Resmi, Indonesia akan Ekspor Buah ke Argentina

Kompas.com - 23/07/2019, 11:27 WIB
Alek Kurniawan,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia dan Argentina menyepakati kerja sama pada sektor pertanian.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman secara langsung datang ke Istana Kepresidenan Buenos Aires, Argentina untuk merealisasikan kerja sama tersebut dengan Presiden Argentina Mauricio Macri pada Senin, (22/7/2019).

Pada kesempatan itu, pemerintah Argentina menyetujui Indonesia mengekspor mangga, pisang, manggis, nanas, dan salak.

Selain itu, pemerintah Indonesia juga berkomitmen menambah volume ekspor CPO ke Argentina sehingga pangsa pasar (market share) CPO Indonesia di Argentina akan meningkat.

Baca juga: Tingkatkan Ekspor Pertanian, Kementan Jajaki Kerja Sama dengan Singapura

Pada kesempatan yang sama, kedua pemerintah pun sepakat untuk bekerja sama dalam pengembangan teknologi pertanian, yaitu dryer, silo, dan mekanisasi pengolahan hasil pertanian.

Mentan menyebutkan, ini adalah saat bersejarah bagi pertanian Indonesia. Akses pasar bagi produk petani diberikan langsung oleh Presiden Argentina.

"Kami akan maksimalkan peluang ini agar kesejahteraan petani meningkat," tegas Mentan Amran dalam keterangan resminya.

Persetujuan tersebut akan diawali dengan penandatangan perjanjian kedua belah pihak antara Menteri Pertanian RI dan Menteri Agroindustri Argentina.

Rencananya, penandatanganan itu akan dilaksanakan di Jakarta pada September 2019.

Mentan mengatakan kedua pemerintah berkomitmen meningkatkan kerja sama perdagangan bidang pertanian yang saling menguntungkan dan seimbang.

Oleh karena itu, pemerintah kedua negara akan mendorong dan memfasilitasi sektor swasta untuk mewujudkan hal tersebut dalam waktu dekat. 

Meningkatkan kerja sama

Dengan perjanjian tersebut, volume dan nilai perdagangan kedua negara dapat ditingkatkan secara signifikan dalam tahun-tahun yang akan datang.

Sebagai informasi, dalam kunjungannya ke Indonesia beberapa waktu lalu dan di hadapan Presiden Jokowi, Mauricio menyampaikan keinginan negaranya untuk meningkatkan kerja sama dengan Indonesia, terutama di sektor pertanian.

Mauricio bahkan mengharapkan Argentina dapat secepatnya mengimpor buah-buahan dari Indonesia. 

"Kami juga ingin menikmati buah-buah yang ada di Indonesia, begitu pun Indonesia dapat belajar tentang bidang teknologi pertanian dari Argentina supaya bermanfaat untuk kedua belah pihak," jelas Mauricio saat itu.

Baca juga: Genjot Ekspor Tanaman Hias, Kementan Permudah Izin Ekspor

Di lain sisi, Mentan Amran menjelaskan pertemuan di Argentina ini untuk melanjutkan arahan Presiden Jokowi yang berkomitmen menggenjot kerja sama pertanian dengan Pemerintah Argentina.

Indonesia punya potensi besar memasok produk-produk hortikultura. Sementara Argentina adalah salah satu pasar non-tradisional yang diakses agar pertanian menghasilkan devisa lebih besar. 

Potensi besar Indonesia ini juga telah disampaikan Mentan Amran saat menerima langsung Wakil Presiden Argentina Gabriella Miechitti di Kantor Pusat Kementerian Pertanian, Rabu (8/5/2019).

Gabriella pun mengapresiasi Indonesia yang berhasil menghentikan impor 3,6 juta ton jagung, bahkan mampu melakukan ekspor.

Terkini Lainnya
Kementan Komitmen Jaga Stabilitas Harga dan Tingkatkan Produktivitas Petani, Pengamat Beri Respons Positif

Kementan Komitmen Jaga Stabilitas Harga dan Tingkatkan Produktivitas Petani, Pengamat Beri Respons Positif

Kementan
Pakar Pangan Universitas Andalas: Kepastian Harga Pemerintahan Prabowo Bikin Petani Senang

Pakar Pangan Universitas Andalas: Kepastian Harga Pemerintahan Prabowo Bikin Petani Senang

Kementan
DJBC Catat Tak Ada Impor Beras dan Jagung, Kinerja Bea Masuk Turun 5,1 Persen

DJBC Catat Tak Ada Impor Beras dan Jagung, Kinerja Bea Masuk Turun 5,1 Persen

Kementan
Kepuasan Petani terhadap Kinerja Kementan Capai 84 Persen

Kepuasan Petani terhadap Kinerja Kementan Capai 84 Persen

Kementan
Mentan: Jika Tidak Ada Aral Melintang, 3 Bulan Lagi Indonesia Swasembada Beras

Mentan: Jika Tidak Ada Aral Melintang, 3 Bulan Lagi Indonesia Swasembada Beras

Kementan
Respons Keluhan Petani Singkong di Lampung, Mentan Amran Siap Kawal Regulasi Tata Niaga

Respons Keluhan Petani Singkong di Lampung, Mentan Amran Siap Kawal Regulasi Tata Niaga

Kementan
Perkuat Ketahanan Pangan, Mentan Amran Gandeng 3 Bupati Sulsel Kembangkan Kopi dan Kakao

Perkuat Ketahanan Pangan, Mentan Amran Gandeng 3 Bupati Sulsel Kembangkan Kopi dan Kakao

Kementan
Beras Nasional Surplus 3,7 Juta Ton, Mentan Amran: Hasil Kerja Keras Petani

Beras Nasional Surplus 3,7 Juta Ton, Mentan Amran: Hasil Kerja Keras Petani

Kementan
Mendag : Ekspor Hortikultura Naik 49 Persen Semester I 2025, Indonesia Tekan Impor dan Tingkatkan Ekspor

Mendag : Ekspor Hortikultura Naik 49 Persen Semester I 2025, Indonesia Tekan Impor dan Tingkatkan Ekspor

Kementan
Sejalan dengan Prabowoisme, Wamentan Dukung Tani Merdeka Indonesia

Sejalan dengan Prabowoisme, Wamentan Dukung Tani Merdeka Indonesia

Kementan
Soal Framing Negatif Mentan Amran, PP KAMMI: Publik Harus Menilai sesuai Fakta dan Data

Soal Framing Negatif Mentan Amran, PP KAMMI: Publik Harus Menilai sesuai Fakta dan Data

Kementan
Lawan Mafia Pangan, Ini Upaya Mentan Jaga Kesejahteraan Petani

Lawan Mafia Pangan, Ini Upaya Mentan Jaga Kesejahteraan Petani

Kementan
Komisi IV DPR RI Apresiasi Mentan Amran, Produksi Pangan Naik hingga Serapan Bulog Capai 4 Juta Ton

Komisi IV DPR RI Apresiasi Mentan Amran, Produksi Pangan Naik hingga Serapan Bulog Capai 4 Juta Ton

Kementan
Harga Beras Turun di 13 Provinsi, Mentan Amran Yakin Stabilitas Berlanjut

Harga Beras Turun di 13 Provinsi, Mentan Amran Yakin Stabilitas Berlanjut

Kementan
Berkat Dukungan Kementan, Panen Padi Gadu di Lampung Timur Menguntungkan Petani

Berkat Dukungan Kementan, Panen Padi Gadu di Lampung Timur Menguntungkan Petani

Kementan
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Rp
Minimal apresiasi Rp 5.000
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com