel Kembangkan Kopi dan Kakao

Perkuat Ketahanan Pangan, Mentan Amran Gandeng 3 Bupati Sulsel Kembangkan Kopi dan Kakao

Kementan
Beras Nasional Surplus 3,7 Juta Ton, Mentan Amran: Hasil Kerja Keras Petani

Beras Nasional Surplus 3,7 Juta Ton, Mentan Amran: Hasil Kerja Keras Petani

Kementan
Mendag : Ekspor Hortikultura Naik 49 Persen Semester I 2025, Indonesia Tekan Impor dan Tingkatkan Ekspor

Mendag : Ekspor Hortikultura Naik 49 Persen Semester I 2025, Indonesia Tekan Impor dan Tingkatkan Ekspor

Kementan
Sejalan dengan Prabowoisme, Wamentan Dukung Tani Merdeka Indonesia

Sejalan dengan Prabowoisme, Wamentan Dukung Tani Merdeka Indonesia

Kementan
Soal Framing Negatif Mentan Amran, PP KAMMI: Publik Harus Menilai sesuai Fakta dan Data

Soal Framing Negatif Mentan Amran, PP KAMMI: Publik Harus Menilai sesuai Fakta dan Data

Kementan
Lawan Mafia Pangan, Ini Upaya Mentan Jaga Kesejahteraan Petani

Lawan Mafia Pangan, Ini Upaya Mentan Jaga Kesejahteraan Petani

Kementan
Komisi IV DPR RI Apresiasi Mentan Amran, Produksi Pangan Naik hingga Serapan Bulog Capai 4 Juta Ton

Komisi IV DPR RI Apresiasi Mentan Amran, Produksi Pangan Naik hingga Serapan Bulog Capai 4 Juta Ton

Kementan
Harga Beras Turun di 13 Provinsi, Mentan Amran Yakin Stabilitas Berlanjut

Harga Beras Turun di 13 Provinsi, Mentan Amran Yakin Stabilitas Berlanjut

Kementan
Berkat Dukungan Kementan, Panen Padi Gadu di Lampung Timur Menguntungkan Petani

Berkat Dukungan Kementan, Panen Padi Gadu di Lampung Timur Menguntungkan Petani

Kementan
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Rp
Minimal apresiasi Rp 5.000
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com