KOMPAS.com - Kementerian Pertanian ( Kementan) melalui Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) mengatakan, akan terus mengupayakan berbagai macam cara agar harga jagung yang sudah ditanam petani tidak mengalami penurunan dan terus stabil.
Salah satu upaya yang akan dikerjakan yaitu membuat sarana untuk menyimpan jagung dari hasil panennya. Hal tersebut diupayakan agar dapat mengontrol harga di pasaran.
Direktur Irigasi Ditjen PSP Rahmanto menyatakan kalau upaya ini penting agar petani tidak rugi saat panen tiba.
"Kalau harga murah, jagung bisa ditampung di tempat tersebut, ketika harga stabil, baru kemudian dijual. Pemerintah akan terus berupaya agar petani bisa untung," ungkapnya pada acara panen raya jagung di Dusun Sumberurip Desa Barurejo, Kecamatan Siliragung, Banyuwangi, Rabu (27/2/2019).
Dalam rilis yang Kompas.com terima, Kamis (28/2/2019), Rahmato juga menyampaikan agar para petani mengusulkan bantuan alat pertanian. Dengan begitu, potensi semua lahan pertanian bisa dimanfaatkan pula dengan maksimal.
"Kami siap mengawal jika kelompok tani disini mengusulkan," tegasnya.
Kemudian, para kelompok tani yang hadir menyambut dengan semangat apa yang disampaikan oleh Direktur Irigasi.
Sebagai tindak lanjut, mereka pun akan segera membuat proposal untuk segera diajukan.
"Bantuan alat pertanian itu sangat penting bagi kami, karena jelas bisa menghemat biaya oprasional kami," ujar salah satu anggota kelompok tani Sumber Rejeki melalui keterangan rilis Kementan.
Perlu diketahui, pada acara panen raya tersebut jagung yang dipanen seluas 2000 ha. Lahan tersebut milik Perhutani yang dimanfaatkan oleh petani untuk perluasan areal jagung.
Tanaman jagung ditanam di sela-sela tanaman jati yang masih kecil dengan rata-rata produktivitas jagung 5 ton per ha.
Sebagai informasi, setelah melalui program Upaya Khusus (Upsus) swasembada pangan, luas tanam jagung di Banyuwangi mengalami peningkatan.
Dari 26.821 ha pada 2017, menejadi 32.998 ha pada 2018. Ditargetkan untuk tahun 2019 akan meningkat luasnya menjadi 36.000 ha.