CIREBON, KOMPAS.com - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan dalam kurun waktu 4,5 tahun terakhir sektor pertanian Indonesia mengalami perkembangan pesat.
Hal itu dibuktikan dengan semakin meningkatnya jumlah ekspor komoditas pertanian dari tahun-tahun sebelumnya. Contohnya, nilai ekspor pertanian jauh meningkat dari 2013 lalu yang berada pada angka 33 juta ton.
"Nilai ekspor pertanian kita saat ini meningkat jadi 43 juta ton. Naik 10 juta ton dari sebelumnya," papar Amran pada Apresiasi dan Sinkronisasi Program Kementerian Pertanian 2019 di Stadion Ranggajati, Kabupaten Cirebon, Kamis (28/03/2019).
Selain itu, lanjut Mentan, angka inflasi di sektor pertanian juga mengalami penurunan drastis, yakni dari 10 persen menjadi 1 persen. Capaian itu menjadi angka inflasi terendah sepanjang sejarah.
Untuk semakin meningkatkan produktivitas dan ekspor pertanian, di acara tersebut Kementerian Pertanian (Kementan) menyalurkan bantuan kepada para petani Cirebon sebagai salah satu lumbung pangan Indonesia.
"Cirebon juga penentu pangan Jawa Barat dan Indonesia," ujar Amran.
Adapun bantuan yang diberikan berupa benih tanaman pangan, benih sayur holtikultura, bibit mangga, ayam, kambing, hingga alat dan mesin pertanian (alsintan). Total bantuan itu mencapai Rp 27 miliar.
Sementara itu, pejabat (Pj) Bupati Cirebon Dicky Saromi mengatakan mengaku sependapat dengan uraian Mentan. Menurut dia, hasil pertanian Cirebon bisa mendukung pembangunan Indonesia ke depannya, karena keberadaan sektor pertanian di kabupaten ini sangat mewarnai tidak hanya untuk pembangunan lokal Cirebon, tapi Indonesia.
"Cirebon punya komoditas pertanian yang sangat beragam dengan morfologi fisik yang juga beragam, mulai dataran tinggi sampai dataran rendah. Cirebon juga memiliki letak strategis dan dapat dicapai dengan berbagai moda transportasi," ujar Dicky.