Meski Surplus, Mentan Jelaskan Mengapa Perlu Impor Komoditas Pertanian

Kompas.com - 19/02/2019, 12:53 WIB
Mico Desrianto,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

Menteri Pertanian Amran Sulaiman dan Direktur Utama Bulog Budi Waseso di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonominaan (Kemenko Perekonomian) Jakarta, Selasa (22/1/2019).Kompas.com/Mutia Fauzia Menteri Pertanian Amran Sulaiman dan Direktur Utama Bulog Budi Waseso di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonominaan (Kemenko Perekonomian) Jakarta, Selasa (22/1/2019).

KOMPAS.comMenteri Pertanian ( Mentan) Amran Sulaiman menjelaskan mengapa Indonesia masih perlu impor beberapa komoditas pertanian meski stok dilaporkan mencukupi.

Hal tersebut mencuat setelah acara Debat Calon Presiden (capres) putaran kedua yang membahas sektor pertanian, Minggu (17/2/2019).

Seperti yang diketahui, capres nomor urut dua Prabowo Subianto mempertanyakan kebijakan pemerintah yang masih impor beberapa komoditas pertanian meski dilaporkan surplus.

“Ya kenapa harus impor (gula). Ini yang menjadi masalah. kalau memang kita sudah kelebihan 3 juta, kenapa harus kita impor?,” ucap Prabowo saat debat capres.

Baca jugaPrabowo Pertanyakan Alasan Jokowi yang Terus Impor Pangan

Menyikapi pertanyaan tersebut, Mentan Amran mengatakan masih banyak yang keliru perihal arti swasembada dan status swasembada Indonesia yang sebenarnya.

Karena menurutnya, kebijakan impor masih perlu dilakukan sebagai cadangan untuk menjaga stok serta menstabilisasikan harga di pasaran.

"Seperti contoh beras, berdasar data dari Badan Pusat Statistik (BPS) dari tahun 2016 hingga 2018 kita surplus. Adapun impor pada 2016 merupakan limpahan pada 2015. Kemudian 2018 beras surplus 2,85 juta ton, sementara impor tahun 2018 hanya sebatas cadangan,” tutur Amran sesuai dengan informasi yang Kompas.com terima, Selasa (19/02/2019).

Sementara itu, capres nomor urut satu Jokowi menjelaskan jika hasil pertanian sangat berpengaruh pada kondisi cuaca, maka dari itu pemerintah perlu menyiapkan ketersediaan agar stok aman.

“Kita harus punya cadangan untuk bencana hingga gagal panen," jelas Jokowi saat debat capres putaran kedua.

Baca jugaDitanya Prabowo soal Impor Pangan, Begini Jawaban Jokowi

Tercatat dalam 2 tahun kepemimpinan Presiden Jokowi, Indonesia pernah melewati fenomena iklim El Nino dan La Nina secara berurutan yang disebut terberat sepanjang 71 tahun terakhir.

Lanjut Menteri Amran, ia juga turut menekankan bahwa pembangunan pertanian tidak hanya fokus pada satu komoditas saja, akan tetapi sektor pertanian memiliki 460 komoditas yang harus dijaga siang malam.

Hasilnya, menurut Amran, ekspor komoditas pertanian strategis (kelapa sawit, kakao, karet, kopi, dan komoditas pertanian lain) mengalami peningkatan signifikan.

Dengan rincian kelapa sawit naik 22,5 persen, karet 21,3 persen, dan kopi 28,6 persen.

"Secara keseluruhan ekspor pertanian naik 29 persen di 2018," tutup Amran.

Terkini Lainnya
Hadapi Ancaman Pangan, Kementan Gencarkan Irpom demi Pastikan Keberlanjutan Pangan Aman
Hadapi Ancaman Pangan, Kementan Gencarkan Irpom demi Pastikan Keberlanjutan Pangan Aman
Kementan
Program Pompanisasi Buat Petani Tersenyum, Mentan Amran: Solusi untuk Tingkatkan Indeks Pertanaman
Program Pompanisasi Buat Petani Tersenyum, Mentan Amran: Solusi untuk Tingkatkan Indeks Pertanaman
Kementan
Irpom Naikkan IP Jadi 3 Kali, Kementan Pantau dan Pastikan Pangan Aman Terkendali
Irpom Naikkan IP Jadi 3 Kali, Kementan Pantau dan Pastikan Pangan Aman Terkendali
Kementan
Irpom Disebut Berhasil Cegah Gagal Tanam Saat Kemarau
Irpom Disebut Berhasil Cegah Gagal Tanam Saat Kemarau
Kementan
Kemarau Tetap Bisa Tanam, Petani Senang IP Naik 
Kemarau Tetap Bisa Tanam, Petani Senang IP Naik 
Kementan
Lewat B50, Pemerintah Sediakan Energi Nasional dan Tingkatkan Nilai Tambah Pekebun
Lewat B50, Pemerintah Sediakan Energi Nasional dan Tingkatkan Nilai Tambah Pekebun
Kementan
Agustus Tidak Ada Puso, Pompanisasi di Banten Dongkrak Kenaikan NTP
Agustus Tidak Ada Puso, Pompanisasi di Banten Dongkrak Kenaikan NTP
Kementan
Kementan Ajak FAO Tingkatkan Tata Kelola Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan
Kementan Ajak FAO Tingkatkan Tata Kelola Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan
Kementan
Presiden Jokowi Terima Agricola Medal, FAO: Transformasi Pertanian Indonesia Berkembang Pesat
Presiden Jokowi Terima Agricola Medal, FAO: Transformasi Pertanian Indonesia Berkembang Pesat
Kementan
Optimalkan Perluasan Areal Tanam, Kementan Monitoring Program Pompanisasi
Optimalkan Perluasan Areal Tanam, Kementan Monitoring Program Pompanisasi
Kementan
Kementan Gencarkan Pompanisasi, Pastikan Pompa Berhasil Nyala Mengairi Sawah
Kementan Gencarkan Pompanisasi, Pastikan Pompa Berhasil Nyala Mengairi Sawah
Kementan
Atasi Kekeringan Lahan, Kementan Terjun Langsung Bantu Petani
Atasi Kekeringan Lahan, Kementan Terjun Langsung Bantu Petani
Kementan
Irpom dan Pompanisasi Terbukti Berhasil Selamatkan Ketahanan Pangan Nasional
Irpom dan Pompanisasi Terbukti Berhasil Selamatkan Ketahanan Pangan Nasional
Kementan
Kementan Bersama GEMPITA Sinergi Bangun Kalteng Jadi Lumbung Padi Nasional
Kementan Bersama GEMPITA Sinergi Bangun Kalteng Jadi Lumbung Padi Nasional
Kementan
Produksi Naik Bulan Agustus, September dan Oktober, Program Pompanisasi Berhasil
Produksi Naik Bulan Agustus, September dan Oktober, Program Pompanisasi Berhasil
Kementan
Bagikan artikel ini melalui
Oke