Lewat Aplikasi, Petani Kini Sudah Bisa Pesan Alsintan Secara Online

Kompas.com - 03/06/2019, 11:30 WIB
Alek Kurniawan,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana (PSP) Kementerian Pertanian (Kementan) memberikan bantuan alsintan kepada petani di Kerawang. Bantuan alsintan yang diberikan berupa traktor roda dua sebanyak 24 unit, cultivator 5 unit, pompa air 5 unit dan hand sprayer 10 unit. Dok. Humas Kementerian Pertanian RI Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana (PSP) Kementerian Pertanian (Kementan) memberikan bantuan alsintan kepada petani di Kerawang. Bantuan alsintan yang diberikan berupa traktor roda dua sebanyak 24 unit, cultivator 5 unit, pompa air 5 unit dan hand sprayer 10 unit.

KOMPAS.com - Kementerian Pertanian ( Kementan) terus menggencarkan program-program yang membantu produktivitas petani.

Salah satunya adalah program pengembangan Pertanian Korporasi Berbasis Mekanisasi (PKBM).

Direktur Alat Mesin Pertanian (Alsintan) Andi Nur Alam Syah mengatakan, salah satu bagian PKBM, yakni aplikasi Usaha Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA) Smart Mobile yang sudah diluncurkan tahun lalu di Jawa Tengah.

Dengan adanya aplikasi tersebut, petani akan lebih mudah untuk menyewa alsintan dengan sistem online, baik traktor ataupun combine harvester.

"Kami sudah uji coba di lima lokasi untuk pengembangan mekanisasi berbasis korporasi. Nantinya tiap UPJA difasilitasi Smart Mobile. Jadi ke depan ada Go-Jek Alsintan. Saat ini kami terus berupaya memperbaiki sistemnya," tutur Andi di Jakarta, sesuai rilis yang Kompas.com terima, Senin (3/6/2019).

Sementara itu, Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Sarwo Edhy menjelaskan, PKBM tak hanya memiliki satu program, melainkan meliputi pembuatan gudang alsintan, legalisasi struktur organisasi, pelatihan manajemen, dan penetapan petugas pendamping lapangan. 

"Kegiatan ini sudah ada percontohannya di lima lokasi, seperti di Kabupaten Tuban (Jawa Timur), Sukoharjo (Jawa Tengah), Konawe Selatan (Sulawesi Utara), Barito Kuala (Kalimantan Selatan), dan Kabupaten Ogan Komering Ilir (Sumatera Selatan)," kata Sarwo.

Sampai saat ini, menurutnya Ditjen PSP telah menyalurkan bantuan alsintan tidak kurang dari 350.000 unit.

Bantuan tersebut terdiri dari traktor roda dua, traktor roda empat, pompa air, rice transplanter, cooper, cultivator, ekskavator, hand sprayer, implemen alat tanam jagung, dan alat tanam jagung semi manual.

Sebagai informasi, pada 2015 alsintan yang disalurkan sebanyak 54.083 unit, pada 2016 sebesar 148.832 unit, 2017 sekitar 82.560 unit, dan 2018 sebanyak 112.525 unit.

Alsintan tersebut telah diberikan kepada kelompok tani atau gabungan kelompok tani, UPJA, dan brigade alsintan.

"Bantuan alsintan itu merupakan yang terbesar sepanjang sejarah Indonesia," ujarnya.

Ilustrasi petani mengolah lahan memakai traktor tanganKontributor Kompas TV, Raja Umar Ilustrasi petani mengolah lahan memakai traktor tangan

Mengubah mindset

Sarwo menjelaskan, ada beberapa alasan pemerintah mendorong mekanisasi pertanian, di antaranya luas lahan pertanian makin menyusut.

Diperkirakan, konversi lahan mencapai 110.000 hektar (ha) per tahun, usaha tani belum efisien, dan kehilangan hasil masih cukup tinggi.

Selain itu, menurutnya tenaga kerja petani juga makin berkurang. Apalagi, di sisi lain generasi muda banyak yang tidak mau terjun ke usaha tani karena alasan kotor dan panas.

"Karena faktor-faktor itu kami ingin dengan alsintan mengubah mindset petani, dari bertani secara tradisional ke modern. Kami juga ingin usaha tani menjadi lebih efisien," katanya.

Sarwo mencontohkan, jika pengolahan lahan menggunakan tenaga manusia (cangkul), maka dalam 1 ha sawah diperlukan 30 - 40 orang, lama pengerjaannya 240 - 400 jam per ha, sedangkan biayanya mencapai Rp 2 juta - Rp 2,5 juta per ha.

Sementara itu, dengan alsintan (traktor tangan) hanya diperlukan tenaga kerja 2 orang, jumlah jam kerja hanya 16 jam per ha dan biayanya Rp 900.000 - Rp 1,2 juta per ha.

Hal tersebut juga berlaku saat panen. Jika menggunakan alsintan hanya perlu 3 jam sudah selesai, sedangkan jika menggunakan tenaga manusia perlu waktu 1 minggu.

"Keuntungan lainnya adalah saat tanam bisa serentak, karena pengolahan lahan bisa cepat sehingga petani bisa tanam 3 kali setahun," tutup Sarwo.

Terkini Lainnya
Hadapi Ancaman Pangan, Kementan Gencarkan Irpom demi Pastikan Keberlanjutan Pangan Aman
Hadapi Ancaman Pangan, Kementan Gencarkan Irpom demi Pastikan Keberlanjutan Pangan Aman
Kementan
Program Pompanisasi Buat Petani Tersenyum, Mentan Amran: Solusi untuk Tingkatkan Indeks Pertanaman
Program Pompanisasi Buat Petani Tersenyum, Mentan Amran: Solusi untuk Tingkatkan Indeks Pertanaman
Kementan
Irpom Naikkan IP Jadi 3 Kali, Kementan Pantau dan Pastikan Pangan Aman Terkendali
Irpom Naikkan IP Jadi 3 Kali, Kementan Pantau dan Pastikan Pangan Aman Terkendali
Kementan
Irpom Disebut Berhasil Cegah Gagal Tanam Saat Kemarau
Irpom Disebut Berhasil Cegah Gagal Tanam Saat Kemarau
Kementan
Kemarau Tetap Bisa Tanam, Petani Senang IP Naik 
Kemarau Tetap Bisa Tanam, Petani Senang IP Naik 
Kementan
Lewat B50, Pemerintah Sediakan Energi Nasional dan Tingkatkan Nilai Tambah Pekebun
Lewat B50, Pemerintah Sediakan Energi Nasional dan Tingkatkan Nilai Tambah Pekebun
Kementan
Agustus Tidak Ada Puso, Pompanisasi di Banten Dongkrak Kenaikan NTP
Agustus Tidak Ada Puso, Pompanisasi di Banten Dongkrak Kenaikan NTP
Kementan
Kementan Ajak FAO Tingkatkan Tata Kelola Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan
Kementan Ajak FAO Tingkatkan Tata Kelola Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan
Kementan
Presiden Jokowi Terima Agricola Medal, FAO: Transformasi Pertanian Indonesia Berkembang Pesat
Presiden Jokowi Terima Agricola Medal, FAO: Transformasi Pertanian Indonesia Berkembang Pesat
Kementan
Optimalkan Perluasan Areal Tanam, Kementan Monitoring Program Pompanisasi
Optimalkan Perluasan Areal Tanam, Kementan Monitoring Program Pompanisasi
Kementan
Kementan Gencarkan Pompanisasi, Pastikan Pompa Berhasil Nyala Mengairi Sawah
Kementan Gencarkan Pompanisasi, Pastikan Pompa Berhasil Nyala Mengairi Sawah
Kementan
Atasi Kekeringan Lahan, Kementan Terjun Langsung Bantu Petani
Atasi Kekeringan Lahan, Kementan Terjun Langsung Bantu Petani
Kementan
Irpom dan Pompanisasi Terbukti Berhasil Selamatkan Ketahanan Pangan Nasional
Irpom dan Pompanisasi Terbukti Berhasil Selamatkan Ketahanan Pangan Nasional
Kementan
Kementan Bersama GEMPITA Sinergi Bangun Kalteng Jadi Lumbung Padi Nasional
Kementan Bersama GEMPITA Sinergi Bangun Kalteng Jadi Lumbung Padi Nasional
Kementan
Produksi Naik Bulan Agustus, September dan Oktober, Program Pompanisasi Berhasil
Produksi Naik Bulan Agustus, September dan Oktober, Program Pompanisasi Berhasil
Kementan
Bagikan artikel ini melalui
Oke