KOMPAS.com – Menteri Pertanian ( Mentan) Andi Amran Sulaiman, mengapresiasi kerja keras petani serta pengusaha pengolahan Kopi Indonesia. Hal ini tak lepas dari keberhasilan sejumlah produsen kopi Indonesia menyabet penghargaan AVPA Gourment di Paris, Perancis, pada 2 Oktober lalu.
“Ini mengindikasikan kualitas produk kopi Indonesia sudah semakin diakui pasar global,” kata Mentan Andi Amran dalam keterangan resmi yang Kompas.com terima, Rabu (31/10/2018).
Amran menambahkan, pengakuan pasar Internasional ini, menjadi harapan baru bagi peningkatan kesejahteraan petani kopi.
Untuk itu, kata Mentan, Kementerian Pertanian ( Kementan) mendukung upaya-upaya pemangku kepentingan industri perkebunan kopi Indonesia untuk bisa lebih bersaing dengan mengacu pada selera pasar Internasional yang berbeda-beda.
Pengakuan pasar global terhadap kualitas kopi nasional tidak lepas dari semakin banyaknya Kopi Indonesia yang sudah mengantongi sertifikat Indikasi Geografis (IG).
Sertifikat ini adalah sebagai salah satu persyaratan untuk menembus pasar Internasional selain sertifikat organik.
Country Manager AVPA untuk Indonesia Annelis Putri menyebut, Presiden Juri AVPA André Rocher mengaku terkejut dengan kualitas kopi Indonesia yang sangat bervariasi.
André Rocher yang juga ahli organoleptik dan penanggung jawab kualitas kopi di Douwe Egberts (1971) serta Jacobs dan Kraft Foods/Mondelez International itu mengatakan, kopi Indonesia mengalami banyak kemajuan.
Apresiasi senada diberikan juri Serge Edmond yang menyebut kopi Indonesia memiliki kualitas roasting yang baik. Penikmat kopi di Perancis menyukai light sampai medium roast.
Dengan keunggulan ini, 23 kopi Indonesia dari 11 produsen berhasil memenangkan penghargaan yang diserahkan di arena pameran The Salon Internasional de l’Agroalimentaire (SIAL) Agrofood di Paris, Perancis. SIAL Agrofood merupakan salah satu pameran agrofood terbesar di dunia.
Kompetisi yang diselenggarakan AVPA sepanjang bulan Oktober itu diikuti lebih dari 170 produsen kopi dari seluruh dunia. Selain Indonesia, peserta kompetisi juga datang dari Brasil, Kamerun, Kolombia, Kongo, Amerika Serikat (Hawaii), Gabon, El Salvador, Honduras, Kenya, Laos, Meksiko, Peru, Puerto Rico, Tanzania, Togo, dan lain-lain.
AVPA atau Agency for the Valorization of the Agricultural Products adalah organisasi di Perancis yang memiliki kepedulian membantu produsen komoditas pertanian dari seluruh dunia untuk memasarkan produknya ke Eropa.
Tiap tahun, AVPA menggelar kompetisi ”Coffee roasted in their country of origin” untuk membantu pemasaran negara produsen roasted coffee (kopi yang sudah disangrai) di Eropa.
Dalam kompetisi AVPA, Indonesia adalah negara kedua yang mendapatkan penghargaan terbanyak, setelah Kolombia (25 penghargaan untuk 14 produsen). Penghargaan Gourmet terbagi menjadi empat kategori, yakni Gold Gourmet, Silver Gourmet, Bronze Gourmet, dan Simple Gourmet.
Dari 23 penghargaan untuk produk kopi Indonesia itu, tiga di antaranya memenangi kategori Gold Gourmet, yakni Kopiku Tanah Air Kita - Papaku Manggarai (produsen dan roastery), Le Plein d'Sens - Kopi Luwak France, dan Kawi Mengani Bali - Sweet Honeydew.
Indonesia salah satu eksportir kopi terbesar di dunia
Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI) mencatat, Indonesia masih menjadi salah satu negara eksportir kopi terbesar di dunia.
"Per tahun itu (produksi kopi Indonesia) sekitar 630.000 ton. Pokoknya itu kopi secara keseluruhan. Belum yang eksportable. Biasanya yang eksportable itu 430.000 atau 450.000 ton. Sisanya sekitar 160.000-170.000 ton untuk konsumsi dalam negeri," ujar Wakil Ketua AEKI Pranoto Soenarto baru baru ini.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) ekspor kopi nasional pada 2017 tumbuh 12,56 persen menjadi 464 ribu ton dari tahun sebelumnya.
Adapun nilai total ekspornya per tahun dari industri kopi sebesar 1,2 miliar dollar AS atau sekitar Rp16,8 triliun (mengacu kurs Rp14.000 per USD). Jumlah nilai ekspor ini tidak selalu sama dan bisa berubah-ubah, tergantung bagaimana harga kopi di pasar dunia.
Amerika Serikat pun menjadi pasar kopi terbesar bagi Indonesia. Tidak kurang dari 63 ribu ton atau sebesar 13 persen dari total ekspor kopi nasional dikirim ke AS dengan nilai mencapai 256 juta dollar AS.
Adapun negara tujuan ekspor utama kopi Indonesia lainnya adalah Malaysia, Jerman, Italia, Rusia, dan Jepang.