Dongkrak Ekspor Pertanian, Kementan Manfaatkan Teknologi Informasi

Kompas.com - 08/08/2019, 14:42 WIB
Kurniasih Budi

Penulis


KOMPAS.com - Kementerian Pertanian terus mendorong pemanfaatan teknologi informasi pada proses bisnis karantina.

Proses pertukaran data persyaratan ekspor dan sertifikat elektronik atau e-Cert ke Belanda merupakan contoh pemanfaatan teknologi informasi.

“Hari ini kami tunjukkan langsung bahwa sertifikat dalam hitungan detik sudah dapat diterima negara tujuan. Dan ini untuk memudahkan ekspor kita ke negara tujuan," kata Menteri Pertanian Amran Sulaiman dalam pernyataan tertulis, Kamis (8/8/2019).

Amran menginstruksikan Badan Karantina Pertanian untuk melakukan harmonisasi dan negosiasi dengan seluruh negara mitra dagang agar dapat menggunakan fasilitas layanan itu.

Baca juga: Resmi, Indonesia Akan Ekspor Buah ke Argentina

Hingga kini, ada 4 negara yang memanfaatkan layanan itu, yakni Selandia Baru, Australia, Belanda, dan Vietnam.

“Baru ada satu negara di Asean, ini yang kita dorong dahulu, seluruh negara ASEAN dan terus lanjut ke negara mitra dagang lainnya," kata Amran.

Menurut dia, peningkatan ekspor akan memperkuat bangsa. Sayangnya, kebijakan impor sangat tidak berpihak pada petani.

Padahal, imbuh dia, ekspor produk pertanian terus meningkat hingga 100 persen per tahun.
Adapun total volume ekspor pada 2014 sebanyak 33 juta ton, merujuk data Kementan.

Bahkan, ia melanjutkan, volume ekspor pada 2018 telah mencapai 42.5 juta ton.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman melepas ekspor komoditas pertanian buah mangga dari Provinsi Bali, Rabu (7/8/2019).Dok. Humas Kementan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman melepas ekspor komoditas pertanian buah mangga dari Provinsi Bali, Rabu (7/8/2019).

Peningkatan volume ekspor disebabkan adanya inovasi, kemudahan, dan percepatan layanan karantina di pelabuhan maupun bandara.

Ia menegaskan, elektronik sertifikat dan aplikasi petaan komoditas pertanian ekspor (IMACE) memudahkan eksportir untuk melakukan ekspor.

"Kami targetkan pada 2019 volume ekspor meningkat hingga 45 juta ton. Sesuai amanat Bapak Presiden, kami gunakan teknologi informasi, permudah perizinan dan sertifikat melalui digitalisasi untuk memudahkan layanan ekspor," ujar dia.

Selain itu, Kementan terus menjalankan program Agro Gemilang sebagai upaya akselerasi ekspor produk pertanian.

Komoditas unggulan

Pada Rabu (7/8/2019) lalu, Amran melepas ekspor komoditas unggulan Bali, berupa 2,5 ton Mangga Harum Manis ke Rusia dan beberapa produk lainnya ke sejumlah negara.

Pemerintah menargetkan 100 ton ekspor buah mangga asal Bali mampu memenuhi pasar Rusia pada tahun ini.

Sebagai informasi, ekspor komoditas pertanian ke Rusia baru mencapai 368,4 ribu ton. Adapun komoditas yang diekspor antara lain air kelapa, bambu, salak, dan kacang tanah.

"Saya mengajak pemuda tani Indonesia, ayo kita mulai ekspor ke Rusia. Harganya bagus dan ekspor akan meningkatkan kesejahteraan petani," kata dia.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memeriksa komoditas pertanian unggulan dari Provinsi Bali yang akan diekspor ke Rusia dan sejumlah negara lainnya dari Denpasar, Bali, Rabu (7/8/2019).Dok. Humas Kementan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memeriksa komoditas pertanian unggulan dari Provinsi Bali yang akan diekspor ke Rusia dan sejumlah negara lainnya dari Denpasar, Bali, Rabu (7/8/2019).

Komoditas lain yang diekspor adalah paprika serta handicraft berbahan dasar batok kelapa, jerami, dan enceng gondok dengan tujuan Belanda.

Selain itu, Amran melanjutkan, komoditas pertanian seperti daun bawang yang diekspor Taiwan, vanili diekspor ke Amerika Serikat, rempah-rempah diekspor ke Swiss.

Indonesia juga mengekspor 44.500 ekor anak ayam umur sehari atau day old chicken (DOC) ke Timor Leste. Ekspor komoditas pertanian tersebut bernilai total Rp 13,5 miliar.

E-cert perkuat layanan ekspor

Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan) Ali Jamil menjelaskan, Barantan telah melakukan beberapa aksi strategis.

Selain menerapkan e-Cert dan inline inspection, Barantan juga menggagas Agro Gemilang dan sosialisasi aplikasi petaan komoditas pertanian ekspor atau IMACE pada awal 2019.

Pada Unit Pelaksana Teknis (UPT) Karantina Pertanian Denpasar, kata dia, terjadi penambahan negara tujuan ekspor.

Berdasarkan data Karantina Pertanian Denpasar, negara tujuan ekspor per Juli 2018 tercatat 40 negara, sedangkan pada Juli 2019 telah menjadi 50 negara atau meningkat 25 persen.

Sementara itu, pada Juli 2018 ada 65 eksportir dalam program Agro Gemilang. Jumlah eksportir meningkat menjadi 78 pada Juli 2019 atau meningkat 11 persen.

Baca juga: Mentan: Ekspor Pertanian Bulan Juli Capai Rp 1,1 Triliun

Menurut dia, nilai ekspor di Karantina Denpasar juga meningkat. Pada sub sektor komoditas hortikultura terjadi peningkatan dari Juli 2018 sebanyak Rp 17,6 miliar menjadi Rp 87,9 miliar pada Juli 2019.

Tak cuma itu, ekspor komoditas perkebunan meningkat dari Rp 18,7 miliar pada Juli 2018 menjadi Rp 42,6 miliar pada Juli 2019.

Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan Kuntoro Boga Andri secara khusus mengirimkan sertifikat elektronik ekspor produk pertanian Indonesia ke Belanda. Sertifikat itu telah diterima pemerintah Belanda.

"Sistem elektronik sertifikat ini telah berjalan baik, dan kami senang ekspor kita bisa diterima lebih cepat" kata dia.

Terkini Lainnya
Kementan Komitmen Jaga Stabilitas Harga dan Tingkatkan Produktivitas Petani, Pengamat Beri Respons Positif

Kementan Komitmen Jaga Stabilitas Harga dan Tingkatkan Produktivitas Petani, Pengamat Beri Respons Positif

Kementan
Pakar Pangan Universitas Andalas: Kepastian Harga Pemerintahan Prabowo Bikin Petani Senang

Pakar Pangan Universitas Andalas: Kepastian Harga Pemerintahan Prabowo Bikin Petani Senang

Kementan
DJBC Catat Tak Ada Impor Beras dan Jagung, Kinerja Bea Masuk Turun 5,1 Persen

DJBC Catat Tak Ada Impor Beras dan Jagung, Kinerja Bea Masuk Turun 5,1 Persen

Kementan
Kepuasan Petani terhadap Kinerja Kementan Capai 84 Persen

Kepuasan Petani terhadap Kinerja Kementan Capai 84 Persen

Kementan
Mentan: Jika Tidak Ada Aral Melintang, 3 Bulan Lagi Indonesia Swasembada Beras

Mentan: Jika Tidak Ada Aral Melintang, 3 Bulan Lagi Indonesia Swasembada Beras

Kementan
Respons Keluhan Petani Singkong di Lampung, Mentan Amran Siap Kawal Regulasi Tata Niaga

Respons Keluhan Petani Singkong di Lampung, Mentan Amran Siap Kawal Regulasi Tata Niaga

Kementan
Perkuat Ketahanan Pangan, Mentan Amran Gandeng 3 Bupati Sulsel Kembangkan Kopi dan Kakao

Perkuat Ketahanan Pangan, Mentan Amran Gandeng 3 Bupati Sulsel Kembangkan Kopi dan Kakao

Kementan
Beras Nasional Surplus 3,7 Juta Ton, Mentan Amran: Hasil Kerja Keras Petani

Beras Nasional Surplus 3,7 Juta Ton, Mentan Amran: Hasil Kerja Keras Petani

Kementan
Mendag : Ekspor Hortikultura Naik 49 Persen Semester I 2025, Indonesia Tekan Impor dan Tingkatkan Ekspor

Mendag : Ekspor Hortikultura Naik 49 Persen Semester I 2025, Indonesia Tekan Impor dan Tingkatkan Ekspor

Kementan
Sejalan dengan Prabowoisme, Wamentan Dukung Tani Merdeka Indonesia

Sejalan dengan Prabowoisme, Wamentan Dukung Tani Merdeka Indonesia

Kementan
Soal Framing Negatif Mentan Amran, PP KAMMI: Publik Harus Menilai sesuai Fakta dan Data

Soal Framing Negatif Mentan Amran, PP KAMMI: Publik Harus Menilai sesuai Fakta dan Data

Kementan
Lawan Mafia Pangan, Ini Upaya Mentan Jaga Kesejahteraan Petani

Lawan Mafia Pangan, Ini Upaya Mentan Jaga Kesejahteraan Petani

Kementan
Komisi IV DPR RI Apresiasi Mentan Amran, Produksi Pangan Naik hingga Serapan Bulog Capai 4 Juta Ton

Komisi IV DPR RI Apresiasi Mentan Amran, Produksi Pangan Naik hingga Serapan Bulog Capai 4 Juta Ton

Kementan
Harga Beras Turun di 13 Provinsi, Mentan Amran Yakin Stabilitas Berlanjut

Harga Beras Turun di 13 Provinsi, Mentan Amran Yakin Stabilitas Berlanjut

Kementan
Berkat Dukungan Kementan, Panen Padi Gadu di Lampung Timur Menguntungkan Petani

Berkat Dukungan Kementan, Panen Padi Gadu di Lampung Timur Menguntungkan Petani

Kementan
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com