Kementan Dorong Pasar Ekspor Melalui Layanan Sarita

Kompas.com - 21/08/2019, 10:46 WIB
Alek Kurniawan

Penulis

Layanan Sistem Agribisnis Tanaman Pangan (Sarita) digunakan Kementan sebagai jembatan petani menuju pasar ekspor.Dok. Humas Kementan Layanan Sistem Agribisnis Tanaman Pangan (Sarita) digunakan Kementan sebagai jembatan petani menuju pasar ekspor.

KOMPAS.com - Direktorat Jenderal (Ditjen) Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian ( Kementan) memperkenalkan layanan Sistem Agribisnis Tanaman Pangan (Sarita) sebagai jembatan petani menuju pasar ekspor.

Direktur Jenderal (Dirjen) Tanaman Pangan Suwandi menyampaikan layanan online ini difasilitasi dengan berbagai fitur untuk persyaratan ekspor.

Layanannya pun dapat diunduh di laman resmi http://aplikasi2.pertanian.go.id/sarita/

"Dengan adanya aplikasi ini, eksportir dan pedagang yang selama ini kesulitan mencari barang di petani akan menjadi lebih mudah," ujar Suwandi melalui rilis tertulis, Rabu (21/8/2019).

Aplikasi ini, lanjutnya, juga bisa menjembatani petani dan produsen benih.

“Kami beri akses layanan online kepada petani tentang kontak personal eksportir dan pedagang. Sudah kami data sehingga petani tidak lagi kesulitan mencari eksportir,” kata Suwandi.

Warehouse

Selain layanan online, pemerintah juga akan mendorong konsep warehouse yang saat ini telah dimulai dari Sidoarjo Jawa Timur. Warehouse ini memiliki kapasitas simpan 8.000 ton.

“Produk-produk pangan dari sentra di Jawa Timur (Jatim) pengemasannya sudah rapi, nanti bisa diekspor dan didistribusikan ke seluruh supermarket di Indonesia,” ujarnya.

Jaringan warehouse tersebut, menurut Suwandi, memiliki outlet pangan di beberapa negara seperti Singapura, Hongkong, Cina, dan Jepang.

"Dengan demikian, pelaku usaha dari negara lain tidak lagi perlu ke Indonesia, karena outlet produk pertanian Indonesia sudah ada di negara mereka," jelasnya.

Baca juga: Kementan Terus Dorong Petani Ikut Asuransi Usaha Tani Padi

Bukan hanya Jatim, pihak swasta juga akan membangun warehouse di sentra lainnya.

"Sudah direncanakan akan dibangun di wilayah Belawan, Batam, Makassar, Banjarmasin, Semarang, dan Jakarta, terang Suwandi lagi.

Suwandi mengakui, untuk mendorong ekspor Indonesia harus memiliki beberapa pergudangan dengan kapasitas penyimpanan yang besar.

Dengan kondisi Indonesia yang merupakan negara kepulauan, diharapkan dapat menjaga sistem distribusi berjalan dengan baik.

“Jadi tugas Kementan membina petani dan produknya di sentra pertanian. Supaya menghasilkan produk yang bermutu dan berdaya saing,” tegasnya.  

Untuk itu, Suwandi mengungkapkan pihaknya bersama seluruh produsen pangan baik jagung, kedelai, padi, ubi kayu, dan lainya telah membahas sistem perdagangan, regulasi, dan kelembagaan tata kelola.

Beras organik

Untuk diketahui, saat ini produk pangan yang banyak peminatnya di pasar luar negeri adalah beras organik.

Beras organik Indonesia kini sudah menembus pasar Amerika, Argentina, Peru, dan Chili.

Berdasarkan catatan Kementerian Pertanian, rekomendasi ekspor beras tertentu meningkat dari tahun ke tahun.

Baca juga: Bappenas: Program Kementan Terbukti Memacu Pertumbuhan Ekonomi Daerah

Pada 2017 misalnya, telah mengeluarkan permohonan ekspor sebanyak 13 rekomendasi dengan volume ekspor 473 ton ke Australia, Amerika Serikat, Belgia, Italia, Jerman, dan Singapura. 

Selanjutnya, pada 2018 permohonan ekspor meningkat sebanyak 59 rekomendasi dengan volume 1.134 ton ke Australia, Israel, Amerika Serikat, Malaysia, Jepang, Turki, Singapura, Hongkong, dan Italia.  

Kemudian sampai awal Agustus 2019, sebanyak 33 rekomendasi ekspor dengan volume 227 ton telah dikeluarkan Kementan.

Terkini Lainnya
Hadapi Ancaman Pangan, Kementan Gencarkan Irpom demi Pastikan Keberlanjutan Pangan Aman
Hadapi Ancaman Pangan, Kementan Gencarkan Irpom demi Pastikan Keberlanjutan Pangan Aman
Kementan
Program Pompanisasi Buat Petani Tersenyum, Mentan Amran: Solusi untuk Tingkatkan Indeks Pertanaman
Program Pompanisasi Buat Petani Tersenyum, Mentan Amran: Solusi untuk Tingkatkan Indeks Pertanaman
Kementan
Irpom Naikkan IP Jadi 3 Kali, Kementan Pantau dan Pastikan Pangan Aman Terkendali
Irpom Naikkan IP Jadi 3 Kali, Kementan Pantau dan Pastikan Pangan Aman Terkendali
Kementan
Irpom Disebut Berhasil Cegah Gagal Tanam Saat Kemarau
Irpom Disebut Berhasil Cegah Gagal Tanam Saat Kemarau
Kementan
Kemarau Tetap Bisa Tanam, Petani Senang IP Naik 
Kemarau Tetap Bisa Tanam, Petani Senang IP Naik 
Kementan
Lewat B50, Pemerintah Sediakan Energi Nasional dan Tingkatkan Nilai Tambah Pekebun
Lewat B50, Pemerintah Sediakan Energi Nasional dan Tingkatkan Nilai Tambah Pekebun
Kementan
Agustus Tidak Ada Puso, Pompanisasi di Banten Dongkrak Kenaikan NTP
Agustus Tidak Ada Puso, Pompanisasi di Banten Dongkrak Kenaikan NTP
Kementan
Kementan Ajak FAO Tingkatkan Tata Kelola Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan
Kementan Ajak FAO Tingkatkan Tata Kelola Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan
Kementan
Presiden Jokowi Terima Agricola Medal, FAO: Transformasi Pertanian Indonesia Berkembang Pesat
Presiden Jokowi Terima Agricola Medal, FAO: Transformasi Pertanian Indonesia Berkembang Pesat
Kementan
Optimalkan Perluasan Areal Tanam, Kementan Monitoring Program Pompanisasi
Optimalkan Perluasan Areal Tanam, Kementan Monitoring Program Pompanisasi
Kementan
Kementan Gencarkan Pompanisasi, Pastikan Pompa Berhasil Nyala Mengairi Sawah
Kementan Gencarkan Pompanisasi, Pastikan Pompa Berhasil Nyala Mengairi Sawah
Kementan
Atasi Kekeringan Lahan, Kementan Terjun Langsung Bantu Petani
Atasi Kekeringan Lahan, Kementan Terjun Langsung Bantu Petani
Kementan
Irpom dan Pompanisasi Terbukti Berhasil Selamatkan Ketahanan Pangan Nasional
Irpom dan Pompanisasi Terbukti Berhasil Selamatkan Ketahanan Pangan Nasional
Kementan
Kementan Bersama GEMPITA Sinergi Bangun Kalteng Jadi Lumbung Padi Nasional
Kementan Bersama GEMPITA Sinergi Bangun Kalteng Jadi Lumbung Padi Nasional
Kementan
Produksi Naik Bulan Agustus, September dan Oktober, Program Pompanisasi Berhasil
Produksi Naik Bulan Agustus, September dan Oktober, Program Pompanisasi Berhasil
Kementan
Bagikan artikel ini melalui
Oke