Geliat Kementan Gaet Investor untuk Industri Gula, Mulai Terlhat di Kotim

Kompas.com - 08/02/2019, 12:55 WIB
Auzi Amazia Domasti,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

Ilustrasi pabrik gulaDok. Humas Kementerian Pertanian Ilustrasi pabrik gula

KOMPAS.com - Kementerian Pertanian (Kementan) gencar menarik investor lokal maupun asing untuk membangun pabrik gula baru di Indonesia. Sejumlah investor pun sudah mulai tertarik mengembangkan lahan tebu pada beberapa wilayah di Indonesia bagian timur sudah .

Salah satunya yakni PT. Hermes Sugar Indonesia (HSI). Perusahaan ini telah membidik wilayah di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah untuk pengembangan lahan tebu seluas 20.000 hektar (ha).

Sekretaris Jenderal Kementan Syukur Iwantoro, saat bertemu dengan direksi PT. HSI di kantor pusat Kementan di Jakarta menuturkan bahwa PT. HSI sudah memiliki izin untuk memanfaatkan Kawasan Hutan Produksi (HP) seluas 11.500 ha.

Meski begitu, perusahaan tersebut masih kekurangan lahan 8.500 ha lagi. Ini karena untuk pembangunan pabrik berkapasitas 10.000 TCD dibutuhkan lahan 20.000 hektar.

“Untuk kekurangan seluas 8.500 ha, mereka akan jalin kerja sama dengan petani setempat dengan menggunakan pola inti plasma,” ujar Syukur, Kamis (7/2/2019), di Jakarta seperti dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima.

PT. HSI sendiri sudah membeli lahan seluas 200 ha untuk membangun pabrik gula dan fasilitas-fasilitas lainnya.

Pembangkit listrik

Bukan hanya membangun pabrik gula, Syukur menjelaskan PT. HSI pun akan membangun pembangkit listrik Co-Generation 50 megawatt(MW) dengan memanfaatkan limbah tebu.

“Teknologi yang mereka kembangkan mendukung zero waste. Jadi tak hanya memproduksi gula, warga setempat bisa pula menggunakan listrik yang bersumber dari biofuel,” ungkap Syukur.

Sementara itu, Direktur Tanaman Semusim dan Rempah Agus Wahyudi yang ada di pertemuan tersebut turut mengungkapkan bahwa Kementan melalui Direktorat Jenderal Perkebunan akan memfasilitasi kerja sama antara investor dengan pemerintah daerah (Pemda) maupun petani setempat.

“Selama ini Pemda sangat terbuka dan kooperatif,” ungkapnya. 

Kementan akan pula turut melakukan pendampingan terhadap petani plasma, sekaligus memberikan bantuan berupa benih, pupuk, dan traktor.

"Kami akan memfasilitasi komunikasi antara investor dan petani sehingga kesepakatan bisa menguntungkan kedua belah pihak,” tutur Agus.

Potensi besar

Sebagai wilayah baru untuk pengembangan lahan tebu, Syukur meyakini Kotim memiliki potensi besar menjadi pemasok gula untuk Indonesia bagian timur. Selama ini kebutuhan gula Indonesia bagian timur dipasok dari pulau Jawa.

Ilustrasi pabrik gulaDok. Humas Kementerian Pertanian Ilustrasi pabrik gula
“Banyak investor asing melirik wilayah timur Indonesia. Alasannya potensi pasar di wilayah ini masih sangat besar. Selain itu, sebagai wilayah baru dalam pengembangan lahan tebu, akan lebih mudah untuk mereka mengimplementasikan teknologi dan inovasi di sana,” jelasnya. 

Pemilik PT. HIS Amit Prabhakar Kore menyebutkan bahwa budidaya tebu sangat menguntungkan sehingga dirinya optimis petani akan bersemangat dalam menanam tebu. Terlebih, pihaknya akan mengadopsi manajemen tanam di India yang mengintegrasikan penanaman tebu dengan tanaman lainnya.

“Sambil menanam tebu, petani bisa menanam tanaman lain, seperti kacang kedelai,” ujar Amit. 

Tak hanya manajemen tanam, Amit menyebutkan pihaknya akan mengimplementasikan sistem teknologi informasi yang akan memudahkan petani sebagai mitra kerja dalam mengukur hasil produksi mereka.

“Satu tahun pertama adalah masa adaptasi antara kami dengan petani. Tapi tahun-tahun berikutnya kami yakin kerja sama akan berjalan sangat baik karena petani pun sudah dapat merasakan keuntungan dari menanam tebu,” jelas Amit. 

Selain pengembangan lahan tebu di Kabupaten Kotim, PT. HSI juga sudah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Pemerintah kKabupaten Seram Bagian Barat, Maluku. Rencananya PT HSI akan membangun pabrik gula di atas lahan seluas 25.000 ha dengan kapasitas produksi awal sebesar 10.000 TCD. 

Terkini Lainnya
Hadapi Ancaman Pangan, Kementan Gencarkan Irpom demi Pastikan Keberlanjutan Pangan Aman
Hadapi Ancaman Pangan, Kementan Gencarkan Irpom demi Pastikan Keberlanjutan Pangan Aman
Kementan
Program Pompanisasi Buat Petani Tersenyum, Mentan Amran: Solusi untuk Tingkatkan Indeks Pertanaman
Program Pompanisasi Buat Petani Tersenyum, Mentan Amran: Solusi untuk Tingkatkan Indeks Pertanaman
Kementan
Irpom Naikkan IP Jadi 3 Kali, Kementan Pantau dan Pastikan Pangan Aman Terkendali
Irpom Naikkan IP Jadi 3 Kali, Kementan Pantau dan Pastikan Pangan Aman Terkendali
Kementan
Irpom Disebut Berhasil Cegah Gagal Tanam Saat Kemarau
Irpom Disebut Berhasil Cegah Gagal Tanam Saat Kemarau
Kementan
Kemarau Tetap Bisa Tanam, Petani Senang IP Naik 
Kemarau Tetap Bisa Tanam, Petani Senang IP Naik 
Kementan
Lewat B50, Pemerintah Sediakan Energi Nasional dan Tingkatkan Nilai Tambah Pekebun
Lewat B50, Pemerintah Sediakan Energi Nasional dan Tingkatkan Nilai Tambah Pekebun
Kementan
Agustus Tidak Ada Puso, Pompanisasi di Banten Dongkrak Kenaikan NTP
Agustus Tidak Ada Puso, Pompanisasi di Banten Dongkrak Kenaikan NTP
Kementan
Kementan Ajak FAO Tingkatkan Tata Kelola Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan
Kementan Ajak FAO Tingkatkan Tata Kelola Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan
Kementan
Presiden Jokowi Terima Agricola Medal, FAO: Transformasi Pertanian Indonesia Berkembang Pesat
Presiden Jokowi Terima Agricola Medal, FAO: Transformasi Pertanian Indonesia Berkembang Pesat
Kementan
Optimalkan Perluasan Areal Tanam, Kementan Monitoring Program Pompanisasi
Optimalkan Perluasan Areal Tanam, Kementan Monitoring Program Pompanisasi
Kementan
Kementan Gencarkan Pompanisasi, Pastikan Pompa Berhasil Nyala Mengairi Sawah
Kementan Gencarkan Pompanisasi, Pastikan Pompa Berhasil Nyala Mengairi Sawah
Kementan
Atasi Kekeringan Lahan, Kementan Terjun Langsung Bantu Petani
Atasi Kekeringan Lahan, Kementan Terjun Langsung Bantu Petani
Kementan
Irpom dan Pompanisasi Terbukti Berhasil Selamatkan Ketahanan Pangan Nasional
Irpom dan Pompanisasi Terbukti Berhasil Selamatkan Ketahanan Pangan Nasional
Kementan
Kementan Bersama GEMPITA Sinergi Bangun Kalteng Jadi Lumbung Padi Nasional
Kementan Bersama GEMPITA Sinergi Bangun Kalteng Jadi Lumbung Padi Nasional
Kementan
Produksi Naik Bulan Agustus, September dan Oktober, Program Pompanisasi Berhasil
Produksi Naik Bulan Agustus, September dan Oktober, Program Pompanisasi Berhasil
Kementan
Bagikan artikel ini melalui
Oke