KOMPAS.com - Kementerian Pertanian ( Kementan) berharap penggelontoran alat mesin pertanian (alsintan) menjadi jalan bagi anak muda agar mau turun langsung ke sektor pertanian.
"Dengan teknologi, kami harapkan generasi milenial mau bercocok tanam, peduli dengan nasib petani dan siap meningkatkan produksi pangan kita," ujar Direktur Alat Mesin Pertanian Kementan, Andi Nur Alamsyah di Jakarta, dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima, Rabu (24/4/2019).
Andi menjelaskan bantuan alsintan itu terus digelontorkan pemerintah sejak 2014 hingga saat ini dengan rincian sebagai berikut.
Pada 2014 total alsintan yang diserahkan ke petani sebanyak 12.501 unit dengan nilai mencapai Rp520,18 miliar. Tahun 2015 Rp1,98 triliun dengan volume 56.785 unit.
"Sementara itu, pada 2016 total anggaran Rp 2,96 triliun dengan volume 148.804 unit. Kemudian pada 2017 Rp2,83 triliun dengan volume mencapai 84.381 unit," kata dia
Adapun pada 2018, kata dia, anggaran alsintan sebesari Rp3,4 triliun dengan volume unit mencapai 126.942.
Andi menambahkan, seluruh bantuan yang tersalurkan merupakan bentuk keseriusan Kementan dalam mendorong peningkatan jumlah produksi hasil pertanian.
Di sisi lain sejumlah petani memberikan catatan pembangunan sektor pertanian Pemerintahan Presiden Jokowi-JK.
Bagi petani, Pemerintahan yang tengah berada di ujung masa bakti periode 2014-2019 cukup berhasil dalam memajukan sektor pertanian Indonesia selama empat tahun terakhir.
Hal ini dibenarkan Ajang, Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Petani Desa Marga Asih, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, akhir pekan lalu.
"Selama pemerintahan Jokowi-JK kami mendapat bantuan benih, bibit dan alat mesin pertanian seperti traktor, pengering, pencacah dan pompa air. Tapi ada juga cangkul serta perlengkapan lain," tutur Ajang,
Menurut Ajang, maksimalnya bantuan bahkan membuatnya tak lagi khawatir akan kekurangan benih seperti pada masa pemerintahan yang dahulu.
"Kalau bantuan benih memang dari pemerintah yang dulu-dulu sudah ada. Tapi yang paling sering memperhatikan petani baru ini. Perhatian Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman kepada petani sangat luar biasa," jelas dia.
Ajang menjelaskan semua bantuan sudah dimanfaatkan para petani Desa Marga Asih untuk memompa hasil produksi.
Untuk hasil panen, kata Ajang, mesin dan teknologi yang dikirimkan pemerintah berhasil meningkatkan jumlah produksi. Salah satunya adalah padi. Jumlah yang dihasilkan mencapai 9 ton per hektar (ha). Padahal jumlah sebelumnya hanya berkisar di 7 ton.
Ajang pun berharap presiden terpilih nanti, tetap mempertahankan Andi Amran Sulaiman sebagai Menteri Pertanian berikutnya.
Ini karena, kata dia, Amran adalah sosok pekerja keras yang mampu mendekatkan diri dengan para petani. Dia juga salah satu menteri yang rajin menemui petani di Bandung.