Bantuan Alsintan Senilai Rp 677 Juta untuk Petani Karawang

Kompas.com - 12/03/2019, 16:15 WIB
Sri Noviyanti

Editor

KOMPAS.com- Kementerian Pertanian ( Kementan) melalui Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) menyerahkan bantuan alat mesin pertanian (Alsintan) kepada petani Karawang.

Adapun penyerahan Alsintan senilai kurang lebih Rp 677 juta dilakukan pada acara Kunjungan Kerja Anggota IV Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Rizal Djalil di Desa Pamekaran, Kecamatan Banyu Sari, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.

bantuan diberikan secara simbolis kepada sejumlah kelompok tani. Alsintan yang diberikan berupa Traktor Roda Dua 10 unit, Cultivator 5 unit, Pompa Air 4 inch 10 unit, dan Power Thresher Multiguna 5 unit.

“Kepada kelompok tani yang mendapatkan bantuan ini, kami harap agar dapat dipergunakan semestinya. Alat pertanian ini harus dijaga dengan baik serta dirawat selepas pemakaian. Mudah-mudahan, dengan alat ini hasil yang diperoleh petani bisa lebih meningkat lagi,” ujar Dirjen PSP Kementan Sarwo Edhy dalam rilis yang diterima Kompas.com, Selasa (12/3/2019).

Tercatat, penerima Alsintan Traktor Roda Dua yakni Poktan Tani Mukti 2 Desa Gembongan, Kecamatan Banyusari, Poktan Sukamaju, Desa Mekarasih, Kecamatan Banyusari dan Poktan Saluyu 1, Desa Kutaraharja, Kecamatan Banyusari.

Sedangkan Alsintan Cultivator diterima Poktan Subur, Desa Jatimulya, Kecamatan Pedes, dan Poktan Alam Jaya, Desa Tanjung, Kecamatan Banyusari.

Sementara, bantuan Pompa Air diberikan kepada Poktan Harapan 3, Desa Sumur Gede, Kecamatan Cilamaya Kulon, Poktan Sri Mukti 2, Desa Cicinde Selatan, Kecamatan Banyusaridan Poktan Sahabat, Desa Pamekaran, Kecamatan Banyusari.

Bantuan Power Thresher diterima Poktan Subur Makmur, Desa Pamekaran, Kecamatan Banyusari dan bantuan Power Thresher Multiguna diterima Poktan Bina Sri Lestari, Desa Ciptasari, Kecamatan Pangkalan.

"Kami siap membantu tidak hanya tanaman pangan, tetapi juga pengembangan perkebunan, hortikuotura atau peternakan ," kata Sarwo Edhy.

pada kesempatan itu, Sarwo Edhy mengapresiasi Karawang yang konsisten mempertahankan lahan pertaniannya, bahkan terus berusaha menambah luasannya. Seperti diketahui, Karawang termasuk daerah yang diincar sektor industri, yang berpotensi mengancam lahan pertanian teralih fungsi.

"Tadi Ibu Bupati menyampaikan komitmennya akan mempertahankan lahan pertanian agar tidak dialih-fungsi. Kami sangat apresiasi, sebab produksi beras dari Karawang adalah salah satu penopang kebutuhan nasional," kata Sarwo Edhy.

Sarwo menambahkan, pengajuan bantuan bisa juga berupa jaringan irigasi yang rusak. Begitu juga dengan asuransi pertanian, Kementan juga siap memberikan subsidi.

"Di Kementan ada bantuan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT). Apabila Karawang membutuhkan RJIT atau pembangunan embun untuk mengairi persawahan, silakan ajukan pada kami," tutur Sarwo Edhy.

Bantuan alat mesin pertanian untuk petani Karawang.Dok Humas Kementerian Pertanian (Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian) Bantuan alat mesin pertanian untuk petani Karawang.


Sarwo menyebutkan, Kabupaten Karawang merupakan salah satu yang paling tinggi kepeduliannya terhadap asuransi pertanian. Tercatat pada 2018, dari PAGU Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) 29.000 hektare, terealisasi 24.700 hektare. Sementara klaim yang terjadi seluas 385 hektare.

"Pemerintah memberi subsidi Rp 144.000 dan petani hanya dibebani Rp 36.000 per hektare. Sejauh ini, respons petani Karawang terhadap program asuransi pertanian cukup baik," sambung Sarwo Edhy.

di samping itu, anggota IV BPK Rizal Djalil mengatakan, kontribusi Karawang terhadap ketahanan beras sangat penting. Pasokan beras Karawang selama ini yang membuat kondisi politik pangan kondusif. Saat ini, pasokan beras dari Karawang sebesar 800.000 ton.

"Karawang harus mempertahankan lahan pertaniannya. Semoga dengan bantuan Alsintan dari Kementan membuat surplus produksi padi makin meningkat," ujar Rizal Djalil.

Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana juga turut mengungkapkan apresiasinya atas bantuan yang diberikan Kementan. Dikatakannya, Pemerintah Pusat sudah banyak sekali membantu pertanian Karawang yang juga merupakan salah satu daerah lumbung padi.

saat ini, Pemkab Karawang sudah menyalurkan 93 unit bantuan alsintan dari Kementan kepada puluhan kelompok tani di Karawang. Bantuan pra-panen dan pasca-panen tersebut bertujuan membantu meningkatkan produktivitas pertanian di Karawang.

"Bantuan alsintan dari pemerintah pusat menandakan sebuah perhatian khusus dari Kementan kepada Karawang," ujarnya.

Cellica meminta kelompok tani yang menerima bantuan dapat menjaga, mengoptimalkan, dan mengelola bantuan tersebut dengan hati dan tekad untuk meningkatkan kesejahteraan para petani.

"Kami meminta komitmen untuk menjaga dan mengoptimalkan bantuan tersebut sehingga berkorelasi meningkatkan kesehatan para petani," tambahnya.

Cellica mengatakan, produksi Karawang mencapai 1,3 ton gabah dari 97.000 hektar dan menghasilkan 800.000 ton beras. Sementara kebutuhan masyarakat Karawang hanya 300.000 ton beras.

"Sisanya 500.000 ton untuk membantu kebutuhan beras nasional. Kami bertekad mewujudkan ketahanan pangan dengan mempertahankan Karawang sebagai lumbung padi," imbuhnya.

Selain itu, lanjut Cellica, Pemkab Karawang telah menerbitkan Peraturan Daerah (Perda) Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) di mana 87.000 hektare lahan pertanian tidak boleh dialihfungsikan.

"Hingga 2030 hanya 10.000 hektare yang dapat dialihfungsikan lahan pertanian," imbuhnya.

Terkini Lainnya
Kementan Komitmen Jaga Stabilitas Harga dan Tingkatkan Produktivitas Petani, Pengamat Beri Respons Positif

Kementan Komitmen Jaga Stabilitas Harga dan Tingkatkan Produktivitas Petani, Pengamat Beri Respons Positif

Kementan
Pakar Pangan Universitas Andalas: Kepastian Harga Pemerintahan Prabowo Bikin Petani Senang

Pakar Pangan Universitas Andalas: Kepastian Harga Pemerintahan Prabowo Bikin Petani Senang

Kementan
DJBC Catat Tak Ada Impor Beras dan Jagung, Kinerja Bea Masuk Turun 5,1 Persen

DJBC Catat Tak Ada Impor Beras dan Jagung, Kinerja Bea Masuk Turun 5,1 Persen

Kementan
Kepuasan Petani terhadap Kinerja Kementan Capai 84 Persen

Kepuasan Petani terhadap Kinerja Kementan Capai 84 Persen

Kementan
Mentan: Jika Tidak Ada Aral Melintang, 3 Bulan Lagi Indonesia Swasembada Beras

Mentan: Jika Tidak Ada Aral Melintang, 3 Bulan Lagi Indonesia Swasembada Beras

Kementan
Respons Keluhan Petani Singkong di Lampung, Mentan Amran Siap Kawal Regulasi Tata Niaga

Respons Keluhan Petani Singkong di Lampung, Mentan Amran Siap Kawal Regulasi Tata Niaga

Kementan
Perkuat Ketahanan Pangan, Mentan Amran Gandeng 3 Bupati Sulsel Kembangkan Kopi dan Kakao

Perkuat Ketahanan Pangan, Mentan Amran Gandeng 3 Bupati Sulsel Kembangkan Kopi dan Kakao

Kementan
Beras Nasional Surplus 3,7 Juta Ton, Mentan Amran: Hasil Kerja Keras Petani

Beras Nasional Surplus 3,7 Juta Ton, Mentan Amran: Hasil Kerja Keras Petani

Kementan
Mendag : Ekspor Hortikultura Naik 49 Persen Semester I 2025, Indonesia Tekan Impor dan Tingkatkan Ekspor

Mendag : Ekspor Hortikultura Naik 49 Persen Semester I 2025, Indonesia Tekan Impor dan Tingkatkan Ekspor

Kementan
Sejalan dengan Prabowoisme, Wamentan Dukung Tani Merdeka Indonesia

Sejalan dengan Prabowoisme, Wamentan Dukung Tani Merdeka Indonesia

Kementan
Soal Framing Negatif Mentan Amran, PP KAMMI: Publik Harus Menilai sesuai Fakta dan Data

Soal Framing Negatif Mentan Amran, PP KAMMI: Publik Harus Menilai sesuai Fakta dan Data

Kementan
Lawan Mafia Pangan, Ini Upaya Mentan Jaga Kesejahteraan Petani

Lawan Mafia Pangan, Ini Upaya Mentan Jaga Kesejahteraan Petani

Kementan
Komisi IV DPR RI Apresiasi Mentan Amran, Produksi Pangan Naik hingga Serapan Bulog Capai 4 Juta Ton

Komisi IV DPR RI Apresiasi Mentan Amran, Produksi Pangan Naik hingga Serapan Bulog Capai 4 Juta Ton

Kementan
Harga Beras Turun di 13 Provinsi, Mentan Amran Yakin Stabilitas Berlanjut

Harga Beras Turun di 13 Provinsi, Mentan Amran Yakin Stabilitas Berlanjut

Kementan
Berkat Dukungan Kementan, Panen Padi Gadu di Lampung Timur Menguntungkan Petani

Berkat Dukungan Kementan, Panen Padi Gadu di Lampung Timur Menguntungkan Petani

Kementan
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Rp
Minimal apresiasi Rp 5.000
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com