JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian, Syukur Iwantoro, dalam kunjungan kerjanya ke Jepang bertemu dengan Walikota Kisarazu, Prefecture Chiba, Yoshikuni Watanabe, di kebun blueberry milik Ezawa, Ketua Asosiasi Petani Blueberry Jepang.
Pertemuan Sekjen dan Walikota tersebut sebagai ungkapan kegembiraan dan penghargaan Pemerintah RI atas rencana hibah bibit blueberry dari Ezawa. Dalam waktu dekat Ezawa akan berkunjung ke Indonesia.
Kedatangan Ezawa untuk menyampaikan 10 varietas terbaik bibit rabit eye blueberry (Vaccinium Virgatum Aiton) untuk dibudidayakan di tiga lokasi Indonesia, yaitu Bandung, Jawa Barat, Kaliurang, Yogyakarta dan Soe, NTT.
Ezawa tidak saja datang mengantarkan hibah, melainkan juga untuk mendampingi teknik budidaya kepada tiga penerima hibah. Dia akan menggunakan teknik budidaya organik sebagaimana yang dilakukannya selama 50 tahun terakhir di kebun miliknya.
"Terima kasih Pak Ezawa atas kesediaannya. Demikian juga Pak Walikota, terima kasih atas dukungannya untuk membantu mengembangkan blueberry di Indonesia," sambut Syukur.
Sebaliknya, Walikota Kisarazu, Prefecture Chiba, Yoshikuni Watanabe, juga mengucapkan terima kasih kepada pihak Indonesia.
"Saya juga berterima kasih Pak Sekjen. Kami bangga warga kami bisa melakukan kerjasama dengan Indonesia. Pak Ezawa pakarnya untuk blueberry. Karena itu saya sangat mendukung dan yakin Pak Ezawa tidak akan mengecewakan kita semua," ucap Watanabe.
Adapun blueberry merupakan tanaman subtropis yang dapat tumbuh di lahan dengan kelembaban rendah serta amplitudo suhu yang lebar. Oleh karena itu, pada tahap awal bibit ini akan ditanam di tiga lokasi untuk mengetahui kesesuaian dari sepuluh varietas terbaik pemberian Ezawa, yaitu Woodard, Bluegem, Ethel, Homebell, Brightwell, Menditoo, Gardenblue, Tifblue, Powderblue, dan Baldwin.
"Kami akan namakan blueberry ini nanti Blueberry Kisarazu. Pak Ezawa akan kami nobatkan sebagai Bapak Blueberry Indonesia. Jadi, Warga Jepang kalau ke Indonesia akan menemui Kebun Blueberry Kisarazu di sana," tambah Syukur.
Selain merupakan jenis tanaman hortikultura bernilai tinggi, blueberry mempunyai perakaran kuat dan cocok ditanam di daerah pegunungan atau lahan lereng sehingga cocok untuk menahan laju air.
Terkait itulah, ke depan blueberry rencananya akan dikembangkan di Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum untuk tujuan konservasi. Blueberry dikenal sebagai buah yang bernutrisi baik untuk fungsi penglihatan sehingga jus murni buah blueberry maupun produk olahannya dapat digunakan sebagai bahan pangan fungsional.
"Mengingat nilai ekonomi tanaman dan buah blueberry ini Kementan antuasias menyambut rencana hibah dari Ezawa," kata Syukur.
(SNY)