Pemanfaatan Alsintan Bisa Jadi Solusi Atasi Kekeringan

Kompas.com - 13/08/2019, 09:36 WIB
Alek Kurniawan,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

Kementan serahkan lima traktor roda empat kepada para petani di Kediri, Kamis (8/8/2019).Dok. Humas Kementan Kementan serahkan lima traktor roda empat kepada para petani di Kediri, Kamis (8/8/2019).

KOMPAS.com - Direktur Jenderal (Dirjen) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian ( Kementan), Sarwo Edhy mengatakan pemanfaatan alat mesin pertanian ( alsintan) dapat mendukung upaya mitigasi kekeringan.

Oleh karena itu, dia mengimbau dinas pertanian di kabupaten dan kota untuk memaksimalkan alsintan agar petani dapat terus berproduksi.

" Alsintan dapat mendukung mitigasi kekeringan dan segera salurkan ke daerah terdampak kekeringan," ucap Sarwo Edhy melalui rilis tertulis, Kamis (13/8/2019).

Sarwo mengatakan adapun upaya lain untuk mitigasi kekeringan yaitu dengan memanfaatkan sumber air di mana sudah ada 11.654 unit embung pertanian dan 4.042 irigasi perpompaan di dekat daerah terdampak kekeringan.

Baca juga: Kementan Bentuk Brigade untuk Optimalkan Alsintan

Untuk diketahui, jumlah pompa air yang dialokasikan oleh Kementan pada periode 2015-2018 sebanyak 93.860 unit dan khusus daerah terdampak kekeringan pompa air tersedia mencapai 19.999 unit.

"Kekeringan akan diperkirakan berlanjut beberapa bulan ke depan. Antisipasi bisa diperoleh dari pemanfaatan pompa air dan pipanisasi. Pengamanan standing crop dilakukan dengan semua pihak sehingga terselesaikan dengan baik," ujar Sarwo.

Pompanisasi

Salah satunya yang dilakukan oleh Kelompok Tani (Poktan) Manunggal, Wediutah Ngeposari, Semanu, Gunung Kidul yang berhasil mengangkat air dari sumber air Kali Greneng untuk keperluan pertanian.

Asal tahu saja, irigasi perpompaan itu merupakan bantuan dari Kementan yang dikerjakan secara swakelola oleh Poktan penerima kegiatan. 

Ketua Poktan Manunggal Wediutah Sarwo Widodo menjelaskan, sumber air Kali Greneng Wediutah merupakan warisan nenek moyang yang tak pernah surut airnya meski saat puncak musim kemarau.

"Biasanya penduduk mengambil air dengan menyusuri lokasi yang dalam dengan memikul jerigen air untuk dibawa ke atas satu persatu penduduk," ujar Sarwo Widodo.

Baca juga: Berikan Bantuan Alsintan, Kementan Ingin Petani Lebih Optimal Bekerja

Dengan luas lahan 20 hektar (ha) biasanya petani hanya menanam padi sekali di musim hujan dan satu kali tanam palawija di musim kedua.

Sarwo Widodo menuturkan dengan adanya irigasi perpompaan bisa menambah motivasi petani Wediutah sehingga lebih tekun bertani dan tidak takut kekeringan.

Pada musim kemarau ini saja telah diuji coba tanam jagung seluas 3 ha dan bertambah menjadi 15 ha tanam pada musim ketiga dengan jagung dan kacang atau kedele serta tanaman sayuran.

"Kami sangat berterima kasih kepada pemerintah yang telah meringankan beban petani dalam hal pengairan," ujarnya.

Baca juga: Kementan: Pelatihan Alsintan Dorong Kinerja Petani Lebih Optimal

Sementara itu, Kepala Dinas DPP Bambang Wisnu Broto berharap petani membentuk Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) dalam pengelolaan air ke depan.

"Dengan memiliki P3A, air yang ada akan bisa dikelola dengan baik. Sehingga, proses tanam akan lancar dan lebih mudah menghadapi kekeringan," kata Bambang.

Pada hari sebelumnya, Selasa (6/8/2019) Kepala Dinas DPP juga telah meresmikan irigasi perpompaan di Poktan Rukun Agawe Makmur Beji, Patuk.

Irigasi ini nantinya untuk mengairi lahan seluas 25 ha dengan sumber air Sungai Oya.

Terkini Lainnya
Serapan Beras Bulog Tembus 2 Juta Ton, Mentan Amran: Ini Lompatan Eksponensial
Serapan Beras Bulog Tembus 2 Juta Ton, Mentan Amran: Ini Lompatan Eksponensial
Kementan
Saat Harga Beras Dunia Anjlok, Indonesia Cetak Rekor Produksi dan Akhiri Impor Konsumsi
Saat Harga Beras Dunia Anjlok, Indonesia Cetak Rekor Produksi dan Akhiri Impor Konsumsi
Kementan
Selalu Berdialog dengan Petani, Gaya Kerja Mentan Amran Dipuji Wapres Gibran
Selalu Berdialog dengan Petani, Gaya Kerja Mentan Amran Dipuji Wapres Gibran
Kementan
Indonesia Surplus Beras Tanpa Impor, Mentan Amran: Bukti Komitmen Pemerintah Perkuat Ketahanan Pangan
Indonesia Surplus Beras Tanpa Impor, Mentan Amran: Bukti Komitmen Pemerintah Perkuat Ketahanan Pangan
Kementan
Serapan Beras Bulog Januari–Mei 2025 Jadi yang Tertinggi dalam 57 Tahun
Serapan Beras Bulog Januari–Mei 2025 Jadi yang Tertinggi dalam 57 Tahun
Kementan
Lakukan Tanam Perdana di Pulang Pisau, Kalteng Percepat Langkah Menuju Swasembada Pangan
Lakukan Tanam Perdana di Pulang Pisau, Kalteng Percepat Langkah Menuju Swasembada Pangan
Kementan
Kebut Target Swasembada, Kementan Selesaikan Tanam Perdana di 2 Lokasi Cetak Sawah Baru
Kebut Target Swasembada, Kementan Selesaikan Tanam Perdana di 2 Lokasi Cetak Sawah Baru
Kementan
Tegaskan Meritokrasi, Mentan Amran Coret Calon Pejabat Titipan meski Keluarga Sendiri
Tegaskan Meritokrasi, Mentan Amran Coret Calon Pejabat Titipan meski Keluarga Sendiri
Kementan
Luruskan Informasi, Mentan Amran Sebut Dapat Dukungan Penuh dari Wapres Gibran
Luruskan Informasi, Mentan Amran Sebut Dapat Dukungan Penuh dari Wapres Gibran
Kementan
Sepulang dari Yordania, Mentan Amran Sidak Kantor Bulog dan PIHC
Sepulang dari Yordania, Mentan Amran Sidak Kantor Bulog dan PIHC
Kementan
Hadapi Ancaman Pangan, Kementan Gencarkan Irpom demi Pastikan Keberlanjutan Pangan Aman
Hadapi Ancaman Pangan, Kementan Gencarkan Irpom demi Pastikan Keberlanjutan Pangan Aman
Kementan
Program Pompanisasi Buat Petani Tersenyum, Mentan Amran: Solusi untuk Tingkatkan Indeks Pertanaman
Program Pompanisasi Buat Petani Tersenyum, Mentan Amran: Solusi untuk Tingkatkan Indeks Pertanaman
Kementan
Irpom Naikkan IP Jadi 3 Kali, Kementan Pantau dan Pastikan Pangan Aman Terkendali
Irpom Naikkan IP Jadi 3 Kali, Kementan Pantau dan Pastikan Pangan Aman Terkendali
Kementan
Irpom Disebut Berhasil Cegah Gagal Tanam Saat Kemarau
Irpom Disebut Berhasil Cegah Gagal Tanam Saat Kemarau
Kementan
Kemarau Tetap Bisa Tanam, Petani Senang IP Naik 
Kemarau Tetap Bisa Tanam, Petani Senang IP Naik 
Kementan
Bagikan artikel ini melalui
Oke