Lewat Aplikasi, Petani Kini Sudah Bisa Pesan Alsintan Secara Online

Kompas.com - 03/06/2019, 11:30 WIB
Alek Kurniawan,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kementerian Pertanian ( Kementan) terus menggencarkan program-program yang membantu produktivitas petani.

Salah satunya adalah program pengembangan Pertanian Korporasi Berbasis Mekanisasi (PKBM).

Direktur Alat Mesin Pertanian (Alsintan) Andi Nur Alam Syah mengatakan, salah satu bagian PKBM, yakni aplikasi Usaha Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA) Smart Mobile yang sudah diluncurkan tahun lalu di Jawa Tengah.

Dengan adanya aplikasi tersebut, petani akan lebih mudah untuk menyewa alsintan dengan sistem online, baik traktor ataupun combine harvester.

"Kami sudah uji coba di lima lokasi untuk pengembangan mekanisasi berbasis korporasi. Nantinya tiap UPJA difasilitasi Smart Mobile. Jadi ke depan ada Go-Jek Alsintan. Saat ini kami terus berupaya memperbaiki sistemnya," tutur Andi di Jakarta, sesuai rilis yang Kompas.com terima, Senin (3/6/2019).

Sementara itu, Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Sarwo Edhy menjelaskan, PKBM tak hanya memiliki satu program, melainkan meliputi pembuatan gudang alsintan, legalisasi struktur organisasi, pelatihan manajemen, dan penetapan petugas pendamping lapangan. 

"Kegiatan ini sudah ada percontohannya di lima lokasi, seperti di Kabupaten Tuban (Jawa Timur), Sukoharjo (Jawa Tengah), Konawe Selatan (Sulawesi Utara), Barito Kuala (Kalimantan Selatan), dan Kabupaten Ogan Komering Ilir (Sumatera Selatan)," kata Sarwo.

Sampai saat ini, menurutnya Ditjen PSP telah menyalurkan bantuan alsintan tidak kurang dari 350.000 unit.

Bantuan tersebut terdiri dari traktor roda dua, traktor roda empat, pompa air, rice transplanter, cooper, cultivator, ekskavator, hand sprayer, implemen alat tanam jagung, dan alat tanam jagung semi manual.

Sebagai informasi, pada 2015 alsintan yang disalurkan sebanyak 54.083 unit, pada 2016 sebesar 148.832 unit, 2017 sekitar 82.560 unit, dan 2018 sebanyak 112.525 unit.

Alsintan tersebut telah diberikan kepada kelompok tani atau gabungan kelompok tani, UPJA, dan brigade alsintan.

"Bantuan alsintan itu merupakan yang terbesar sepanjang sejarah Indonesia," ujarnya.

Ilustrasi petani mengolah lahan memakai traktor tanganKontributor Kompas TV, Raja Umar Ilustrasi petani mengolah lahan memakai traktor tangan

Mengubah mindset

Sarwo menjelaskan, ada beberapa alasan pemerintah mendorong mekanisasi pertanian, di antaranya luas lahan pertanian makin menyusut.

Diperkirakan, konversi lahan mencapai 110.000 hektar (ha) per tahun, usaha tani belum efisien, dan kehilangan hasil masih cukup tinggi.

Selain itu, menurutnya tenaga kerja petani juga makin berkurang. Apalagi, di sisi lain generasi muda banyak yang tidak mau terjun ke usaha tani karena alasan kotor dan panas.

"Karena faktor-faktor itu kami ingin dengan alsintan mengubah mindset petani, dari bertani secara tradisional ke modern. Kami juga ingin usaha tani menjadi lebih efisien," katanya.

Sarwo mencontohkan, jika pengolahan lahan menggunakan tenaga manusia (cangkul), maka dalam 1 ha sawah diperlukan 30 - 40 orang, lama pengerjaannya 240 - 400 jam per ha, sedangkan biayanya mencapai Rp 2 juta - Rp 2,5 juta per ha.

Sementara itu, dengan alsintan (traktor tangan) hanya diperlukan tenaga kerja 2 orang, jumlah jam kerja hanya 16 jam per ha dan biayanya Rp 900.000 - Rp 1,2 juta per ha.

Hal tersebut juga berlaku saat panen. Jika menggunakan alsintan hanya perlu 3 jam sudah selesai, sedangkan jika menggunakan tenaga manusia perlu waktu 1 minggu.

"Keuntungan lainnya adalah saat tanam bisa serentak, karena pengolahan lahan bisa cepat sehingga petani bisa tanam 3 kali setahun," tutup Sarwo.

Terkini Lainnya
Modernisasi Pertanian Kementan Tingkatkan Luas Tambah Tanam di Banten

Modernisasi Pertanian Kementan Tingkatkan Luas Tambah Tanam di Banten

Kementan
Optimalisasi Musim Tanam Kedua, Kementan Mulai Percepat Olah Tanah dan Tanam

Optimalisasi Musim Tanam Kedua, Kementan Mulai Percepat Olah Tanah dan Tanam

Kementan
Serapan Beras Bulog Tembus 2 Juta Ton, Mentan Amran: Ini Lompatan Eksponensial

Serapan Beras Bulog Tembus 2 Juta Ton, Mentan Amran: Ini Lompatan Eksponensial

Kementan
Saat Harga Beras Dunia Anjlok, Indonesia Cetak Rekor Produksi dan Akhiri Impor Konsumsi

Saat Harga Beras Dunia Anjlok, Indonesia Cetak Rekor Produksi dan Akhiri Impor Konsumsi

Kementan
Selalu Berdialog dengan Petani, Gaya Kerja Mentan Amran Dipuji Wapres Gibran

Selalu Berdialog dengan Petani, Gaya Kerja Mentan Amran Dipuji Wapres Gibran

Kementan
Indonesia Surplus Beras Tanpa Impor, Mentan Amran: Bukti Komitmen Pemerintah Perkuat Ketahanan Pangan

Indonesia Surplus Beras Tanpa Impor, Mentan Amran: Bukti Komitmen Pemerintah Perkuat Ketahanan Pangan

Kementan
Serapan Beras Bulog Januari–Mei 2025 Jadi yang Tertinggi dalam 57 Tahun

Serapan Beras Bulog Januari–Mei 2025 Jadi yang Tertinggi dalam 57 Tahun

Kementan
Lakukan Tanam Perdana di Pulang Pisau, Kalteng Percepat Langkah Menuju Swasembada Pangan

Lakukan Tanam Perdana di Pulang Pisau, Kalteng Percepat Langkah Menuju Swasembada Pangan

Kementan
Kebut Target Swasembada, Kementan Selesaikan Tanam Perdana di 2 Lokasi Cetak Sawah Baru

Kebut Target Swasembada, Kementan Selesaikan Tanam Perdana di 2 Lokasi Cetak Sawah Baru

Kementan
Tegaskan Meritokrasi, Mentan Amran Coret Calon Pejabat Titipan meski Keluarga Sendiri

Tegaskan Meritokrasi, Mentan Amran Coret Calon Pejabat Titipan meski Keluarga Sendiri

Kementan
Luruskan Informasi, Mentan Amran Sebut Dapat Dukungan Penuh dari Wapres Gibran

Luruskan Informasi, Mentan Amran Sebut Dapat Dukungan Penuh dari Wapres Gibran

Kementan
Sepulang dari Yordania, Mentan Amran Sidak Kantor Bulog dan PIHC

Sepulang dari Yordania, Mentan Amran Sidak Kantor Bulog dan PIHC

Kementan
Hadapi Ancaman Pangan, Kementan Gencarkan Irpom demi Pastikan Keberlanjutan Pangan Aman

Hadapi Ancaman Pangan, Kementan Gencarkan Irpom demi Pastikan Keberlanjutan Pangan Aman

Kementan
Program Pompanisasi Buat Petani Tersenyum, Mentan Amran: Solusi untuk Tingkatkan Indeks Pertanaman

Program Pompanisasi Buat Petani Tersenyum, Mentan Amran: Solusi untuk Tingkatkan Indeks Pertanaman

Kementan
Irpom Naikkan IP Jadi 3 Kali, Kementan Pantau dan Pastikan Pangan Aman Terkendali

Irpom Naikkan IP Jadi 3 Kali, Kementan Pantau dan Pastikan Pangan Aman Terkendali

Kementan
Bagikan artikel ini melalui
Oke