Naikan Harga Karet, Indonesia Ajak Thailand dan Malaysia Kurangi Ekspor

Kompas.com - 26/03/2019, 12:30 WIB
Mikhael Gewati

Editor

Pohon karetDok. Humas Kementerian Pertanian RI Pohon karet


KOMPAS.com
-  Untuk meningkatkan harga karet yang sempat jatuh, pemerintah kemudian mengatur ekspor karet agar stok karet di pasar internasional dapat dikendalikan.

Pengendalian, termasuk pengurangan pasokan ekspor ini akan mengerek harga karet di pasaran dunia, yang berimbas pada harga di dalam negeri.

Hal ini diungkapkan Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian ( Kementan) Kasdi Subagyono, saat menyerahkan bantuan pertanian kepada petani di Kabupaten Sarolangun, Jambi, Senin (25/3/2019).

Menurut Kasdi, Indonesia merupakan produsen karet nomor dua di dunia, namun tidak bisa menentukan harga. Oleh karenanya, Pemerintah Indonesia menginisiasi kesepakatan dengan Thailand dan Malaysia untuk meningkatkan harga karet di pasaran dunia.

“Produksi tiga negara ini sama dengan produksi 70 persen karet dunia. Jadi kami membuat kesepakatan untuk membatasi ekspor agar karet dunia berkurang. Jika barang di pasar langka, maka harga akan meningkat,” paparnya.

Dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima dijelaskan, dari pertemuan tiga negara itu disepakati untuk mengurangi ekspor sebesar 240.000 ton per tahun. Hal ini menurut Kasdi, cukup efektif menaikkan harga. 

“Baru mau berangkat ke Bangkok saja harganya sudah naik, apalagi jika beritanya di-release. Sebelum berangkat harganya hanya 1,2 dollar AS per kg, sekarang harganya sudah 1,46 dollar AS per kilogram (Kg),” jelas Kasdi.

Dalam pertemuan tersebut disepakati Indonesia akan mengurangi 98.000 ton ekspor karet ke pasar dunia. Sementara itu, Thailand akan mengurangi 130.000 ton dan Malaysia sebanyak 12.000 ton.

“Pengurangan ekspor itu merupakan program jangka pendek, untuk jangka menengahnya ada program peningkatan serapan karet dalam negeri. Sedangkan jangka panjangnya adalah meningkatkan produktivitas dengan melakukan peremajaan atau replanting,” papar Kasdi.

Digunakan untuk tambahan aspal

Untuk peningkatan serapan karet dalam negeri, lanjut Kasdi, Presiden Jokowi telah memerintahkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menggunakan karet sebagai tambahan aspal untuk membangun jalan.

Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian (Kementan) Kasdi SubagyonoDok. Humas Kementerian Pertanian RI Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian (Kementan) Kasdi Subagyono
“Kami sudah berkoordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri agar jalan provinsi dan kabupaten juga menggunakan karet sebagai campuran aspal. Kalau jalan nasional kan hanya 47.000 km, tapi kalau semua jalan, termasuk jalan provinsi dan kabupaten panjangnya mencapai 540.000 km, tentu serapan karet masyarakat lebih tinggi lagi,” ucap Kasdi. 

Melalui program ini, Kementerian PUPR dan PT Perkebunan Nusantara  (PTPN) membeli karet dari petani melalui Unit Pengolahan dan Pemasaran Bokar (Bahan Olahan Karet) atau UPPB dengan harga di atas Rp 9.000 per kg.

“Harganya berpotensi meningkat lagi seiring peningkatan kualitas karet yang dihasilkan,” ucap Kasdi.

Selain itu, pemerintah juga terus mendorong peningkatan serapan karet oleh dunia Industri. Data dari Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) menyebutkan baru 60 persen dari kapasitas produksi crump rubber yang dimanfaatkan.

“Jadi ada 40 persen kapasitas produksi yang iddle, jika bisa dimaksimalkan tentu serapan karet dalam negeri akan leboh banyak lagi,” ucap Kasdi.

Menurutnya, selama ini produksi karet Indonesia mencapai 3,6 juta ton pertahun, namun konsumsi dalam negeri baru mencapai 650.000 ton per tahun.

Peremajaan karet rakyat

Adapun dalam upaya menjaga dan meningkatkan produktivitas produksi karet, Kementan meluncurkan program jangka panjang berupa peremajaan atau replanting kebun karet milik rakyat dengan target 50.000 hektar (ha) per tahun.

"Ada potensi replanting 750.000 ha. Ini oleh Pak Menko (Perekonomian) akan dikaitkan dengan industri pengolahan kayu. Jadi nebangi dapat kayunya, terus baru ditanam," tambah Kasdi

Saat peremajaan, pihaknya akan mengarahkan agar petani menanam 60 persen karet. Sisanya  boleh menanam komoditas lain, seperti kopi, sayuran.

Perkebunan karetDok. Humas Kementerian Pertanian RI Perkebunan karet
Dengan begitu, saat petani menunggu 3,5 sampai 4 tahun karet berproduksi ada hasil lain yang bisa langsung mereka dapatkan. 

Kementan pun sebenarnya telah meluncurkan program BUN 500 dalam upaya peremajaan tanaman perkebunan, termasuk karet. Melalui BUN 500 Kementan menyiapkan 500 juta benih berkualitas dalam lima tahun ke depan.

Dengan program ini, Kementan berupaya membangun nursery dan fasilitas pengembangan benih di sentra-sentra produksi. Di tiap sentra produksi akan disiapkan pusat pengembangan benih sesuai komoditas yang dikembangkan di daerah tersebut.

Menurut Kasdi, upaya-upaya yang dilakukan pemerintah tersebut agar Indonesia tidak bergantung pada pasar internasional. Karena saat ini harga komoditas karet masih kental diatur pasar dunia.

Terkini Lainnya
Antisipasi Penurunan Harga, KTNA Harap Bulog Serap Gabah Petani di Masa Panen Raya
Antisipasi Penurunan Harga, KTNA Harap Bulog Serap Gabah Petani di Masa Panen Raya
Kementan
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani
Kementan
Sepakati Kerja Sama Kementan-Polri, Kapolri Listyo: Kami Dukung Penuh Swasembada
Sepakati Kerja Sama Kementan-Polri, Kapolri Listyo: Kami Dukung Penuh Swasembada
Kementan
Kementan Jaga Produksi Padi lewat Pompanisasi dan Percepatan Tanam
Kementan Jaga Produksi Padi lewat Pompanisasi dan Percepatan Tanam
Kementan
Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi
Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi
Kementan
Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani
Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani
Kementan
Tingkatkan Produksi Beras di Jateng, Kementan Beri Bantuan 10.000 Unit Pompa Air
Tingkatkan Produksi Beras di Jateng, Kementan Beri Bantuan 10.000 Unit Pompa Air
Kementan
Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani
Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani
Kementan
Panen Jagung di Gorontalo Meningkat, Jokowi Minta Bulog Lakukan Penyerapan
Panen Jagung di Gorontalo Meningkat, Jokowi Minta Bulog Lakukan Penyerapan
Kementan
Jadi Ajang Berbagi Wawasan bagi UMKM, Kementan Gelar SKENA
Jadi Ajang Berbagi Wawasan bagi UMKM, Kementan Gelar SKENA
Kementan
Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia
Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia
Kementan
Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa
Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa
Kementan
Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 
Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 
Kementan
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan
Kementan
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim
Kementan
Bagikan artikel ini melalui
Oke