Kubis Berastagi Laris Diekspor ke Malaysia

Kompas.com - 04/03/2019, 16:30 WIB
Hotria Mariana,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

Sebanyak 25 ton kubis asal Berastagi diekspor ke Malaysia, Kamis (28/2) lalu.Dok. Kementan Sebanyak 25 ton kubis asal Berastagi diekspor ke Malaysia, Kamis (28/2) lalu.

KOMPAS.com - Kementerian Pertanian ( Kementan) melepas ekspor 25 ton kubis asal Berastagi, Karo, Sumatera Utara, ke Malaysia, Kamis (28/2/2019) lalu.

Kubis asal Berastagi tersebut merupakan salah satu dari 147 jenis produk pertanian unggulan asal Sumatera Utara yang menyumbang jumlah ekspor tertinggi.

Dalam rilis yang diterima Kompas.com, Senin (4/3/2019), Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan) Ali Jamil menuturkan bahwa hingga saat ini ada lima negara tujuan ekspor kubis, yaitu Taiwan, Malaysia, Jepang, Singapura, dan Korea Selatan.

Menurut data statistik Karantina Belawan, selama lima tahun terakhir ekspor kubis mengalami peningkatan. Meskipun  di tahun ketiga sempat mengalami penurunan akibat kondisi alam pasca erupsi Gunung Sinabung.

Baca jugaMentan Lepas Ekspor Manggis ke China

Di tahun pertama yaitu 2012, ekspor kubis tercatat sebanyak 11.747 ton dengan nilai jual sebesar Rp 35 miliar. Lalu di tahun 2013 mengekspor sebanyak 13.133 ton dengan nilai Rp 39 miliar.

Memasuki tahun ketiga yaitu 2014, jumlah ekspor mengalami penurunan. Jumlahnya hanya sebesar 8.933 ton dengan nilai Rp 26 miliar.

Meski begitu, di tahun keempat jumlah ekspor kembali meningkat sebesar 17.043 ton dengan nilai Rp 51,131 miliar rupiah. Kemudian ditahun 2016 sebesar 32.680 ton dengan nilai Rp 98 milaar.

Namun, penurunan kembali terjadi pada dua tahun belakangan ini. Untuk 2017 hanya sebesar 18.459 ton dengan nilai Rp 55 miliar dan tahun 2018 sebesar 15.228 ton dengan nilai Rp 45 miliar.

Mengenai penurunan tersebut, Jamil mengatakan, hal itu disebabkan semakin ketatnya persyaratan keamanan pangan dari negara tujuan ekspor, terutama Jepang, Korea Selatan dan Singapura. Negara-negara ini memiliki standar syarat keamanan pangan yang cukup tinggi.

Untuk mengatasi hal tersebut, di tahun 2019 Kementan melalui Barantan melakukan pendampingan kepada para eksportir dan para petani guna memenuhi persyaratan ekspor.

Baca jugaIndonesia Bakal Ekspor Jagung 500.000 Ton

Untuk para petani sendiri, pendampingan dilakukan dalam bentuk Karantina Belawan. Di sana diajarkan mitigasi Organisme Penggangu Tumbuhan (OPT) melalui inline inspection.

Selain itu, bentuk pendampingan juga dilakukan mulai dari penanaman, penanganan pasca panen hingga ke pengangkutan agar sesuai dengan persyaratan negara tujuan ekspor.

"Penerapan inline inspection Insya Allah dapat menjadi solusi untuk kembali meningkatkan volume ekspor kubis asal Sumatera Utara," jelas Jamil.

Kepala Karantina Belawan, Bambang Haryanto yang hadir dalam kegiatan ekspor tersebut mengatakan bahwa selain kubis, Kementan juga melepas 19 produk pertanian, perkebunan, dan peternakan lainnya dengan total nilai Rp 272 miliar.

Terkini Lainnya
Hadapi Ancaman Pangan, Kementan Gencarkan Irpom demi Pastikan Keberlanjutan Pangan Aman
Hadapi Ancaman Pangan, Kementan Gencarkan Irpom demi Pastikan Keberlanjutan Pangan Aman
Kementan
Program Pompanisasi Buat Petani Tersenyum, Mentan Amran: Solusi untuk Tingkatkan Indeks Pertanaman
Program Pompanisasi Buat Petani Tersenyum, Mentan Amran: Solusi untuk Tingkatkan Indeks Pertanaman
Kementan
Irpom Naikkan IP Jadi 3 Kali, Kementan Pantau dan Pastikan Pangan Aman Terkendali
Irpom Naikkan IP Jadi 3 Kali, Kementan Pantau dan Pastikan Pangan Aman Terkendali
Kementan
Irpom Disebut Berhasil Cegah Gagal Tanam Saat Kemarau
Irpom Disebut Berhasil Cegah Gagal Tanam Saat Kemarau
Kementan
Kemarau Tetap Bisa Tanam, Petani Senang IP Naik 
Kemarau Tetap Bisa Tanam, Petani Senang IP Naik 
Kementan
Lewat B50, Pemerintah Sediakan Energi Nasional dan Tingkatkan Nilai Tambah Pekebun
Lewat B50, Pemerintah Sediakan Energi Nasional dan Tingkatkan Nilai Tambah Pekebun
Kementan
Agustus Tidak Ada Puso, Pompanisasi di Banten Dongkrak Kenaikan NTP
Agustus Tidak Ada Puso, Pompanisasi di Banten Dongkrak Kenaikan NTP
Kementan
Kementan Ajak FAO Tingkatkan Tata Kelola Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan
Kementan Ajak FAO Tingkatkan Tata Kelola Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan
Kementan
Presiden Jokowi Terima Agricola Medal, FAO: Transformasi Pertanian Indonesia Berkembang Pesat
Presiden Jokowi Terima Agricola Medal, FAO: Transformasi Pertanian Indonesia Berkembang Pesat
Kementan
Optimalkan Perluasan Areal Tanam, Kementan Monitoring Program Pompanisasi
Optimalkan Perluasan Areal Tanam, Kementan Monitoring Program Pompanisasi
Kementan
Kementan Gencarkan Pompanisasi, Pastikan Pompa Berhasil Nyala Mengairi Sawah
Kementan Gencarkan Pompanisasi, Pastikan Pompa Berhasil Nyala Mengairi Sawah
Kementan
Atasi Kekeringan Lahan, Kementan Terjun Langsung Bantu Petani
Atasi Kekeringan Lahan, Kementan Terjun Langsung Bantu Petani
Kementan
Irpom dan Pompanisasi Terbukti Berhasil Selamatkan Ketahanan Pangan Nasional
Irpom dan Pompanisasi Terbukti Berhasil Selamatkan Ketahanan Pangan Nasional
Kementan
Kementan Bersama GEMPITA Sinergi Bangun Kalteng Jadi Lumbung Padi Nasional
Kementan Bersama GEMPITA Sinergi Bangun Kalteng Jadi Lumbung Padi Nasional
Kementan
Produksi Naik Bulan Agustus, September dan Oktober, Program Pompanisasi Berhasil
Produksi Naik Bulan Agustus, September dan Oktober, Program Pompanisasi Berhasil
Kementan
Bagikan artikel ini melalui
Oke