Tekan Konsumsi Terigu, Kementan Ciptakan Bahan Pangan Alternatif

Kompas.com - 07/11/2018, 11:21 WIB
Mico Desrianto,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementerian Pertanian (Kementan) Muhammad Syakir (ketiga dari kanan) mencoba mie berbahan Sorghum di acara Pangan Lokal Fiesta, kampus penetlitan pertanian Cimanggu, Bogor Rabu (7/11/2018)KOMPAS.com/Mico Desrianto Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementerian Pertanian (Kementan) Muhammad Syakir (ketiga dari kanan) mencoba mie berbahan Sorghum di acara Pangan Lokal Fiesta, kampus penetlitan pertanian Cimanggu, Bogor Rabu (7/11/2018)

BOGOR, KOMPAS.com - Ketergantungan masyarakat terhadap terigu semakin meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini terlihat dari data Asosiasi Produsen Tepung Terigu Indonesia (APTINDO). 

Berdasarkan data tersebut kenaikan konsumsi terigu nasional meningkat dari 15,5 kilogram (kg) per tahun per kapita pada 2008, menjadi 25 kg per tahun per kapita pada 2018.

Dengan kata lain konsumsi terigu nasional meningkat satu kg per kapita per tahunnya. Jika terus dibiarkan, tentu akan membuat beban devisa negara semakin meningkat.

Mengingat terigu bukan bahan baku lokal, maka salah satu upaya untuk menekan ketergantungan adalah dengan penerapan inovasi yang mengangkat pangan lokal potensial sebagai bahan alternatif pengganti terigu.

“Meski kita memiliki banyak potensi, jika tidak dilakukan dengan inovasi maka hasilnya akan biasa saja. Maka dari itu kita kelola potensi pertanian harus berbasis inovasi, sesuai dengan amanat Presiden Joko Widodo,” ujar Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementerian Pertanian ( Kementan) Muhammad Syakir ketika di temui di acara Pangan Lokal Fiesta, Kampus Pertanian Cimanggu, Bogor, Rabu (7/11/2018)

Syakir menyebutkan bahan pangan lokal sebagai alternatif pengganti terigu adalah sagu, hanjeli, sorgum, jagung, dan ubi kayu.

Baca jugaMentan Ungkap Inovasi Jadi Kunci Tingkatkan Potensi Pertanian

Mendorong sampai ke hilir

Tak hanya menciptakan bahan pangan lokal sebagai alternatif, Syakir mengatakan, Kementan juga mengupayakan bahan-bahan tersebut bisa sampai ke produsen.

Salah satu produk olahan berbahan Sorghum yang dipamerkan pada acara Pangan Lokal Fiesta di Kampus Penelitian Kementerian Pertanian, Cimanggu, Bogor, Rabu (7/11/2018).KOMPAS.com/Mico Desrianto Salah satu produk olahan berbahan Sorghum yang dipamerkan pada acara Pangan Lokal Fiesta di Kampus Penelitian Kementerian Pertanian, Cimanggu, Bogor, Rabu (7/11/2018).
Hal ini agar mereka mau mengganti bahan pangan dari terigu ke bahan pangan lokal alternatif.

“Kementan juga membuka gerbang komersialisasi produk pangan lokal untuk dapat segera dihilirisasi oleh pihak swasta di daerah potensial," ungkap Syakir.

Pantauan Kompas.com, dalam acara Pangan Lokal Fiesta beragam bahan pangan lokal yang tengah didorong Kementan berhasil diolah menjadi berbagai macam produk olahan, seperti mie, roti, kue dan lain-lain.

Selain pameran, dalam acara Pangan Lokal Fiesta juga turut mengajak 1000 siswa untuk mencoba mie dari bahan Sorgum.

“Mienya enak, teksturnya padat, pokoknya tidak kalah dengan mie yang berbahan terigu,” kata Abdul salah seorang siswa yang diundang mencicipi mie berbahan sorghum.

Terkini Lainnya
Stok Pupuk Bersubsidi Melimpah, Petani Diminta Segera Tebus Kuota yang Dimiliki
Stok Pupuk Bersubsidi Melimpah, Petani Diminta Segera Tebus Kuota yang Dimiliki
Kementan
Antisipasi Darurat Pangan, Kementan Bagikan Pompa Irigasi Gratis di Jawa Timur
Antisipasi Darurat Pangan, Kementan Bagikan Pompa Irigasi Gratis di Jawa Timur
Kementan
Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian
Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian
Kementan
Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran
Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran
Kementan
Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi
Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi
Kementan
Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi
Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi
Kementan
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga
Kementan
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga
Kementan
BPS Perkirakan Produksi Beras Surplus, Pengamat Pangan Minta Bulog Serap Gabah Petani
BPS Perkirakan Produksi Beras Surplus, Pengamat Pangan Minta Bulog Serap Gabah Petani
Kementan
Jalin Kerja Sama dengan Iran, Indonesia Siap Perkuat Pertanian dengan Teknologi
Jalin Kerja Sama dengan Iran, Indonesia Siap Perkuat Pertanian dengan Teknologi
Kementan
Antisipasi Penurunan Harga, KTNA Harap Bulog Serap Gabah Petani di Masa Panen Raya
Antisipasi Penurunan Harga, KTNA Harap Bulog Serap Gabah Petani di Masa Panen Raya
Kementan
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani
Kementan
Sepakati Kerja Sama Kementan-Polri, Kapolri Listyo: Kami Dukung Penuh Swasembada
Sepakati Kerja Sama Kementan-Polri, Kapolri Listyo: Kami Dukung Penuh Swasembada
Kementan
Kementan Jaga Produksi Padi lewat Pompanisasi dan Percepatan Tanam
Kementan Jaga Produksi Padi lewat Pompanisasi dan Percepatan Tanam
Kementan
Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi
Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi
Kementan
Bagikan artikel ini melalui
Oke