KOMPAS.com - Kelompok Tani Nelayan Andalan ( KTNA) Nasional menilai, respon cepat Kementerian Pertanian ( Kementan) dengan membantu petani di daerah terdampak bencana patut diapresiasi.
Apalagi, bantuan diberikan relatif merata dan menyeluruh hingga ke pelosok desa.
"Kami merasa Menteri Pertanian (Mentan) betul-betul merasakan kesulitan yang dirasakan petani. Banjir sangat masif, bahkan menghancurkan areal pertanian, beliau langsung turun," ujar Ketua KTNA Winarno Tohir dalam pernyataan tertulis, Minggu (23/6/2019).
Menurut dia, bantuan Kementan untuk masyarakat Sulawesi Utara (Sultra) yang terdampak bencana mampu membakar semangat para petani di daerah itu untuk kembali berproduksi.
"Kini petani mencoba memperbaiki kembali pertaniannya yang rusak dan memanfaatkan bantuan Kementan untuk kembali berproduksi. Oleh karena itu, apresiasi yang besar kami berikan pada Kementan yang telah cepat mengerahkan sumber dananya," kata Winarno.
Di sisi lain, Winarno berharap bantuan serupa diberikan untuk daerah-daerah lain.
Dia menilai kinerja Kementan yang baik tidak hanya berfokus pada penanganan musibah banjir.
Kementan, ia melanjutkan, juga membantu petani yang mengalami bencana kekeringan, puso atau gagal panen, serta menanggulangi wabah hama penyakit.
"Bantuan Kementan selalu turun secara cepat apabila petani mengalami musibah dan tidak pandang bulu melihat daerah. Kami sangat senang dan berterima kasih," kata dia.
Bukan cuma bantuan, Mentan Amran selalu hadir di tengah-tengah petani yang tertimpa bencana.
"Saya masih ingat, bantuan seperti gempa di NTB, gempa di Palu, letusan Gunung Sinabung, banjir dan kekeringan di Jawa, tsunami di Banten, serta yang terakhir ini banjir di Sultra dan Sulsel langsung diberikan oleh Mentan," kata dia.
Asal tahu saja, bantuan yang diberikan Kementan beragam, mulai dari memberi benih, bibit, alsintan, serta sejumlah uang hasil sumbangan pegawai dan mitra Kementan senilai Rp 12,5 miliar.
"Bukan sekali ini saja penggalangan dan bantuan sumbangan bencana dilakukan Menteri Amran. Sikap kepedulian Mentan Amran atas bencana seyogyanya menjadi contoh," kata Senator DPD RI Parlindungan Purba melalui siaran tertulis.
Ia menilai, pemulihan sektor pertanian di lokasi bencana memang harus menjadi perhatian khusus.
Anggota Komisi IV DPR RI Irwan Zulfikar pun turut mengapresiasi gerak cepat Menteri Amran dalam merespon bencana banjir di tujuh kabupaten di Sulawesi Selatan (Sulsel).
Ketujuh kabupaten itu masing-masing Kabupaten Soppeng, Sidrap, Wajo, Pinrang, Bone, Enrekang, dan Luwu.
"Mentan Amran melakukan terobosan yang luar biasa dalam menangani dampak bencana di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara. Sebab, bantuan tersebut langsung disalurkan ke masyarakat yang terkena dampak banjir," kata Irwan.
Menurut dia, bantuan yang diberikan Kementan antara lain berupa benih, pupuk, dan alat mesin pertanian seperti pompa air, traktor, serta ekscavator.
Semua bantuan tersebut disesuaikan dengan kebutuhan petani yang terdampak banjir.
Gubernur Sultra Ali Mazi pun menyampaikan terima kasih kepada pemerintah pusat dan semua pihak yang menunjukkan empati kepada warga korban bencana alam, maupun bencana sosial di wilayahnya.
”Diharapkan bantuan yang sudah tersalur maupun dalam proses penyaluran tepat sasaran sehingga bernilai ibadah, baik yang memberi bantuan maupun yang menerima bantuan," tambah dia.