KOMPAS.com – Kementerian Pertanian ( Kementan) akan membentuk Brigade Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan) dalam rangka mengoptimalkan fungsi Alsintan.
Brigade Alsintan itu dinilai akan sangat membantu dan memberikan keuntungan bagi petani yang ingin meminjam Alsintan.
Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (Ditjen PSP) Kementan Sarwo Edhy mengatakan, petani dipersilakan memanfaatkan alsintan yang tersimpan di Dinas Pertanian atau Kodim setempat.
"Di Brigade Alsintan tersedia berbagai alat pertanian modern, seperti traktor roda dua, traktor roda empat, transplanter (penanam), dan pompa air serta excavator atau backhoe. Semuanya dalam kondisi baik," ungkapnya.
Baca juga: Berikan Bantuan Alsintan, Kementan Ingin Petani Lebih Optimal Bekerja
Dia menambahkan, petani yang ingin meminjam tinggal berkoordinasi dengan Distan atau Babinsa. Kemudian membuat surat permohonan peminjaman Alsintan melalui Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) di wilayah masing-masing.
"Mekanisme peminjaman tersebut untuk memperjelas siapa yang bertanggungjawab atas peminjaman. Kalau Alsintan yang dimaksud tersedia atau tidak sedang dipakai petani lain, bisa langsung dipakai,” terang dia.
Salah satu daerah yang akan mulai menerapkan sistem Brigade Alsintan adalah Kabupaten Garut, Jawa Barat. Untuk itu, kabupaten ini menerima bantuan 10 Alsintan dari Ditjen PSP, yang terdiri dari 2 traktor, 5 unit pompa air, 3 unit kultivator.
Untuk Perkebunan, bantuan berupa benih kopi dan hooler. Ada juga bantuan pangan berupa corn sheller dan power threser.
Baca juga: Kementan: Pelatihan Alsintan Dorong Kinerja Petani Lebih Optimal
"Ada 3 Ditjen yang memberikan bantuan yaitu PSP, Tanaman Pangan dan Perkebunan," jelas Sarwo Edhy, Jumat (9/8/2019).
Kepala Bidang Sumber Daya Dinas Pertanian Kabupaten Garut Deni Herdiana menjelaskan, Alsintan tersebut tidak berbentuk hibah, melainkan aset dinas yang akan dikelola Brigade Alsintan.
Selain itu, ke depannya Kabupaten Garut akan membangun perbengkelan dan pergudangan dengan bentuk Kerja Sistem Operasional (KSO).
Baca juga: Kementan: Maksimalkan Alsintan dan Sumber Air untuk Hadapi Kemarau
“Mudah-mudahan terwujud dengan dibangunnya perbengkelan Alsintan di Bayongbong,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (9/8/2019).
Deni juga menjelaskan, petugas Brigade Alsintan Kabupaten Garut akan berasal dari petugas lapangan dan teknisi dari kelompok tani, yang akan dilatih menjadi operator Alsintan.
Ke depannya, imbuh Deni, Kabupaten Garut akan fokus pada pengoptimalan insfrastruktur pertanian, Alsintan, dan irigasi.
“Karena kalau bantuan benih, baik itu pangan, kebun, holtikultura tidak disediakan irigasi pertanian dan Alsintan untuk percepatan pertanaman, itu kurang berhasil,” ucapnya.
Baca juga: Gelar Sosialisasi Alsintan, Mentan Ingin Petani Melek Teknologi
Pengoptimalan itu, lanjut Deni, juga menjadi upaya untuk mengatasi keterbatasan Alsintan yang kini dimiliki Kabupaten Garut.
“Karena volume Alsintan masih kurang. Pihak Dinas masih kekurangan Alsintan sekitar 800 traktor. Apalagi pompa air, kekurangannya sangat banyak," jelas dia.
Meskipun dalam keterbatasan, Deni menjelaskan pihaknya akan mendata kembali bantuan-bantuan yang sudah ada di kelompok tani agar bisa terpantau kondisinya.
"Minimal, selain terawat, usia Alsintan juga lebih lama," harap Deni.