MAKASSAR, KOMPAS.com - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengungkapkan pentingnya sebuah inovasi dalam bidang pertanian. Hal ini demi terwujudnya swasembada pangan dan meningkatkan kesejahteraan para petani.
Hal tersebut disampaikan Amran dalam kegiatan kuliah umum yang diadakan di Universitas Cokroaminoto, Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (2/11/2018).
"Untuk bisa bersaing dengan negara lain, Indonesia harus bisa memberikan inovasi dan terobosan baru dalam bidang pertanian. Terutama demi meningkatkan kesejahteraan petani kita," ujar Amran.
Salah satu inovasi yang saat ini sedang dijalankan adalah menyediakan asuransi pertanian bagi petani dan peternak.
"Asuransi pertanian ini fungsinya untuk memberikan rasa aman bagi petani atas bencana alam, banjir, atau kekeringan yang bisa saja membuat tanaman mati dan gagal panen," terangnya.
Adapun pemerintah saat ini sudah menyediakan lahan sawah seluas 1 juta hektar (ha) yang tersebar di seluruh Indonesia.
Untuk program asuransi pertanian itu sendiri, pemerintah melalui Kementerian Pertanian ( Kementan) menganggarkan dana sebesar Rp 4,1 triliun buat asuransi pertanian.
Lebih lanjut, Amran menjelaskan, asuransi pertanian ini tidak hanya bermanfaat bagi petani, tetapi juga para peternak.
"Jadi misalkan hewan ternak ada yang mati, kami juga memberikan bantuan melalui asuransi pertanian ini," ujar Amran lagi.
Inovasi teknologi
Selain menyediakan asuransi pertanian, Amran pun mengungkapkan pentingnya peningkatan inovasi teknologi pertanian.
Baca juga: Mentan Amran: Inovasi Produk Pertanian Harus Menyejahterakan Rakyat
Karena itu, Amran berharap generasi muda penerus bangsa, termasuk para mahasiswa Universitas Cokroaminoto Makassar untuk menciptakan inovasi dan teknologi pertanian agar bisa bersaing dengan negara lain.
"Kami minta para mahasiswa jangan lelah untuk berinovasi. Jangan banyak mengeluh dan tidak takut untuk gagal. Karena pada dasarnya, kegagalan adalah jalan menuju kesuksesan," ungkapnya.
Amran pun memberikan contoh kongkrit inovasi teknologi yang sudah dijalankan oleh Kementan. Salah satunya adalah pembaharuan alat pertanian modern.
"Dengan menggunakan alat pertanian modern, para petani kini tak perlu lagi menghabiskan waktu sampai 20 hari untuk memanen. Cukup dua jam sudah selesai," tambahnya.
Pada kesempatan ini, Amran juga membicarakan potensi lain Indonesia yang bisa dikembangkan, seperti rawa-rawa dan embung sebagai tempat penampungan air.
"Diharapkan, dengan segala inovasi yang kita buat bisa meningkatkan kesejahteraan petani dan mewujudkan mimpi Indonesia sebagai lumbung pangan dunia," tutup Amran.