KOMPAS.com - Direktur Jenderal Sarana dan Prasarana Pertanian (Dirjen PSP) Kementerian Pertanian ( Kementan), Sarwo Edhy mengatakan, pemanfaatan lahan rawa melalui kegiatan optimalisasi lahan rawa dan pasang surut makin diseriusi tahun 2019.
Hal itu, kata Sarwo, dilakukan untuk mencapai ketahanan pangan dan menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia.
""Salah satu poin dalam nawacita Pak Presdien itu adalah melakukan perluasan lahan pertanian, bukan hanya cetak sawah saja. Perluasan lahan pertanian itu artinya menambah luas lahan tanaman, meningkatkan indeks pertanaman, menambah luas lahan baku juga," ujar Sarwo Edhy, Senin (18/2/2019) di Jakarta dalam keterangan tertulisnya.
Sarwo mencontohkan salah satu contoh keberhasilan Kementan dalam program ini adalah optimalisasi lahan rawa di Desa Jejangkit Muara, Kecamatan Jejangkit, Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan.
Di sana tercatat 250 hektar (ha) hamparan padi siap panen sudah ditunjukkan pada acara Hari Pangan Sedunia (HPS) ke-38 pada 18-21 Oktober lalu.
Baca juga: Optimalisasi Lahan Rawa Bisa Wujudkan Ketahanan Pangan Indonesia
Tidak hanya 250 ha, lanjut Sarwo Edhy, pihaknya berhasil pula menanam 500 ha padi di atas lahan rawa di Jejangkit. Sejumlah tanaman pendukung hortikultura dan perikanan juga disiapkan di lokasi tersebut.
Menurutnya, saat ini, masih ada 3.250 ha lahan rawa yang masih dalam tahap pengerjaan di Jejangkit. Ia menjamin seluruh area tersebut akan selesai dioptimalisasi dan ditanami padi jenis Inpari.
Sarwo Edhy mengatakan, program optimaliasi ini adalah sebagai bentuk motivasi yang diberikan negara kepada petani. Ke depannya lahan rawa yang berhasil dioptimalisasi oleh Kementan akan diserahkan kepada masyarakat secara cuma-cuma alias gratis.
"Program tersebut kan tidak mesti kembali ke negara, contra post-nya ke negara adalah berubahnya mindset mereka, meningkatnya etos kerja masyarakat dan mereka mampu melakukan kegiatan usaha tani secara baik dan benar dalam cluster yang kami kembangkan," ungkapnya.
Baca juga: Dalam 3 Tahun ke Depan, Pemerintah Siap Kawal Optimalisasi Lahan Rawa
Perlu diketahui, program tersebut bukan kali pertama dijalankan oleh Kementan. Tahun 2014 lalu Kementan telah berhasil membuka lahan rawa di wilayah Sumatera Selatan dengan menggandeng pihak swasta lewat program CSR. Kalau itu belum ada dana APBN untuk program optimalisasi lahan rawa.
Untuk diketahui, potensi lahan rawa di Indonesia mencapai 33,4 juta ha yang terdiri dari lahan pasang surut seluas 20,1 juta ha dan rawa lebak seluas 13,3 juta ha. Ini adalah sebuah potensi besar yang belum bisa di maksimalkan.
Adapun kunci dari keberhasilan proyek optimalisasi lahan rawa ini adalah pada sistem pengelolaan air yang dilaksanakan secara optimal.