KOMPAS.com - Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Herman Deru menyambut baik terobosan Kementerian Pertanian ( Kementan) yang merealisasikan program Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani (Serasi) di Sumsel.
“Melalui program Serasi yang ditandai dengan penanaman perdana Padi IP 300 diharapkan akan membawa kesejahteraan bagi petani Sumatera Selatan,” kata Herman Deru sesuai rilis tertulis yang Kompas.com terima, Selasa (2/7/2019).
Asal tahu saja, pertanian merupakan salah satu potensi yang diyakini dapat mempercepat menurunkan angka kemiskinan di Sumsel.
Apalagi, provinsi ini mendapatkan kuota lebih kurang 200.000 hektar (ha) dalam program Serasi.
Baca juga: Mentan: Sumsel dan Kalsel Jadi Bukti Keberhasilan Program "Serasi"
Kemudian, hampir separuh lokasi kuota tersebut berada di Kabupaten Banyuasin yang kondisi alamnya rawa dan lebak.
Melalui program Serasi, lanjut Herman Daru, pemerintah berupaya berinovasi dengan cara mengubah lahan yang dulunya tidak produktif menjadi produktif.
"Jika sebelumnya lahan yang ditanami padi hanya panen sekali dalam satu tahun, maka melalui teknologi dapat ditingkatkan dua kali panen dalam setahun," ungkapnya saat melakukan tanam perdana Padi IP 300 di kawasan Jalur II desa Sebubus Kecamatan Air Kumbang, Kabupaten Banyuasin.
Menurutnya, peningkatan hasil produksi pertanian tidak bisa hanya diusahakan oleh satu pihak, tetapi banyak faktor yang mempengaruhi.
Di antaranya kesiapan sarana pengairan (irigasi), ketersediaan pupuk, benih unggul, pemeliharaan tanaman, serta semangat dan produktivitas petani.
Baca juga: Meski Sulit, Kementan Optimis Dapat Manfaatkan Lahan Rawa dengan Baik
"Kami berharap melalui program ini ada peningkatan produksi, yang sebelumnya tujuh ton per ha naik menjadi delapan ton setiap ha. Oleh karena itu, petani juga kami ajak untuk menggunakan teknologi salah satunya penggunaan alat ukur PH air dan tanah sebelum menanam benih," jelasnya.
Herman Deru juga meminta Bupati Banyuasin untuk memberikan perhatikan pada petani setempat, seperti membantu dalam penyerapan beras dan gabah petani.
Hal tersebut telah dilakukan Pemprov Sumsel, yakni menyerap beras petani melalui Bulog selanjutnya beras tersebut dibagikan pada kalangan pegawai baik ASN maupun Honorer sebagai tambahan.
"Harapan saya kepada kepala daerah juga ikut andil dalam penyerapan hasil produksi. Jangan petani kita pacu berproduksi tinggi namun tidak ada upaya maksimal dalam penyerapan gabah. Demikian juga dengan Bulog saya minta tetap optimal dalam membeli beras dan gabah petani,” tutur Gubernur.
Baca juga: Kementan: Realisasi Program Serasi di Sumsel Berjalan Lancar
Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Sebubus, Kecamatan Air Kumbang, Salman menyebutkan dalam program Serasi di desa yang dipimpinnya melibatkan 13 kelompok tani dengan jumlah 380 anggota.
Adapun luasan lahan yang masuk dalam program Serasi seluas 650 ha. Dari luasan tersebut yang ditanami padi IP 300 adalah sekitar 550 ha.
"Harapan kami, dengan adanya program Serasi ini, semoga Desa Sebubus dapat memberikan andil dalam mendukung Sumsel sebagai lumbung pangan,” ujarnya.
Di tempat terpisah, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Sarwo Edhy meminta agar lahan pasang surut di Kecamatan Air Kumbang, Banyuasin pada akhir Juli sudah selesai dengan kondisi 100 persen.
Ia menjelaskan, rawa adalah masa depan Indonesia. Terdapat 10 juta ha yang bisa dijadikan untuk lahan pertanian produktif antara lain di Sumsel dan Kalimantan Selatan (Kalsel).
"Kami fokus untuk penyelesaian program Serasi di Sumsel karena program di sini yang terbesar,” tambah Sarwo Edhy.
Sebagai informasi, Kementan memang sedang gencar menggarap lahan rawa lebak dan pasang surut.
Baca juga: Gelar Sosialisasi Alsintan, Mentan Ingin Petani Melek Teknologi
Kementan pun memberikan bantuan alat dan mesin pertanian (Alsintan) berupa ekskavator yang diberikan kepada masyarakat tani agar dioptimalkan pemanfaatannya.
"Dengan memanfaatkan ekskavator tersebut, maka lahan rawa dan lebak menjadi produktif seperti di Sumsel,” kata Sarwo Edhy.
Untuk lahan rawa, Ditjen PSP telah menyiapkan bantuan 200 unit ekskavator besar dan 14 unit ekskavator mini dari pengadaan tahun 2018.
elanjutnya, Kementan merencanakan akan dilakukan penambahan sebanyak 30 unit ekskavator mini pada 2019.
Baca juga: Dengan Alsintan, Kementan Siapkan Petani Hadapi Persaingan Global
Sarwo menyebutkan, Kementan telah menyalurkan bantuan ekskavator sebanyak total 69 unit di Provinsi Sumsel.
Berdasarkan pantauan, bantuan tersebut bekerja optimal untuk pengerukan saluran irigasi yang mengalami pendangkalan, pembuatan jalan usaha tani, serta optimasi lahan rawa lebak dan lahan rawa pasang surut.
"Ini sesuai arahan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman. Alsintan dan ekskavator harus bekerja optimal sehingga lahan rawa menjadi lahan sawah produktif,” ujarnya.
Diharapkan, produksi pangan khususnya beras akan meningkat dan kesejahteraan petani tercapai.
terobosan pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian (Kementan) yang telah merealisasikan