Upaya Kementan Tingkatkan Produktivitas Lahan Rawa di Sumsel

Kompas.com - 03/07/2019, 09:32 WIB
Alek Kurniawan,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

Mentan ingin lahan rawa menjadi faktor utama pendukung meningkatnya produksi pangan nasional.Humas Kementerian Pertanian Mentan ingin lahan rawa menjadi faktor utama pendukung meningkatnya produksi pangan nasional.

KOMPAS.com - Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Herman Deru menyambut baik terobosan Kementerian Pertanian ( Kementan) yang merealisasikan program Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani (Serasi) di Sumsel.

“Melalui program Serasi yang ditandai dengan penanaman perdana Padi IP 300 diharapkan akan membawa kesejahteraan bagi petani Sumatera Selatan,” kata Herman Deru sesuai rilis tertulis yang Kompas.com terima, Selasa (2/7/2019).

Asal tahu saja, pertanian merupakan salah satu potensi yang diyakini dapat mempercepat menurunkan angka kemiskinan di Sumsel.

Apalagi, provinsi ini mendapatkan kuota lebih kurang 200.000 hektar (ha) dalam program Serasi.

Baca jugaMentan: Sumsel dan Kalsel Jadi Bukti Keberhasilan Program "Serasi"

Kemudian, hampir separuh lokasi kuota tersebut berada di Kabupaten Banyuasin yang kondisi alamnya rawa dan lebak.

Melalui program Serasi, lanjut Herman Daru, pemerintah berupaya berinovasi dengan cara mengubah lahan yang dulunya tidak produktif menjadi produktif.

"Jika sebelumnya lahan yang ditanami padi hanya panen sekali dalam satu tahun, maka melalui teknologi dapat ditingkatkan dua kali panen dalam setahun," ungkapnya saat melakukan tanam perdana Padi IP 300 di kawasan Jalur II desa Sebubus Kecamatan Air Kumbang, Kabupaten Banyuasin.

Menurutnya, peningkatan hasil produksi pertanian tidak bisa hanya diusahakan oleh satu pihak, tetapi banyak faktor yang mempengaruhi.

Di antaranya kesiapan sarana pengairan (irigasi), ketersediaan pupuk, benih unggul, pemeliharaan tanaman, serta semangat dan produktivitas petani.

Baca juga: Meski Sulit, Kementan Optimis Dapat Manfaatkan Lahan Rawa dengan Baik 

"Kami berharap melalui program ini ada peningkatan produksi, yang sebelumnya tujuh ton per ha naik menjadi delapan ton setiap ha. Oleh karena itu, petani juga kami ajak untuk menggunakan teknologi salah satunya penggunaan alat ukur PH air dan tanah sebelum menanam benih," jelasnya.

Herman Deru juga meminta Bupati Banyuasin untuk memberikan perhatikan pada petani setempat, seperti membantu dalam penyerapan beras dan gabah petani.

Hal tersebut telah dilakukan Pemprov Sumsel, yakni menyerap beras petani melalui Bulog selanjutnya beras tersebut dibagikan pada kalangan pegawai baik ASN maupun Honorer sebagai tambahan.

"Harapan saya kepada kepala daerah juga ikut andil dalam penyerapan hasil produksi. Jangan petani kita pacu berproduksi tinggi namun tidak ada upaya maksimal dalam penyerapan gabah. Demikian juga dengan Bulog saya minta tetap optimal dalam membeli beras dan gabah petani,” tutur Gubernur.

Baca jugaKementan: Realisasi Program Serasi di Sumsel Berjalan Lancar

Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Sebubus, Kecamatan Air Kumbang, Salman menyebutkan dalam program Serasi di desa yang dipimpinnya melibatkan 13 kelompok tani dengan jumlah 380 anggota.

Adapun luasan lahan yang masuk dalam program Serasi seluas 650 ha. Dari luasan tersebut yang ditanami padi IP 300 adalah sekitar 550 ha.

"Harapan kami, dengan adanya program Serasi ini, semoga Desa Sebubus dapat memberikan andil dalam mendukung Sumsel sebagai lumbung pangan,” ujarnya.

Lahan rawa menjadi fokus Kementan untuk menghadapi siklus El-Ninodok. Humas Kementan Lahan rawa menjadi fokus Kementan untuk menghadapi siklus El-Nino

Lahan produktif

Di tempat terpisah, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Sarwo Edhy meminta agar lahan pasang surut di Kecamatan Air Kumbang, Banyuasin pada akhir Juli sudah selesai dengan kondisi 100 persen.

Ia menjelaskan, rawa adalah masa depan Indonesia. Terdapat 10 juta ha yang bisa dijadikan untuk lahan pertanian produktif antara lain di Sumsel dan Kalimantan Selatan (Kalsel).

"Kami fokus untuk penyelesaian program Serasi di Sumsel karena program di sini yang terbesar,” tambah Sarwo Edhy.

Sebagai informasi, Kementan memang sedang gencar menggarap lahan rawa lebak dan pasang surut.

Baca juga: Gelar Sosialisasi Alsintan, Mentan Ingin Petani Melek Teknologi

Kementan pun memberikan bantuan alat dan mesin pertanian (Alsintan) berupa ekskavator yang diberikan kepada masyarakat tani agar dioptimalkan pemanfaatannya.

"Dengan memanfaatkan ekskavator tersebut, maka lahan rawa dan lebak menjadi produktif seperti di Sumsel,” kata Sarwo Edhy.

Untuk lahan rawa, Ditjen PSP telah menyiapkan bantuan 200 unit ekskavator besar dan 14 unit ekskavator mini dari pengadaan tahun 2018.

elanjutnya, Kementan merencanakan akan dilakukan penambahan sebanyak 30 unit ekskavator mini pada 2019.

Baca jugaDengan Alsintan, Kementan Siapkan Petani Hadapi Persaingan Global

Sarwo menyebutkan, Kementan telah menyalurkan bantuan ekskavator sebanyak total 69 unit di Provinsi Sumsel.

Berdasarkan pantauan, bantuan tersebut bekerja optimal untuk pengerukan saluran irigasi yang mengalami pendangkalan, pembuatan jalan usaha tani, serta optimasi lahan rawa lebak dan lahan rawa pasang surut.

"Ini sesuai arahan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman. Alsintan dan ekskavator harus bekerja optimal sehingga lahan rawa menjadi lahan sawah produktif,” ujarnya.

Diharapkan, produksi pangan khususnya beras akan meningkat dan kesejahteraan petani tercapai.

terobosan pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian (Kementan) yang telah merealisasikan 

Terkini Lainnya
Hadapi Ancaman Pangan, Kementan Gencarkan Irpom demi Pastikan Keberlanjutan Pangan Aman
Hadapi Ancaman Pangan, Kementan Gencarkan Irpom demi Pastikan Keberlanjutan Pangan Aman
Kementan
Program Pompanisasi Buat Petani Tersenyum, Mentan Amran: Solusi untuk Tingkatkan Indeks Pertanaman
Program Pompanisasi Buat Petani Tersenyum, Mentan Amran: Solusi untuk Tingkatkan Indeks Pertanaman
Kementan
Irpom Naikkan IP Jadi 3 Kali, Kementan Pantau dan Pastikan Pangan Aman Terkendali
Irpom Naikkan IP Jadi 3 Kali, Kementan Pantau dan Pastikan Pangan Aman Terkendali
Kementan
Irpom Disebut Berhasil Cegah Gagal Tanam Saat Kemarau
Irpom Disebut Berhasil Cegah Gagal Tanam Saat Kemarau
Kementan
Kemarau Tetap Bisa Tanam, Petani Senang IP Naik 
Kemarau Tetap Bisa Tanam, Petani Senang IP Naik 
Kementan
Lewat B50, Pemerintah Sediakan Energi Nasional dan Tingkatkan Nilai Tambah Pekebun
Lewat B50, Pemerintah Sediakan Energi Nasional dan Tingkatkan Nilai Tambah Pekebun
Kementan
Agustus Tidak Ada Puso, Pompanisasi di Banten Dongkrak Kenaikan NTP
Agustus Tidak Ada Puso, Pompanisasi di Banten Dongkrak Kenaikan NTP
Kementan
Kementan Ajak FAO Tingkatkan Tata Kelola Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan
Kementan Ajak FAO Tingkatkan Tata Kelola Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan
Kementan
Presiden Jokowi Terima Agricola Medal, FAO: Transformasi Pertanian Indonesia Berkembang Pesat
Presiden Jokowi Terima Agricola Medal, FAO: Transformasi Pertanian Indonesia Berkembang Pesat
Kementan
Optimalkan Perluasan Areal Tanam, Kementan Monitoring Program Pompanisasi
Optimalkan Perluasan Areal Tanam, Kementan Monitoring Program Pompanisasi
Kementan
Kementan Gencarkan Pompanisasi, Pastikan Pompa Berhasil Nyala Mengairi Sawah
Kementan Gencarkan Pompanisasi, Pastikan Pompa Berhasil Nyala Mengairi Sawah
Kementan
Atasi Kekeringan Lahan, Kementan Terjun Langsung Bantu Petani
Atasi Kekeringan Lahan, Kementan Terjun Langsung Bantu Petani
Kementan
Irpom dan Pompanisasi Terbukti Berhasil Selamatkan Ketahanan Pangan Nasional
Irpom dan Pompanisasi Terbukti Berhasil Selamatkan Ketahanan Pangan Nasional
Kementan
Kementan Bersama GEMPITA Sinergi Bangun Kalteng Jadi Lumbung Padi Nasional
Kementan Bersama GEMPITA Sinergi Bangun Kalteng Jadi Lumbung Padi Nasional
Kementan
Produksi Naik Bulan Agustus, September dan Oktober, Program Pompanisasi Berhasil
Produksi Naik Bulan Agustus, September dan Oktober, Program Pompanisasi Berhasil
Kementan
Bagikan artikel ini melalui
Oke