Dukung Kebijakan Mentan, Santri Jatim Segera Ekspor Bunga Krisan ke Jepang

Kompas.com - 10/07/2019, 14:54 WIB
Alek Kurniawan,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kementerian Pertanian ( Kementan) melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Hortikultura terus memacu peningkatan produksi komoditas pertanian bernilai ekonomi tinggi, salah satunya adalah produksi tanaman hias.

Direktur Jenderal (Dirjen) Hortikultura Suwandi mengatakan, tanaman hias memiliki potensi pasar ekspor yang cukup besar.

Terlebih, Indonesia memiliki beragam kekayaan komoditas tanaman hias. Lebih kurang terdapat 173 jenis tanaman hias dengan ribuan jenis varietas yang tersebar di berbagai daerah.

“Sesuai arahan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, kami targetkan tanaman hias yang petani produksi berkualitas ekspor agar pendapatan petani dan negara meningkat,” kata Suwandi di Jakarta, pada rilis tertulis, Rabu (10/7/2019).

Baca juga: Tingkatkan Produksi Pertanian di Kalsel, Kementan Kerahkan Ratusan Alsintan

Suwandi optimistis, karena tanaman hias Indonesia memiliki daya saing yang tinggi di pasar dunia.

Terkait hal tersebut, Kementan pun berkolaborasi dengan Pengurus Wilayah Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama (PW LPPNU) Jawa Timur (Jatim) untuk menjajaki pasar ekspor bunga krisan ke Jepang.

Bahkan, dalam waktu dekat ini LPPNU akan mengirim sampel bunga krisan sebagai bahan yang akan diekspor ke Negeri Sakura tersebut.

Bunga krisan dinilai mempunyai nilai ekonomis untuk diekspor ke berbagai negara, salah satunya Jepang.Dok. Humas Kementan Bunga krisan dinilai mempunyai nilai ekonomis untuk diekspor ke berbagai negara, salah satunya Jepang.
Green House binaan

Ketua PW LPPNU Jatim Ghufron Ahmad Yani mengatakan, Tim LPPNU Jatim yang difasilitasi Dirjen Hortikultura Kementerian Pertanian dan Badan Karantina Kementan akan berangkat ke Jepang dengan membawa sampel Bunga Krisan dari Green House binaan.

Untuk sementara, terdapat permintaan mencapai 100.000 bunga krisan per pekan.

“Semoga semuanya lancar dan deal. Jika itu terjadi maka ini merupakan angka yang besar dan tidak mungkin bisa terpenuhi dengan beberapa Green House saja,” ujarnya.

Pria yang akrab disapa Yani itu juga menjelaskan ekspor bunga krisan merupakan bentuk nyata eksistensi LPPNU yang tidak sebatas mengadvokasi petani, tapi sekaligus mencarikan solusi bagi produk yang dihasilkan petani.

Baca juga: Ekspor Produk Pertanian ke Jepang dan Sejumlah Negara Eropa Meningkat

Hal ini agar memberikan nilai tambah atau keuntungan yang lebih besar sehingga petani semakin sejahtera dan komoditasnya berdaya saing hingga ke pasar dunia.

Oleh karena itu, tambah Yani, sambil menunggu proses di Jepang yang juga dibantu oleh Kedutaan Indonesia di Jepang, pihaknya sedang mendata kawasan-kawasan yang bisa dikembangkan menjadi tempat budidaya bunga krisan di Jatim.

“Selain Batu dan Pasuruan yang selama ini sudah ada, Jember dan Banyuwangi akan dikembangkan juga,” bebernya.

Untuk harga bunga krisan, Yani menyebutkan biasanya per ikat dengan isi 10 batang berharga Rp 13.000.

“Namun, pada saat banyak hajatan bisa meningkat menjadi Rp 15.000 hingga Rp. 20.000 per ikat,” jelas Yani.

Kementan terus melakukan pendampingan budidaya bunga krisan yang akan diekspor ke berbagai negara di dunia, salah satunya Jepang.Dok. Humas Kementan Kementan terus melakukan pendampingan budidaya bunga krisan yang akan diekspor ke berbagai negara di dunia, salah satunya Jepang.
Pendampingan budidaya

Di lain sisi, bunga krisan yang diminta oleh pihak Jepang hanya dua varietas saja, yakni varietas Puspita Nusantara (berwarna kuning) dan varietas Kinanti (berwarna putih). 

"Memang, dibutuhkan kemampuan tertentu untuk menanam bunga ini. Selain itu, bunga krisan pun hanya bisa ditanam pada ketinggian tertentu. Oleh karena itu, LPPNU Jatim akan memberikan pendampingan budidayanya,” urainya.

Baca juga: Kunjungi Tawangmangu, Kementan Pacu Pengembangan Sentra Tanaman Hias

Perlu diketahui, pada Maret 2019 Kementan sendiri melalui Mentan Andi Amran Sulaiman telah berhasil melepas ekspor bunga krisan ke Jepang sebanyak 14 juta stek.

Sementara itu, data BPS menyebutkan total ekspor komoditas hortikultura pada 2018 sebesar 435.328 ton dan berhasil meraup penghasilan senilai Rp 6,27 triliun.

Khusus untuk ekspor bunga krisan, Indonesia telah mengirim sebesar 59,1 ton pada 2018 dan meraih penghasilan senilai Rp 11,7 miliar. Tak hanya Jepang, ekspor bunga krisan ini juga menuju ke berbagai negara lainnya, seperti Kuwait, Malaysia, dan Singapura.

Terkini Lainnya
BPS: Pertumbuhan Ekonomi Nasional Triwulan II-2025 Capai 5,12 YoY, Pertanian Sumbang 13,53 Persen

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Nasional Triwulan II-2025 Capai 5,12 YoY, Pertanian Sumbang 13,53 Persen

Kementan
Modernisasi Pertanian Kementan Tingkatkan Luas Tambah Tanam di Banten

Modernisasi Pertanian Kementan Tingkatkan Luas Tambah Tanam di Banten

Kementan
Optimalisasi Musim Tanam Kedua, Kementan Mulai Percepat Olah Tanah dan Tanam

Optimalisasi Musim Tanam Kedua, Kementan Mulai Percepat Olah Tanah dan Tanam

Kementan
Serapan Beras Bulog Tembus 2 Juta Ton, Mentan Amran: Ini Lompatan Eksponensial

Serapan Beras Bulog Tembus 2 Juta Ton, Mentan Amran: Ini Lompatan Eksponensial

Kementan
Saat Harga Beras Dunia Anjlok, Indonesia Cetak Rekor Produksi dan Akhiri Impor Konsumsi

Saat Harga Beras Dunia Anjlok, Indonesia Cetak Rekor Produksi dan Akhiri Impor Konsumsi

Kementan
Selalu Berdialog dengan Petani, Gaya Kerja Mentan Amran Dipuji Wapres Gibran

Selalu Berdialog dengan Petani, Gaya Kerja Mentan Amran Dipuji Wapres Gibran

Kementan
Indonesia Surplus Beras Tanpa Impor, Mentan Amran: Bukti Komitmen Pemerintah Perkuat Ketahanan Pangan

Indonesia Surplus Beras Tanpa Impor, Mentan Amran: Bukti Komitmen Pemerintah Perkuat Ketahanan Pangan

Kementan
Serapan Beras Bulog Januari–Mei 2025 Jadi yang Tertinggi dalam 57 Tahun

Serapan Beras Bulog Januari–Mei 2025 Jadi yang Tertinggi dalam 57 Tahun

Kementan
Lakukan Tanam Perdana di Pulang Pisau, Kalteng Percepat Langkah Menuju Swasembada Pangan

Lakukan Tanam Perdana di Pulang Pisau, Kalteng Percepat Langkah Menuju Swasembada Pangan

Kementan
Kebut Target Swasembada, Kementan Selesaikan Tanam Perdana di 2 Lokasi Cetak Sawah Baru

Kebut Target Swasembada, Kementan Selesaikan Tanam Perdana di 2 Lokasi Cetak Sawah Baru

Kementan
Tegaskan Meritokrasi, Mentan Amran Coret Calon Pejabat Titipan meski Keluarga Sendiri

Tegaskan Meritokrasi, Mentan Amran Coret Calon Pejabat Titipan meski Keluarga Sendiri

Kementan
Luruskan Informasi, Mentan Amran Sebut Dapat Dukungan Penuh dari Wapres Gibran

Luruskan Informasi, Mentan Amran Sebut Dapat Dukungan Penuh dari Wapres Gibran

Kementan
Sepulang dari Yordania, Mentan Amran Sidak Kantor Bulog dan PIHC

Sepulang dari Yordania, Mentan Amran Sidak Kantor Bulog dan PIHC

Kementan
Hadapi Ancaman Pangan, Kementan Gencarkan Irpom demi Pastikan Keberlanjutan Pangan Aman

Hadapi Ancaman Pangan, Kementan Gencarkan Irpom demi Pastikan Keberlanjutan Pangan Aman

Kementan
Program Pompanisasi Buat Petani Tersenyum, Mentan Amran: Solusi untuk Tingkatkan Indeks Pertanaman

Program Pompanisasi Buat Petani Tersenyum, Mentan Amran: Solusi untuk Tingkatkan Indeks Pertanaman

Kementan
Bagikan artikel ini melalui
Oke