KOMPAS.com - Kementerian Pertanian melakukan sosialisasi program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) berbasis online melalui Sistem Informasi Asuransi Pertanian (SIAP). Baru-baru ini, program tersebut digelar di Lampung Barat (Lambar).
Program yang bertujuan melindungi para petani dari kerugian nilai ekonomi usaha jika terjadi gagal panen akibat banjir, serangan hama, dan kekeringan ini diikuti oleh para penyuluh pertanian wilayah Lampung Barat.
Kepala Bidang Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Lampung Barat Antoni Zakaria menyampaikan, prosedur program AUTP mulai 2019 dilaksanakan berbasis internet.
"Program AUTP saat ini melalui aplikasi sistem internet, maka ke depan pendaftaran tidak lagi harus datang ke kabupaten. Jadi, kami minta agar penyuluh-penyuluh mampu menguasai sistem ini," ujar dia dalam siaran tertulis, Minggu (17/2/2019).
Sementara itu, untuk besaran dana premi angsuran yang dibayarkan petani tetap sama yaitu Rp. 36.000 per hektar. Demikian juga, imbuh Antoni, untuk lahan tanaman padi yang didaftarkan yakni satu bulan sejak tanam.
Sekretaris Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian (Kementan) Mulyadi Hendiawan mengatakan bahwa jumlah peserta AUTP terus meningkat.
Berdasarkan data Kementan pada 2018 lalu, realisasi AUTP sekitar 806.199,64 dari target 1 juta hektar (80,62 persen ), sedangkan klaim kerugian mencapai 12.194 hektar (1,51 persen).
Peningkatan jumlah peserta tersebut juga tak terlepas dari peran pengelola PT Jasa Asuransi Pertanian ( Jasindo) yang terus mengoptimalkan aplikasi SIAP.
"Aplikasi SIAP menjadi salah satu jawaban atas keluhan dinas pertanian di seluruh Indonesia dan beberapa pihak lainnya mengenai penyajian data atau pendaftaran asuransi tani," ujar Mulyadi.
Mulyadi menambahkan, hingga kini tidak ditemukan kendala berarti, baik dari klaim maupun pembayaran premi. Oleh karenanya, Kementan bersama Jasindo akan terus mengajak para petani padi untuk mengasuransi lahannya.