MEDAN, KOMPAS.com - Untuk mendukung swasembada daging sapi Nasional, Provinsi Sumatera Utara melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan memberi bantuan sapi dan kerbau kepada masyarakat peternak sebanyak 2.500 ekor lebih.
Bantuan tersebut menggunakan dana APBD tahun 2019. Sementara itu, Kementerian Pertanian menyiapkan asuransi agar ternak yang diberikan itu terlindungi.
"Setiap kelompok peternak yang mendapatkan bantuan ternak itu diwajibkan mengikuti program asuransi usaha ternak sapi atau kerbau (AUTS/K)," kata Kabid Peternakan Drh. Nurdin Efendi pada Sosialisasi Peningkatan Kemitraan dan Investasi Usaha Peternakan, sekaligus melakukan bimbingan teknis penggunaan Sistem Informasi Asuransi Pertanian (SIAP), Rabu (6/3/2019).
Pada kesempatan tersebut, Kasubdit Pemberdayaan Permodalan dan Asuransi Pertanian, Waluyo, memberikan dukungan dan motivasi bagi para stakeholder pelaku bisnis peternakan untuk ikut asuransi ternak sapi.
"Kita semua tahu bahwa risiko berusaha di bidang peternakan begitu rentan, misalnya sapi terkena penyakit, yang menyebabkan kematian, serta rawan pencurian sehingga perlu ada upaya khusus untuk melindungi peternak dan keberlangsungan usaha ternak tersebut," tutur Waluyo.
Hal tersebut sudah sesuai Undang-undang No 19 Tahun 2013 tentang perlindungan dan pemberdayaan petani dan Permentan No 40 Thn 2015 tentang Asuransi Pertanian.
Pada 2019 pendaftaran peserta asuransi pertanian untuk usaha ternak sapi dan kerbau telah menggunakan aplikasi dengan nama SIAP. Melalui sistem ini diharapkan para petugas peternakan mendapat kemudahan untuk melakukan proses pendaftaran dan klaim asuransi peternakan.
Pelaksanaan bimbingan teknis untuk sistem tersebut dilaksanakan selama 2 hari. Kegiatan ini diikuti perwakilan dari masing-masing Dinas Peternakan Kabupaten/Kota se-Sumatera Utara.
"Kami berharap dengan bimbingan teknis pelaksanaan Aplikasi SIAP dapat mempercepat pendaftaran para peternak di lapangan sehingga target pelaksanaan perlindungan asuransi ternak sapi atau kerbau di Sumatera Utara dapat segera direalisasikan," pungkas Nurdin.