Kementan Imbau Peternak Ayam Petelur Lakukan 4 Hal Ini agar Untung

Kompas.com - 01/11/2018, 08:59 WIB
Mikhael Gewati

Editor


KOMPAS.com
- Kementerian Pertanian ( Kementan) melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH) menggandeng Satgtas Pangan, dan Direktorat Barang Pokok Penting Kementerian Perdagangan, serta Polda Jatim mengadakan pertemuan dengan peternak ayam layer (petelur) mandiri.

Pertemuan yang berlangsung di Kantor Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur pada Rabu (31/10/2018) ini adalah tindak lanjut Kementan atas keluhan peternak ayam petelur mandiri terkait harga terlur yang menurun, sedangkan harga pakan ayam yakni jagung makin tinggi. 

Pada pertemuan tersebut Dirjen PKH I Ketut Diarmita menyampaikan empat langkah untuk memperbaiki harga telur di tingkat peternak.

Pertama, peternak dihimbau untuk meningkatkan kualitas telur dengan cara segera afkir (potong, pisahkan atau jual) ayam yang sudah tua karena tidak ekonomis dalam pemeliharaannya.

Dengan memperbaiki kualitas telur, maka umur simpan telur bisa lama, sehingga saat harga komoditas ini turun penjualan masih bisa ditahan.

Baca jugaDua Sertifikasi Ini Jadi Kunci Tingkatkan Ekspor Telur dan Daging Ayam

Kedua, peternak diminta meningkatkan produktivitas telur, sehingga terjadi efisiensi dan bisa mendapatkan margin yang lebih baik.

"Ketiga, Kementan menghimbau kepada perusahaan pembibit agar meningkatkan kualitas bibit ayam atau day of chicken (DOC), sehingga DOC yang diproduksi dan dijual ke para peternak memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI)," terang I Ketut dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima, Rabu (31/10/2018).

Rizal mengumpulkan telur hasil dari peternakan miliknya di Pengasinan, Bogor, Jawa Barat,  Kamis  (12/10/1017). Rizal memiliki 4000 ekor ayam petelur yang menghasilkan 3500 telur setiap harinya. Keuntungan setiap bulannya mencapai lebih dari Rp 15 juta dari hasil jual telur.KOMPAS.com / ANDREAS LUKAS ALTOBELI Rizal mengumpulkan telur hasil dari peternakan miliknya di Pengasinan, Bogor, Jawa Barat, Kamis (12/10/1017). Rizal memiliki 4000 ekor ayam petelur yang menghasilkan 3500 telur setiap harinya. Keuntungan setiap bulannya mencapai lebih dari Rp 15 juta dari hasil jual telur.
Sedangkan DOC yang tidak memenuhi SNI, kata Ketut, harus dimusnahkan untuk menjaga kualitas dan tidak merugikan para peternak,

Keempat, peternak dihimbau untuk membangun kebersamaan dengan menguatkan korporasi, sehingga mampu bersaing saat membeli DOC dan pakan, serta menjual telur.

Dalam menjaga harga telur, Dirjen PKH juga menyarankan agar Koperasi Putera Blitar terus membangun jaringan untuk distribusi telur selain DKI Jakarta untuk kemudian dapat direplikasi ke provinsi-provinsi lain yang membutuhkan telur.

Selain menghadapi masalah harga telur yang sedang turun, peternak ayam petelur juga menghadapi masalah bahan baku pakan, yaitu jagung.

Baca jugaKemendag Atur Harga Telur Rp 18.000-20.000 Per Kilogram

Berdasarkan survei struktur ongkos usaha peternakan (SOUT) pada 2017, pakan unggas menduduki porsi 71 persen dari biaya produksi.

Ini terjadi karena peternak mandiri umumnya belum mempunyai manajemen stok (ketersediaan) pakan yang baik untuk mendukung keberlangsungan usahanya.

Untuk itu, I Ketut Diarmita juga mengharapakna di masa datang Bulog dapat terlibat dalam bisnis jagung agar dapat membantu memasok kebutuhan jagung untuk para peternak rakyat.

“Pada intinya, kita ingin peternak untung dan masyarakat juga tersenyum karena kebutuhan protein hewani yang berasal dari telur terpenuhi,” pungkasnya.

Ketua Satgas Pangan Irjen Setyo Wasisto yang juga hadir dalam pertemuan tersebut menghimbau agar para trader telur dan jagung untuk menjaga kestabilan harga.

Tujuannya supaya tercipta iklim usaha perunggasan yang baik dan berdaya saing sehingga dapat memberikan keuntungan bagi para peternak dan petani jagung.

Terkini Lainnya
Kementan Komitmen Jaga Stabilitas Harga dan Tingkatkan Produktivitas Petani, Pengamat Beri Respons Positif

Kementan Komitmen Jaga Stabilitas Harga dan Tingkatkan Produktivitas Petani, Pengamat Beri Respons Positif

Kementan
Pakar Pangan Universitas Andalas: Kepastian Harga Pemerintahan Prabowo Bikin Petani Senang

Pakar Pangan Universitas Andalas: Kepastian Harga Pemerintahan Prabowo Bikin Petani Senang

Kementan
DJBC Catat Tak Ada Impor Beras dan Jagung, Kinerja Bea Masuk Turun 5,1 Persen

DJBC Catat Tak Ada Impor Beras dan Jagung, Kinerja Bea Masuk Turun 5,1 Persen

Kementan
Kepuasan Petani terhadap Kinerja Kementan Capai 84 Persen

Kepuasan Petani terhadap Kinerja Kementan Capai 84 Persen

Kementan
Mentan: Jika Tidak Ada Aral Melintang, 3 Bulan Lagi Indonesia Swasembada Beras

Mentan: Jika Tidak Ada Aral Melintang, 3 Bulan Lagi Indonesia Swasembada Beras

Kementan
Respons Keluhan Petani Singkong di Lampung, Mentan Amran Siap Kawal Regulasi Tata Niaga

Respons Keluhan Petani Singkong di Lampung, Mentan Amran Siap Kawal Regulasi Tata Niaga

Kementan
Perkuat Ketahanan Pangan, Mentan Amran Gandeng 3 Bupati Sulsel Kembangkan Kopi dan Kakao

Perkuat Ketahanan Pangan, Mentan Amran Gandeng 3 Bupati Sulsel Kembangkan Kopi dan Kakao

Kementan
Beras Nasional Surplus 3,7 Juta Ton, Mentan Amran: Hasil Kerja Keras Petani

Beras Nasional Surplus 3,7 Juta Ton, Mentan Amran: Hasil Kerja Keras Petani

Kementan
Mendag : Ekspor Hortikultura Naik 49 Persen Semester I 2025, Indonesia Tekan Impor dan Tingkatkan Ekspor

Mendag : Ekspor Hortikultura Naik 49 Persen Semester I 2025, Indonesia Tekan Impor dan Tingkatkan Ekspor

Kementan
Sejalan dengan Prabowoisme, Wamentan Dukung Tani Merdeka Indonesia

Sejalan dengan Prabowoisme, Wamentan Dukung Tani Merdeka Indonesia

Kementan
Soal Framing Negatif Mentan Amran, PP KAMMI: Publik Harus Menilai sesuai Fakta dan Data

Soal Framing Negatif Mentan Amran, PP KAMMI: Publik Harus Menilai sesuai Fakta dan Data

Kementan
Lawan Mafia Pangan, Ini Upaya Mentan Jaga Kesejahteraan Petani

Lawan Mafia Pangan, Ini Upaya Mentan Jaga Kesejahteraan Petani

Kementan
Komisi IV DPR RI Apresiasi Mentan Amran, Produksi Pangan Naik hingga Serapan Bulog Capai 4 Juta Ton

Komisi IV DPR RI Apresiasi Mentan Amran, Produksi Pangan Naik hingga Serapan Bulog Capai 4 Juta Ton

Kementan
Harga Beras Turun di 13 Provinsi, Mentan Amran Yakin Stabilitas Berlanjut

Harga Beras Turun di 13 Provinsi, Mentan Amran Yakin Stabilitas Berlanjut

Kementan
Berkat Dukungan Kementan, Panen Padi Gadu di Lampung Timur Menguntungkan Petani

Berkat Dukungan Kementan, Panen Padi Gadu di Lampung Timur Menguntungkan Petani

Kementan
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com