KOMPAS.com - Terjawab sudah teka-teki video berisi pembuangan cabai ke sungai yang beredar di sosial media pada Selasa (26/2/2019). Ternyata, pembuat video tersebut bukanlah petani seperti yang diperkirakan.
Si pembuat video adalah Deni Setiawan yang merupakan pedagang cabai di Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Menurut pengakuannya, cabai yang dibuang bukanlah cabai segar hasil panen melainkan cabai keriting afkir atau reject yang tidak layak dikonsumsi.
" Cabai yang dibuang tidak laku di pasar, sementara jenis cabai bagus sudah dijual hingga ke Sumatera dengan harga Rp 10.000 per kg. Saya khilaf, seharusnya cabai tersebut bisa diolah menjadi bubuk atau sejenisnya. Untuk itu saya mohon maaf," ujar Deni seperti dalam keterangan tertulis yang Kompas.com, Rabu (27/2/2019).
Baca juga: Ini Alasan Petani di Sragen Bagi-bagi Cabai
Sadar kejadian tersebut terjadi diwilayahnya, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Garut, Beni Yoga Gunasantika menyayangkan aksi pembuangan cabai ke sungai seperti yang terdapat di video.
Terlebih, lanjut Beni, saat ini petani cabai di wilayahnya mendapat harga bagus setelah bermitra dengan petani "champion" dan industri. Bahkan ada beberapa petani yang mendapat harga jual dua kali lipat dari harga normal.
Ke depannya, Beni berharap kejadian seperti itu tidak terulang karena dapat menyakiti petani cabai dan membuat masyarakat luas gaduh.
"Kita harus bisa berkomunikasi dan menyampaikan pendapat secara benar dan tepat. Tak perlu lah cari sensasi buang-buang cabai," ucap Beni.