Kembali Ekspor Jagung, Kementan Sebut Indonesia Punya Potensi Melimpah

Kompas.com - 05/08/2019, 19:19 WIB
Alek Kurniawan,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) Suwandi menjelaskan tongkol jagung yang merupakan sumber serbuk tongkol jagung adalah produk sampingan dari pemipilan jagung tersentralisasi untuk kebutuhan khusus industri sapi perah. Dok. Humas Kementan Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) Suwandi menjelaskan tongkol jagung yang merupakan sumber serbuk tongkol jagung adalah produk sampingan dari pemipilan jagung tersentralisasi untuk kebutuhan khusus industri sapi perah.

KOMPAS.com – Setelah sukses ekspor jagung pipil, Indonesia melalui Kementerian Pertanian ( Kementan) berhasil mengekspor serbuk tongkol jangung (corncobs meal).

Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) Suwandi menyebutkan pengiriman perdana serbuk tongkol jagung ini telah dikirim ke Korea Selatan pada Maret 2019 sebanyak 300 ton atau 75 persen dari total permintaan sebesar 400 ton.

Harga jual ekspornya ditaksir sekitar Rp 1,9 juta per ton atau total setara Rp 570 juta.

“Ekspor serbuk tongkol jagung ini dilakukan Koperasi Dinamika Agribisnis di Kecamatan Priggabaya Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB). Koperasi ini bermitra dengan perusahaan penanganan pasca panen jagung, PT Dhanya Perbawa Pradhikasa,” ujar dia melalui rilis tertulis, Senin (5/8/2019).

Suwandi menjelaskan tongkol jagung yang merupakan sumber serbuk tongkol jagung adalah produk sampingan dari pemipilan jagung tersentralisasi untuk kebutuhan khusus industri sapi perah.

Baca juga: Di Gorontalo, Jokowi Lepas Ekspor Jagung

Namun demikian, di negara tujuan serbuk tongkol jangung akan digunakan sebagai salah satu bahan untuk media tanam pada budidaya jamur merang. Selain itu dapat pula digunakan untuk bahan baku pakan.

“Persyaratan yang diminta negara tujuan ekspor antara lain kadar air maksimal 15 persen ukuran 1 hingga 8 milimeter (mm), packing 30 kilogram (kg) per bag, serta jumbo bag per pallet,” jelasnya.

Persyaratan lain yang juga penting adalah serbuk tongkol jagung harus mampu menyerap air dengan baik.

Sistem pengelolaan

Suwandi menyebutkan diperlukan penanganan pasca panen jagung yang tersentralisasi dengan pendekatan agroindustri.

Ini perlu untuk menghasilkan serbuk tongkol jagung dalam skala ekonomi dengan kualitas ekspor serta kontinuitas produksi yang berkelanjutan.

“Jadi, petani mitra diwajibkan mengikuti prosedur budidaya yang disepakati bersama. Penerapan prosedur budidaya ini diperlukan untuk menjamin konsistensi mutu,” sebut dia.

Baca juga: Ekspor Kacang Hijau Meningkat, Kementan Sarankan Petani Budidayakan Komoditas Ini

Dengan begitu, kata Suwandi, petani diuntungkan karena selain mendapat kepastian pasar jagung, juga mendapatkan pendampingan dari industri yang bersangkutan.

“Jadi saya semakin yakin Indonesia memiliki potensi untuk memproduksi jagung rendah aflatoksin sebagai substitusi impor jagung guna kebutuhan khusus sekaligus menghasilkan corncobs meal yang dapat diekspor,” tandas Suwandi.

Terkini Lainnya
Hadapi Ancaman Pangan, Kementan Gencarkan Irpom demi Pastikan Keberlanjutan Pangan Aman
Hadapi Ancaman Pangan, Kementan Gencarkan Irpom demi Pastikan Keberlanjutan Pangan Aman
Kementan
Program Pompanisasi Buat Petani Tersenyum, Mentan Amran: Solusi untuk Tingkatkan Indeks Pertanaman
Program Pompanisasi Buat Petani Tersenyum, Mentan Amran: Solusi untuk Tingkatkan Indeks Pertanaman
Kementan
Irpom Naikkan IP Jadi 3 Kali, Kementan Pantau dan Pastikan Pangan Aman Terkendali
Irpom Naikkan IP Jadi 3 Kali, Kementan Pantau dan Pastikan Pangan Aman Terkendali
Kementan
Irpom Disebut Berhasil Cegah Gagal Tanam Saat Kemarau
Irpom Disebut Berhasil Cegah Gagal Tanam Saat Kemarau
Kementan
Kemarau Tetap Bisa Tanam, Petani Senang IP Naik 
Kemarau Tetap Bisa Tanam, Petani Senang IP Naik 
Kementan
Lewat B50, Pemerintah Sediakan Energi Nasional dan Tingkatkan Nilai Tambah Pekebun
Lewat B50, Pemerintah Sediakan Energi Nasional dan Tingkatkan Nilai Tambah Pekebun
Kementan
Agustus Tidak Ada Puso, Pompanisasi di Banten Dongkrak Kenaikan NTP
Agustus Tidak Ada Puso, Pompanisasi di Banten Dongkrak Kenaikan NTP
Kementan
Kementan Ajak FAO Tingkatkan Tata Kelola Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan
Kementan Ajak FAO Tingkatkan Tata Kelola Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan
Kementan
Presiden Jokowi Terima Agricola Medal, FAO: Transformasi Pertanian Indonesia Berkembang Pesat
Presiden Jokowi Terima Agricola Medal, FAO: Transformasi Pertanian Indonesia Berkembang Pesat
Kementan
Optimalkan Perluasan Areal Tanam, Kementan Monitoring Program Pompanisasi
Optimalkan Perluasan Areal Tanam, Kementan Monitoring Program Pompanisasi
Kementan
Kementan Gencarkan Pompanisasi, Pastikan Pompa Berhasil Nyala Mengairi Sawah
Kementan Gencarkan Pompanisasi, Pastikan Pompa Berhasil Nyala Mengairi Sawah
Kementan
Atasi Kekeringan Lahan, Kementan Terjun Langsung Bantu Petani
Atasi Kekeringan Lahan, Kementan Terjun Langsung Bantu Petani
Kementan
Irpom dan Pompanisasi Terbukti Berhasil Selamatkan Ketahanan Pangan Nasional
Irpom dan Pompanisasi Terbukti Berhasil Selamatkan Ketahanan Pangan Nasional
Kementan
Kementan Bersama GEMPITA Sinergi Bangun Kalteng Jadi Lumbung Padi Nasional
Kementan Bersama GEMPITA Sinergi Bangun Kalteng Jadi Lumbung Padi Nasional
Kementan
Produksi Naik Bulan Agustus, September dan Oktober, Program Pompanisasi Berhasil
Produksi Naik Bulan Agustus, September dan Oktober, Program Pompanisasi Berhasil
Kementan
Bagikan artikel ini melalui
Oke