Ini Upaya Kementan untuk Genjot Ekspor Pertanian

Kompas.com - 24/06/2019, 15:11 WIB
ADW,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kementerian Pertanian ( Kementan) terus melakukan berbagai upaya peningkatan produksi pertanian melalui berbagai unit kerjanya.

Upaya itu antara lain, membuat program kerja dan terobosan nyata untuk mendongkrak pasar ekspor pertanian ke mancanegara.

Menurut Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan Kuntoro Boga Andri, efektivitas program dan berbagai terobosan tersebut bisa terlihat dari produksi pertanian dalam negeri yang meraih hasil membanggakan.

"Padahal saat ini kondisi neraca perdagangan Indonesia secara umum melemah," ujar Kuntoro dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (24/6/2019).

Dia menambahkan, Kementan juga mengeluarkan berbagai kebijakan untuk mendorong peningkatan ekspor dan produksi dalam negeri.

Salah satunya, mempermudah dan mempersingkat waktu perizinan ekspor. Jika tadinya bisa menghabiskan waktu 13 hari, kini hanya sekitar 3 jam.

"Kami telah memiliki sistem layanan karantina jemput bola (inline inspection) yang akan turut mendukung pembangunan kawasan pertanian berbasis keunggulan komparatif dan kompetitif," terangnya.

Selain itu, Kuntoro menambahkan, sistem itu juga langsung mengatur registrasi kebun, sertifkasi packaging house, dan pembinaan mutu antara eksportir, petani, dan Atase Pertanian sebagai market intelegent.

Komoditas ekspor utama

Berbagai upaya tersebut pun membuahkan hasil. Empat hasil produksi pertanian berhasil masuk dalam daftar sepuluh komoditas ekspor utama Indonesia ke berbagai negara dunia pada periode Januari- Juni 2018.

Ke-empat komoditas tersebut adalah karet dan produk karet, kelapa sawit, kakao, serta kopi.

"Bukan hanya berhasil meningkatkan produksi pertanian, Kementan juga berhasil mendorong sampai ekspor," ujar Ketua Komite II Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) M. Aji Mirza Wardana, Minggu (23/6/2019).

Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, kelapa sawit masih menjadi produk ekspor andalan Indonesia. Ekspor sawit mencatatkan nilai sebesar 5.447,6 juta dollar Amerika Serikat (AS) ke 10 negara tujuan ekspor terbesar untuk periode Januari-Juni 2018. 

India masih menjadi pasar terbesar untuk sawit Indonesia dengan nilai ekspor 1.490,9 juta dollar AS, disusul Republik Rakyat Cina (RRC) 948 juta dollar AS, dan Pakistan senilai 686 juta dollar AS.

Untuk komoditas karet dan produk karet, membukukan nilai ekspor sebesar 2.332,7 juta dollar AS untuk 10 negara tujuan ekspor terbesar.

Amerika Serikat menjadi negara tujuan ekspor paling besar dengan total ekspor senilai 817,7 juta dollar AS, disusul Jepang 447,5 juta dollar AS, dan RRC senilai 317 juta dollar AS.

Sementara itu, nilai ekspor kakao mencapai 402,5 juta dollar AS dan nilai ekspor kopi sebesar 271,6 juta dollar AS.

Terkait aspirasi petani, Aji berpendapat, ke depannya Kementan perlu lebih banyak lagi menggandeng pihak-pihak, seperti sesama lembaga negara, pemerintah daerah, asosiasi, komunitas, sehingga makin optimal menyerap aspirasi petani.

Menurutnya, dengan optimalnya penyerapan aspirasi petani, hasil produksi pertanian otomatis akan ikut lebih meningkat.

"Nantinya ini akan jadi prestasi luar biasa untuk masa depan hasil pertanian Indonesia, yang selama ini dikenal sering impor, jadi ekspor," ucap Aji Mirza.

Aji pun mengapresiasi kepemimpinan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, yang diakuinya membawa banyak perubahan, terutama dari sisi komoditas pertanian.

"Mulai sudah banyak yang swasembada komoditas pertanian. Ya, sekarang ini kan telah banyak juga mampu untuk melakukan ekspor," ucap Aji.

Untuk itu, dia berharap, capaian di sektor pertanian itu dapat didukung semua komponen bangsa sehingga akan lebih banyak lagi komoditas yang berhasil di ekspor.

Terkini Lainnya
Kementan Komitmen Jaga Stabilitas Harga dan Tingkatkan Produktivitas Petani, Pengamat Beri Respons Positif

Kementan Komitmen Jaga Stabilitas Harga dan Tingkatkan Produktivitas Petani, Pengamat Beri Respons Positif

Kementan
Pakar Pangan Universitas Andalas: Kepastian Harga Pemerintahan Prabowo Bikin Petani Senang

Pakar Pangan Universitas Andalas: Kepastian Harga Pemerintahan Prabowo Bikin Petani Senang

Kementan
DJBC Catat Tak Ada Impor Beras dan Jagung, Kinerja Bea Masuk Turun 5,1 Persen

DJBC Catat Tak Ada Impor Beras dan Jagung, Kinerja Bea Masuk Turun 5,1 Persen

Kementan
Kepuasan Petani terhadap Kinerja Kementan Capai 84 Persen

Kepuasan Petani terhadap Kinerja Kementan Capai 84 Persen

Kementan
Mentan: Jika Tidak Ada Aral Melintang, 3 Bulan Lagi Indonesia Swasembada Beras

Mentan: Jika Tidak Ada Aral Melintang, 3 Bulan Lagi Indonesia Swasembada Beras

Kementan
Respons Keluhan Petani Singkong di Lampung, Mentan Amran Siap Kawal Regulasi Tata Niaga

Respons Keluhan Petani Singkong di Lampung, Mentan Amran Siap Kawal Regulasi Tata Niaga

Kementan
Perkuat Ketahanan Pangan, Mentan Amran Gandeng 3 Bupati Sulsel Kembangkan Kopi dan Kakao

Perkuat Ketahanan Pangan, Mentan Amran Gandeng 3 Bupati Sulsel Kembangkan Kopi dan Kakao

Kementan
Beras Nasional Surplus 3,7 Juta Ton, Mentan Amran: Hasil Kerja Keras Petani

Beras Nasional Surplus 3,7 Juta Ton, Mentan Amran: Hasil Kerja Keras Petani

Kementan
Mendag : Ekspor Hortikultura Naik 49 Persen Semester I 2025, Indonesia Tekan Impor dan Tingkatkan Ekspor

Mendag : Ekspor Hortikultura Naik 49 Persen Semester I 2025, Indonesia Tekan Impor dan Tingkatkan Ekspor

Kementan
Sejalan dengan Prabowoisme, Wamentan Dukung Tani Merdeka Indonesia

Sejalan dengan Prabowoisme, Wamentan Dukung Tani Merdeka Indonesia

Kementan
Soal Framing Negatif Mentan Amran, PP KAMMI: Publik Harus Menilai sesuai Fakta dan Data

Soal Framing Negatif Mentan Amran, PP KAMMI: Publik Harus Menilai sesuai Fakta dan Data

Kementan
Lawan Mafia Pangan, Ini Upaya Mentan Jaga Kesejahteraan Petani

Lawan Mafia Pangan, Ini Upaya Mentan Jaga Kesejahteraan Petani

Kementan
Komisi IV DPR RI Apresiasi Mentan Amran, Produksi Pangan Naik hingga Serapan Bulog Capai 4 Juta Ton

Komisi IV DPR RI Apresiasi Mentan Amran, Produksi Pangan Naik hingga Serapan Bulog Capai 4 Juta Ton

Kementan
Harga Beras Turun di 13 Provinsi, Mentan Amran Yakin Stabilitas Berlanjut

Harga Beras Turun di 13 Provinsi, Mentan Amran Yakin Stabilitas Berlanjut

Kementan
Berkat Dukungan Kementan, Panen Padi Gadu di Lampung Timur Menguntungkan Petani

Berkat Dukungan Kementan, Panen Padi Gadu di Lampung Timur Menguntungkan Petani

Kementan
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Rp
Minimal apresiasi Rp 5.000
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com