Apresiasi Petani Sukabumi, Kementan Berikan Bantuan

Kompas.com - 22/02/2019, 09:46 WIB
Mikhael Gewati

Editor

Ilustrasi sawahDok. Kementerian Pertanian Ilustrasi sawah


KOMPAS.com
- Kementerian Pertanian ( Kementan) memberikan apresiasi kepada para petani di Kabupaten Sukabumi atas prestasinya dalam mencapai kinerja ketahanan pangannya.

Apresiasi tersebut dinilai berdasarkan capaian produksi pangan, kestabilan harga dan peningkatan ekspor komoditas pertanian dari Sukabumi.

"Kami memberikan apresiasi dengan memberikan bantuan sebagai pemantik," kata Andi Amran Sulaiman, Menteri Pertanian saat bertemu 10.800 petani Sukabumi di lapangan Asrama Haji, Sukabumi, Kamis (21/2/2019), seperti dalam keterangan tertulisnya. 

Menurutnya, bantuan yang diberikan diharapkan dapat menambah semangat para petani baik dari kalangan petani umum, santri tani, petani millenial dan para peternak.

Beberapa bantuan yang diberikan diantaranya bantuan pengembangan kawasan seluas 271,3 hektar, fasilitas pasca panen dan pengolahan sebanyak 4 unit.

Baca jugaDapat Bantuan Alsintan, Petani Wonogiri Hemat Biaya Produksi 30 Persen

Kementan juga memberikan bantuan benih sebanyak 1.500 pohon, 150 paket untuk 30.000 ha, 42.000 batang dan 1.000 domba. Adapun bantuan berupa alat dan mesin pertanian sebanyak 55 unit dan bantuan ayam untuk rumah tangga miskin (RTM) sebanyak 967.950 ekor.

"Bantuan dengan total Rp. 35.522 miliar ini diharapkan dapat mendorong peningkatan produksi pangan di Sukabumi," jelas Mentan seperti dalam keterangan tertulisnya.

Ekspor manggis

Selain memberikan bantuan, Mentan Amran melepas pula ekspor manggis sebanyak 92,04 ton senilai Rp 1,38 milyar dengan negara tujuan Tiongkok.

Penyambutan Menteri Pertanian Andi Amran (kiri kedua) di Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (21/2/2019).KOMPAS.com/BUDIYANTO Penyambutan Menteri Pertanian Andi Amran (kiri kedua) di Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (21/2/2019).

PT Manggis Elok Utama, sebagai eksportir membenarkan bahwa Kementan melalui Badan Karantina Pertanian (Barantan) telah membantu usahanya dan usaha para petani manggis agar memenuhi persyaratan sanitary dan phytosanitary (SPS) negara tujuan.

Selain Tiongkok, manggis Sukabumi diekspor pula ke Thailand dan Vietnam. Total selama tahun 2018 ekspor manggis dari Sukabumi mencapai 2.210,57 ton atau senilai Rp 33,2 miliar.

Tercatat hingga akhir Januari 2019 ekspor manggis dari Sukabumi mencapai 993,046 ton atau senilai 13,9 miliar rupiah.

Baca juga: Mentan Lepas Ekspor Manggis ke China

Berdasarkan data Kementan, ekspor manggis yang dilakukan via pelabuhan Tanjung Priok selama 2018 sebanyak 16.271 ton. Sukabumi sendiri menyumbang ekspor hingga 13,59 persen.

Mentan berharap, peningkatan ekspor manggis secara nasiobal bisa mencapai 50.000 ton atau terjadi peningkatan sebesar 25 persen dari volume ekspor tahun lalu, yakni 39.549 ton.

"Ini supaya neraca perdagangan kita naik, terutama dari segi non migas, terus kita dorong," tegas Amran.

Santri tani milenial

Di tempat yang sama, Sekretaris Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Mulyadi Hendiawan menyatakan, Kementan memberi pula bantuan alat mesin pertanian ( alsintan) berupa traktor roda 2 sebanyak 30 unit, pompa air 20 unit dan cultivator 5 unit.

"Bantuan alsintan ini tidak hanya untuk membantu meningkatan produksi petani di Sukabumi. Tetapi juga untuk menarik minat kalangan milenial termasuk santri agar tertarik di bidang pertanian," kata Mulyadi.

Mulyadi mengatakan, program Santri Tani Milenial bisa menjadi solusi atas permasalahan regenerasi pertanian. Apalagi, santri ini langsung diperkenalkan dengan mekanisasi pertanian lewat Alsintan.

"Pertanian akan menjadi pertimbangan tersendiri bagi para santri atau anak muda karena sudah modern. Alsintan akan menarik minat anak milenial terjun di sektor pertanian," ujar Mulyadi.

Dia berharap, pondok pesantren yang ada di Indonesia bisa melakukan hal yang sama. Sehingga, santri lulusan pondok pesantren memiliki skill khusus di bidang pertanian.

"Saya kira permasalahan regenerasi di tiap daerah sama. Program Santri Tani Milenial bisa dijalankan di berbagai daerah yang terdapat pondok pesantren," pungkasnya.

Terkini Lainnya
Hadapi Ancaman Pangan, Kementan Gencarkan Irpom demi Pastikan Keberlanjutan Pangan Aman
Hadapi Ancaman Pangan, Kementan Gencarkan Irpom demi Pastikan Keberlanjutan Pangan Aman
Kementan
Program Pompanisasi Buat Petani Tersenyum, Mentan Amran: Solusi untuk Tingkatkan Indeks Pertanaman
Program Pompanisasi Buat Petani Tersenyum, Mentan Amran: Solusi untuk Tingkatkan Indeks Pertanaman
Kementan
Irpom Naikkan IP Jadi 3 Kali, Kementan Pantau dan Pastikan Pangan Aman Terkendali
Irpom Naikkan IP Jadi 3 Kali, Kementan Pantau dan Pastikan Pangan Aman Terkendali
Kementan
Irpom Disebut Berhasil Cegah Gagal Tanam Saat Kemarau
Irpom Disebut Berhasil Cegah Gagal Tanam Saat Kemarau
Kementan
Kemarau Tetap Bisa Tanam, Petani Senang IP Naik 
Kemarau Tetap Bisa Tanam, Petani Senang IP Naik 
Kementan
Lewat B50, Pemerintah Sediakan Energi Nasional dan Tingkatkan Nilai Tambah Pekebun
Lewat B50, Pemerintah Sediakan Energi Nasional dan Tingkatkan Nilai Tambah Pekebun
Kementan
Agustus Tidak Ada Puso, Pompanisasi di Banten Dongkrak Kenaikan NTP
Agustus Tidak Ada Puso, Pompanisasi di Banten Dongkrak Kenaikan NTP
Kementan
Kementan Ajak FAO Tingkatkan Tata Kelola Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan
Kementan Ajak FAO Tingkatkan Tata Kelola Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan
Kementan
Presiden Jokowi Terima Agricola Medal, FAO: Transformasi Pertanian Indonesia Berkembang Pesat
Presiden Jokowi Terima Agricola Medal, FAO: Transformasi Pertanian Indonesia Berkembang Pesat
Kementan
Optimalkan Perluasan Areal Tanam, Kementan Monitoring Program Pompanisasi
Optimalkan Perluasan Areal Tanam, Kementan Monitoring Program Pompanisasi
Kementan
Kementan Gencarkan Pompanisasi, Pastikan Pompa Berhasil Nyala Mengairi Sawah
Kementan Gencarkan Pompanisasi, Pastikan Pompa Berhasil Nyala Mengairi Sawah
Kementan
Atasi Kekeringan Lahan, Kementan Terjun Langsung Bantu Petani
Atasi Kekeringan Lahan, Kementan Terjun Langsung Bantu Petani
Kementan
Irpom dan Pompanisasi Terbukti Berhasil Selamatkan Ketahanan Pangan Nasional
Irpom dan Pompanisasi Terbukti Berhasil Selamatkan Ketahanan Pangan Nasional
Kementan
Kementan Bersama GEMPITA Sinergi Bangun Kalteng Jadi Lumbung Padi Nasional
Kementan Bersama GEMPITA Sinergi Bangun Kalteng Jadi Lumbung Padi Nasional
Kementan
Produksi Naik Bulan Agustus, September dan Oktober, Program Pompanisasi Berhasil
Produksi Naik Bulan Agustus, September dan Oktober, Program Pompanisasi Berhasil
Kementan
Bagikan artikel ini melalui
Oke