KOMPAS.com - Pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian ( Kementan) kembali memberikan bantuan alat mesin pertanian (alsintan) untuk masyarakat Kabupaten Sarolangun, Jambi.
Bantuan yang bersumber dari dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tersebut meliputi 10 handtractor, 6 pompa air (ukuran 6 inci), 50 unit handsplayer, dan 5 cultivator atau bajak kecil.
Selain pemerintah pusat, Pemerintah Provinsi Jambi turut memberi alsintan untuk masyarakat Kabupaten Sarolangun.
Bantuan yang berasal dari dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) itu di antaranya 25 pompa air (4 inci), 3 unit cultivator, dan 6 unit pomben traktor.
"Bantuan tersebut sudah diserahkan secara simbolis beberapa waktu lalu. Semua kecamatan di Kabupaten Sarolangun telah menerima bantuan itu melalui Gapoktan," kata Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian Kementan Sarwo Edhy dalam pernyataan tertulis, Minggu (23/6/2019).
Sarwo Edhy berharap bantuan Kementan untuk petani melalui Poktan ataupun Gapoktan itu dapat berguna sesuai tujuannya.
"Jangan sampai alsintan hanya disimpan di rumah atau dijual. Karena itu harus dioptimalkan supaya tepat sasaran," ujarnya.
Apabila dikelola dengan baik, lanjut Sarwo Edhy, maka alsintan bisa memberi penghasilan tambahan bagi Poktan atau Gapoktan.
Para petani bisa membentuk Usaha Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA) berupa koperasi dan Kelompok Usaha Bersama (KUB) guna mengembangkan alsintan bantuan pemerintah.
Sarwo Edhy pun mengingatkan, para petani selalu menyiagakan pompa air untuk mengantisipasi kekeringan di musim kemarau yang datang lebih awal.
Pasalnya, sejumlah daerah sudah mengalami kekeringan.
"Petani Sarolangun harus mewaspadai datangnya musim kemarau lebih awal ini. Pompa air bantuan dapat dimanfaatkan untuk mengantisipasi apabila lahan pertanian kekurangan air," jelas Sarwo Edhy.
Plt. Kadis Dinas Tanaman Pangan, Hultikultura dan Perkebunan (TPHP) Sarolangun, Helmi, mengatakan bantuan tersebut akan disalurkan ke Gapoktan di Sarolangun.
"Tinggal eksekusi penerimaan barangnya di lapangan, Insya Allah dalam waktu dekat ini akan diselesaikan," kata dia.
Bantuan tersebut diberikan sesuai dengan proposal yang diajukan Gapoktan.
Namun, tidak semua proposal bisa dikabulkan karena pemerintahmemeriksa langsung ke lapangan dan menilai kelaikan.
"Kami lihat apakah layak atau tidak, baru kami memutuskan untuk berikan bantuan. Hal ini karena biasanya kami melihat kalkulasi semua kelompok sudah menerima bantuan alsintan atau belum," kata dia.
Ia berharap para petani dapat mengubah pola pikir dan cara bercocok tanam.
Dengan adanya perubahan, maka hasil pertanian pun menjadi lebih berkualitas.