BOGOR, KOMPAS.com - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta program-program Kementerian Pertanian (Kementan) yang selama ini sudah berjalan dengan baik untuk tetap dipertahankan.
Pesan tersebut dia sampaikan kepada para pejabat eselon I hingga kepala dinas pertanian dari seluruh Indonesia dalam pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Pertanian Nasional Tahun 2019 di IPB International Convention Center, Bogor, Selasa (18/6/2019).
Menurut Mentan, program-program itu patut dipertahankan karena telah berhasil menurunkan angka kemiskinan serta meningkatkan ekonomi pertanian.
Hal ini terbukti dari meningkatnya Produk Domestik Bruto ( PDB) pertanian setiap tahunnya. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), PDB pertanian sejak tahun 2013 hingga 2018 selalu mengalami peningkatan.
Baca juga: Buat Berbagai Terobosan, Mentan Banjir Apresiasi di DPR
Pada rentang periode tersebut, PDB sektor pertanian naik Rp 400 triliun - Rp 500 triliun tiap tahun dengan total akumulasi mencapai Rp 1.370 triliun.
Hal itu menarik, karena alokasi anggaran pertanian justru berkurang setiap tahunnya. Misalnya, pada 2013 nilai anggaran Rp 32,72 triliun, sedangkan pada 2018 turun menjadi Rp 21,71 triliun.
“Kalau anggaran turun PDB turun itu biasa. Tapi yang luar biasa adalah saat anggaran turun, PDB malah naik,” ucap Mentan.
Menurutnya, capaian itu menandakan kebijakan yang dijalankan hingga saat ini sudah berada pada jalur yang benar, sehingga dapat memberikan dampak yang luar biasa.
Tak hanya PDB, nilai ekspor pertanian pada kurun waktu sama juga menunjukan peningkatan yang cukup signifikan.
Baca juga: Ketika Oposisi di DPR, Doakan Mentan Amran Tetap Jadi Menteri
Masih berdasarkan data BPS, pada 2013 nilai ekspor komoditas pertanian nasional di angka 33 juta ton. Nilainya terus naik hingga mencapai angka 42 juta ton pada 2018.
“Pada kurun waktu yang sama, peningkatan ekspor diperkirakan mencapai 9 - 10 juta ton. Peningkatannya bisa mencapai 800 persen per tahun,” terang Amran dalam sambutannya.
Selain itu, dia meminta pula beberapa program strategis pertanian yang sedang berjalan saat ini untuk terus ditindaklanjuti secara serius.
Sebab, Amran meyakini program itu dapat berdampak besar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional dan masa depan Indonesia.
Beberapa program strategis yang sedang berjalan di antaranya, yaitu pengembangbiakan Sapi Belgian Blue dan pengembangan Biodiesel 100 (B100).
Baca juga: Mentan Amran Raih Penghargaan di Indonesia Award 2018
"Program peternakan ada pengembangan Sapi Belgian Blue, beratnya 2 ton. Kalau ini dilanjutkan, ini menentukan masa depan. Kita tidak lagi impor sapi, tapi justru ekspor," kata Amran.
Sementara itu, untuk program B100, Amran yakin jika program ini berjalan dengan baik dapat memberikan hasil luar biasa.
Dia menjelaskan, selama ini Indonesia mengekspor Crude Palm Oil (CPO) ke-143 negara di seluruh dunia. Namun, lewat program B100, CPO tersebut akan dikelola sendiri untuk menghasilkan bahan bakar.
“Jika ini terwujud, kita bisa menghemat devisa. Mungkin bisa sampai Rp 100 triliun kalau ini nanti sudah sempurna,” pungkas dia.