Pasok Bantuan, Mentan Berharap Pertanian Cirebon Melesat 3 Kali Lipat

Kompas.com - 28/03/2019, 18:26 WIB
ADW,
M Latief

Tim Redaksi

CIREBON, KOMPAS.com - Sejak pukul 9 pagi Ayan Syarian (70) sudah pergi meningkalkan rumahnya di Desa Curug Wetan, Kecamatan Susukanlebak, Kabupaten Cirebon. Bersama teman-temannya, dia mengendarai mobil menuju Stadion Ranggajati di Kecamatan Sumber.

Di tempat itu Ayan dan rekan-rekannya dari Kelompok Tani Sugema 1 akan menerima bantuan 7,5 kuintal benih padi dan 30 buah bibit kelapa. Bantuan itu diberikan langsung oleh Kementerian Pertanian (Kementan) dan nantinya akan dibagi rata ke seluruh anggota kelompok tani.

Pria yang memiliki lahan sawah seluas 1,5 hektar ini mengaku, bantuan yang diterima dari Kementan itu bisa membantu perekonomiannya. Dia bahkan berencana menanam sendiri bibit kelapa di lahan kosong belakang rumahnya.

"Kalau kelapanya sudah berbuah kan bisa untuk sendiri. Kalau hasilnya banyak dan ada lebihnya juga bisa dijual," kata Ayan di acara Apresiasi dan Sinkronisasi Program Kementerian Pertanian di Kabupaten Cirebon, Kamis (28/03/2019).

Total ada 6000 bibit kelapa dibagikan di acara tersebut. Hadir pada kegiatan tersebut Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman yang secara simbolis membagikan bantuan.

Amran mengatakan, bibit kelapa yang dibagikan itu diharapkan bisa membantu meningkatkan produksi kelapa Indonesia. Menurut dia, saat ini angka ekspor kelapa mencapai 1,8 juta ton. Produksi kelapa di Indonesia tercatat sudah mencapai angka 1 juta ton per tahun.

"Yang kami berikan hari ini bisa menghasilkan 3 kali lipatnya," ucap Amran.

Tidak hanya bibit kelapa, Mentan juga membagikan berbagai bantuan lain bagi 6.000 petani dan nelayan di kabupaten tersebut. Bantuan yang diberikan itu berupa benih tanaman pangan, benih sayuran holtikultura, bibit mangga, ayam, kambing, hingga alat dan mesin pertanian (alsintan).

Pejabat (Pj) Bupati Cirebon Dicky Saromi mengatakan, langkah Mentan untuk menyalurkan bantuan kepada para petani di Kabupaten Cirebon sudah tepat. Menurut dia, Cirebon merupakan wilayah yang cocok untuk pertanian dan memiliki beragam jenis komoditas pertanian.

"Karena letak kawasan ini strategis dan memiliki morfologi fisik beragam. Saya berharap dengan tersalurkannya bantuan ini bisa memberikan dampak positif, bisa lebih memajukan lagi Cirebon, baik dari sisi produksi pertaniannya dan lebih penting lagi kesejahteraan petaninya," ucap Dicky.

Terkini Lainnya
Kementan Komitmen Jaga Stabilitas Harga dan Tingkatkan Produktivitas Petani, Pengamat Beri Respons Positif

Kementan Komitmen Jaga Stabilitas Harga dan Tingkatkan Produktivitas Petani, Pengamat Beri Respons Positif

Kementan
Pakar Pangan Universitas Andalas: Kepastian Harga Pemerintahan Prabowo Bikin Petani Senang

Pakar Pangan Universitas Andalas: Kepastian Harga Pemerintahan Prabowo Bikin Petani Senang

Kementan
DJBC Catat Tak Ada Impor Beras dan Jagung, Kinerja Bea Masuk Turun 5,1 Persen

DJBC Catat Tak Ada Impor Beras dan Jagung, Kinerja Bea Masuk Turun 5,1 Persen

Kementan
Kepuasan Petani terhadap Kinerja Kementan Capai 84 Persen

Kepuasan Petani terhadap Kinerja Kementan Capai 84 Persen

Kementan
Mentan: Jika Tidak Ada Aral Melintang, 3 Bulan Lagi Indonesia Swasembada Beras

Mentan: Jika Tidak Ada Aral Melintang, 3 Bulan Lagi Indonesia Swasembada Beras

Kementan
Respons Keluhan Petani Singkong di Lampung, Mentan Amran Siap Kawal Regulasi Tata Niaga

Respons Keluhan Petani Singkong di Lampung, Mentan Amran Siap Kawal Regulasi Tata Niaga

Kementan
Perkuat Ketahanan Pangan, Mentan Amran Gandeng 3 Bupati Sulsel Kembangkan Kopi dan Kakao

Perkuat Ketahanan Pangan, Mentan Amran Gandeng 3 Bupati Sulsel Kembangkan Kopi dan Kakao

Kementan
Beras Nasional Surplus 3,7 Juta Ton, Mentan Amran: Hasil Kerja Keras Petani

Beras Nasional Surplus 3,7 Juta Ton, Mentan Amran: Hasil Kerja Keras Petani

Kementan
Mendag : Ekspor Hortikultura Naik 49 Persen Semester I 2025, Indonesia Tekan Impor dan Tingkatkan Ekspor

Mendag : Ekspor Hortikultura Naik 49 Persen Semester I 2025, Indonesia Tekan Impor dan Tingkatkan Ekspor

Kementan
Sejalan dengan Prabowoisme, Wamentan Dukung Tani Merdeka Indonesia

Sejalan dengan Prabowoisme, Wamentan Dukung Tani Merdeka Indonesia

Kementan
Soal Framing Negatif Mentan Amran, PP KAMMI: Publik Harus Menilai sesuai Fakta dan Data

Soal Framing Negatif Mentan Amran, PP KAMMI: Publik Harus Menilai sesuai Fakta dan Data

Kementan
Lawan Mafia Pangan, Ini Upaya Mentan Jaga Kesejahteraan Petani

Lawan Mafia Pangan, Ini Upaya Mentan Jaga Kesejahteraan Petani

Kementan
Komisi IV DPR RI Apresiasi Mentan Amran, Produksi Pangan Naik hingga Serapan Bulog Capai 4 Juta Ton

Komisi IV DPR RI Apresiasi Mentan Amran, Produksi Pangan Naik hingga Serapan Bulog Capai 4 Juta Ton

Kementan
Harga Beras Turun di 13 Provinsi, Mentan Amran Yakin Stabilitas Berlanjut

Harga Beras Turun di 13 Provinsi, Mentan Amran Yakin Stabilitas Berlanjut

Kementan
Berkat Dukungan Kementan, Panen Padi Gadu di Lampung Timur Menguntungkan Petani

Berkat Dukungan Kementan, Panen Padi Gadu di Lampung Timur Menguntungkan Petani

Kementan
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com