Tahun 2019, Kementan Genjot Program Optimalisasi Lahan Rawa

Kompas.com - 19/02/2019, 09:20 WIB
Mikhael Gewati

Editor

Pertanaman Padi Varietas Inpara 2 di lahan rawa Desa Jejangkit, Kecamatan Jejangkit, Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan pada kondisi pertanaman dihamparan lahan rawa seluas 60 hektare.Dok. Kementerian Pertanian Pertanaman Padi Varietas Inpara 2 di lahan rawa Desa Jejangkit, Kecamatan Jejangkit, Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan pada kondisi pertanaman dihamparan lahan rawa seluas 60 hektare.

KOMPAS.com - Direktur Jenderal Sarana dan Prasarana Pertanian (Dirjen PSP) Kementerian Pertanian ( Kementan), Sarwo Edhy mengatakan, pemanfaatan lahan rawa melalui kegiatan optimalisasi lahan rawa dan pasang surut makin diseriusi tahun 2019.

Hal itu, kata Sarwo, dilakukan untuk mencapai ketahanan pangan dan menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia. 

""Salah satu poin dalam nawacita Pak Presdien itu adalah melakukan perluasan lahan pertanian, bukan hanya cetak sawah saja. Perluasan lahan pertanian itu artinya menambah luas lahan tanaman, meningkatkan indeks pertanaman, menambah luas lahan baku juga," ujar Sarwo Edhy, Senin (18/2/2019) di Jakarta dalam keterangan tertulisnya.

Sarwo mencontohkan salah satu contoh keberhasilan Kementan dalam program ini adalah optimalisasi lahan rawa di Desa Jejangkit Muara, Kecamatan Jejangkit, Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan.

Di sana tercatat 250 hektar (ha) hamparan padi siap panen sudah ditunjukkan pada acara Hari Pangan Sedunia (HPS) ke-38 pada 18-21 Oktober lalu.

Baca juga: Optimalisasi Lahan Rawa Bisa Wujudkan Ketahanan Pangan Indonesia

Tidak hanya 250 ha, lanjut Sarwo Edhy, pihaknya berhasil pula menanam 500 ha padi di atas lahan rawa di Jejangkit. Sejumlah tanaman pendukung hortikultura dan perikanan juga disiapkan di lokasi tersebut.

Menurutnya, saat ini, masih ada 3.250 ha lahan rawa yang masih dalam tahap pengerjaan di Jejangkit. Ia menjamin seluruh area tersebut akan selesai dioptimalisasi dan ditanami padi jenis Inpari.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman saat mengecek kesiapan pilot pengembangan lahan rawa di Desa Jejangkit, Kecamatan Jejangkit, Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan, Selasa (16/10/2018).DOK Humas Kementerian Pertanian RI Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman saat mengecek kesiapan pilot pengembangan lahan rawa di Desa Jejangkit, Kecamatan Jejangkit, Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan, Selasa (16/10/2018).
"Jadi total lahan rawa di Jejangkit yang akan masuk dalam program optimalisasi tahun ini adalah 4000 ha. Dan saat ini masih dalam tahap pengerjaan," jelasnya.

Sarwo Edhy mengatakan, program optimaliasi ini adalah sebagai bentuk motivasi yang diberikan negara kepada petani. Ke depannya lahan rawa yang berhasil dioptimalisasi oleh Kementan akan diserahkan kepada masyarakat secara cuma-cuma alias gratis.

"Program tersebut kan tidak mesti kembali ke negara, contra post-nya ke negara adalah berubahnya mindset mereka, meningkatnya etos kerja masyarakat dan mereka mampu melakukan kegiatan usaha tani secara baik dan benar dalam cluster yang kami kembangkan," ungkapnya.

Baca jugaDalam 3 Tahun ke Depan, Pemerintah Siap Kawal Optimalisasi Lahan Rawa

Perlu diketahui, program tersebut bukan kali pertama dijalankan oleh Kementan. Tahun 2014 lalu Kementan telah berhasil membuka lahan rawa di wilayah Sumatera Selatan dengan menggandeng pihak swasta lewat program CSR. Kalau itu belum ada dana APBN untuk program optimalisasi lahan rawa.

Untuk diketahui, potensi lahan rawa di Indonesia mencapai 33,4 juta ha yang terdiri dari lahan pasang surut seluas 20,1 juta ha dan rawa lebak seluas 13,3 juta ha. Ini adalah sebuah potensi besar yang belum bisa di maksimalkan.

Adapun kunci dari keberhasilan proyek optimalisasi lahan rawa ini adalah pada sistem pengelolaan air yang dilaksanakan secara optimal.

Terkini Lainnya
Hadapi Ancaman Pangan, Kementan Gencarkan Irpom demi Pastikan Keberlanjutan Pangan Aman
Hadapi Ancaman Pangan, Kementan Gencarkan Irpom demi Pastikan Keberlanjutan Pangan Aman
Kementan
Program Pompanisasi Buat Petani Tersenyum, Mentan Amran: Solusi untuk Tingkatkan Indeks Pertanaman
Program Pompanisasi Buat Petani Tersenyum, Mentan Amran: Solusi untuk Tingkatkan Indeks Pertanaman
Kementan
Irpom Naikkan IP Jadi 3 Kali, Kementan Pantau dan Pastikan Pangan Aman Terkendali
Irpom Naikkan IP Jadi 3 Kali, Kementan Pantau dan Pastikan Pangan Aman Terkendali
Kementan
Irpom Disebut Berhasil Cegah Gagal Tanam Saat Kemarau
Irpom Disebut Berhasil Cegah Gagal Tanam Saat Kemarau
Kementan
Kemarau Tetap Bisa Tanam, Petani Senang IP Naik 
Kemarau Tetap Bisa Tanam, Petani Senang IP Naik 
Kementan
Lewat B50, Pemerintah Sediakan Energi Nasional dan Tingkatkan Nilai Tambah Pekebun
Lewat B50, Pemerintah Sediakan Energi Nasional dan Tingkatkan Nilai Tambah Pekebun
Kementan
Agustus Tidak Ada Puso, Pompanisasi di Banten Dongkrak Kenaikan NTP
Agustus Tidak Ada Puso, Pompanisasi di Banten Dongkrak Kenaikan NTP
Kementan
Kementan Ajak FAO Tingkatkan Tata Kelola Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan
Kementan Ajak FAO Tingkatkan Tata Kelola Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan
Kementan
Presiden Jokowi Terima Agricola Medal, FAO: Transformasi Pertanian Indonesia Berkembang Pesat
Presiden Jokowi Terima Agricola Medal, FAO: Transformasi Pertanian Indonesia Berkembang Pesat
Kementan
Optimalkan Perluasan Areal Tanam, Kementan Monitoring Program Pompanisasi
Optimalkan Perluasan Areal Tanam, Kementan Monitoring Program Pompanisasi
Kementan
Kementan Gencarkan Pompanisasi, Pastikan Pompa Berhasil Nyala Mengairi Sawah
Kementan Gencarkan Pompanisasi, Pastikan Pompa Berhasil Nyala Mengairi Sawah
Kementan
Atasi Kekeringan Lahan, Kementan Terjun Langsung Bantu Petani
Atasi Kekeringan Lahan, Kementan Terjun Langsung Bantu Petani
Kementan
Irpom dan Pompanisasi Terbukti Berhasil Selamatkan Ketahanan Pangan Nasional
Irpom dan Pompanisasi Terbukti Berhasil Selamatkan Ketahanan Pangan Nasional
Kementan
Kementan Bersama GEMPITA Sinergi Bangun Kalteng Jadi Lumbung Padi Nasional
Kementan Bersama GEMPITA Sinergi Bangun Kalteng Jadi Lumbung Padi Nasional
Kementan
Produksi Naik Bulan Agustus, September dan Oktober, Program Pompanisasi Berhasil
Produksi Naik Bulan Agustus, September dan Oktober, Program Pompanisasi Berhasil
Kementan
Bagikan artikel ini melalui
Oke