Antisipasi Benih Palsu, Kementan Dampingi Importir Bawang Putih

Kompas.com - 28/08/2018, 19:07 WIB
Kurniasih Budi

Penulis

Bibit bawang putih sitaan yang dijual ke pasaran diperlihatkan oleh Wakil Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri Kompas.com/YOGA SUKMANA Bibit bawang putih sitaan yang dijual ke pasaran diperlihatkan oleh Wakil Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri


JAKARTA,  KOMPAS.com - Kementerian Pertanian (Kementan) mengantisipasi maraknya peredaran benih palsu bawang putih dan oplosan.

Selain menyurati Dinas Pertanian seluruh Indonesia untuk waspada, Direktorat Jenderal Hortikultura Kementan juga gencar melakukan sosialisasi dan pendampingan bagi importir yang terkena wajib tanam dan berproduksi, sesuai ketentuan Permentan 38 tahun 2017 dan Permentan 24 tahun 2018.

Setelah sebelumnya mengundang 81 importir pemegang RIPH 2017, Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Ditjen Hortikultura kembali memanggil perwakilan 15 importir bawang putih pemegang RIPH 2018.

Dalam acara itu, Kementan memberi pembekalan teknis budi daya yang meliputi pemilihan benih hingga panen.

Baca juga: Wajib Tanam Importir Bawang Putih Dilanjutkan

"Kami menekankan pada kehati-hatian importir dalam memilih dan membeli benih bawang putih agar tidak terkecoh dengan benih palsu atau oplosan,” kata Direktur Sayuran dan Tanaman Obat Prihasto Setyanto dalam pernyataan tertulis, Selasa (28/8/2018).

Pendampingan ini sangat bermanfaat untuk mendapatkan benih berkualitas ke depannya. Kesalahan dalam memilih dan membeli benih akan berdampak gagalnya produksi.

Kesalahan ini ini tentu dapat berdampak traumatis bagi petani. Pasalnya, saat ini petani sedang giat-giatnya menanam kembali bawang putih setelah puluhan tahun tiarap.

Kementan merekomendasikan benih bawang putih varietas lokal Lumbu Hijau, Lumbu Kuning, Lumbu Putih, Tawangmangu Baru, dan Sangga Sembalun. Selain itu, Kementan merekomendasikan benih asal Taiwan bernama Great Black Leaf (GBL).

Baca juga: Kaki Gunung Rinjani Penyangga Bawang Putih Nasional

“Selebihnya kami tidak rekomendasikan karena potensi gagal berumbinya sangat besar, terlebih jenis bawang konsumsi impor asal China yang hingga kini merajai pasaran Indonesia,” kata dia.

Saat disinggung bagaimana cara membedakan benih asli dengan benih palsu, Prihasto mengatakan hal itu tak mudah dilakukan. Apalagi, para importir atau petani baru biasanya tak paham menilai bawang putih untuk benih maupun untuk konsumsi karena sangat mirip.

Prihasto mengatakan, benih lokal atau GBL cenderung siungnya tidak simetris. Sementara, bawang impor China siung yang melingkari batang umbi satu dengan lain cenderung simetris.

Bawang lokal biasanya ukuran umbinya lebih kecil kecil sehingga kalau dibelah siungnya, benih tampak sudah keluar tunasnya.

Baca juga: Penangkar dan Pengedar Benih Bawang Putih Palsu Bakal Diproses Hukum

“Untuk membantu memudahkan identifikasi, sudah kami beri sampel 6 jenis benih yang direkomendasikan kepada para importir, sekaligus contoh bawang impor konsumsi asal China sebagai pembanding,” ujar dia.

Salah seorang importir bawang putih, Afan mengatakan pendampingan dini dari Kementerian Pertanian dirasakannya sangat bermanfaat. Pendampingan ini membuat pelaku usaha lebih waspada dengan benih-benih palsu di lapangan.

“Karena faktanya kami ini sangat rentan ditipu oleh penyedia benih nakal, karena ketidaktahuan kami,” ujarnya.

Para importir umumnya meminta petugas Kementan meyakinkan petani agar mau menanam benih impor GBL asal Taiwan yang harganya lebih murah. Pasalnya, harga benih bawang putih lokal harganya lebih tinggi.

Waspada benih palsu

Kementerian Pertanian (Kementan) tengah gencar melakukan penanaman bawang putih di dalam negeri untuk mengejar target swasembada pada 2021Dok. Humas Kementan Kementerian Pertanian (Kementan) tengah gencar melakukan penanaman bawang putih di dalam negeri untuk mengejar target swasembada pada 2021

Sementara itu, Direktur Jenderal Hortikultura Suwandi mengimbau pelaku usaha atau importir bawang putih meningkatkan kewaspadaan terhadap peredaran benih bawang putih yang tidak sesuai dengan ketentuan label/sertifikat.

“Apabila terdapat keraguan terhadap kebenaran varietas benih bawang putih dan atau kualifikasi penyedia sebelum proses pengadaan atau pembelian agar segera berkoordinasi dan berkonsultasi dengan Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih (BPSB) setempat dan atau Direktorat Jenderal Hortikultura cq. Direktorat Perbenihan Hortikultura dan Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat,” kata dia.

Perlu diketahui, indikasi pemalsuan dan pengoplosan benih bawang putih yang dilakukan para penangkar dan pengedar benih kini mulai bermunculan.

Baca juga: Wajib Tanam Bawang Putih Belum Tuntas, Kementan Tagih Komitmen Importir

Modusnya di antaranya dengan memalsukan label BPSB, menjual bawang putih konsumsi sebagai benih, serta mengoplos benih dengan bawang putih konsumsi. 

Bahkan, ada benih yang memiliki label sesuai, namun isi dalam karung ternyata benih palsu atau oplosan.

Peredaran benih palsu ini diduga bermotif meraup untung besar dari selisih harga bawang putih untuk benih dan konsumsi.

Terkini Lainnya
Antisipasi Darurat Pangan di Papua Selatan, Kementan Gencarkan Optimasi Lahan Rawa di Merauke
Antisipasi Darurat Pangan di Papua Selatan, Kementan Gencarkan Optimasi Lahan Rawa di Merauke
Kementan
Antisipasi Darurat Pangan, Kementan Percepat Realisasi Pompanisasi dan PAT Padi Gogo
Antisipasi Darurat Pangan, Kementan Percepat Realisasi Pompanisasi dan PAT Padi Gogo
Kementan
Di Merauke, Mentan dan Wamenhan Gelar Panen Raya Padi Saat Hujan Deras
Di Merauke, Mentan dan Wamenhan Gelar Panen Raya Padi Saat Hujan Deras
Kementan
Targetkan Pertanian Modern, Mentan Amran Cek Pompanisasi di Merauke
Targetkan Pertanian Modern, Mentan Amran Cek Pompanisasi di Merauke
Kementan
Targetkan Peningkatan IP Padi, Kementan Canangkan Pompanisasi di Kabupaten Merauke
Targetkan Peningkatan IP Padi, Kementan Canangkan Pompanisasi di Kabupaten Merauke
Kementan
Kementan Bersama Dinas Pertanian Provinsi Banten Kembangkan Padi Biosalin untuk Wilayah Pesisir
Kementan Bersama Dinas Pertanian Provinsi Banten Kembangkan Padi Biosalin untuk Wilayah Pesisir
Kementan
Program Pompanisasi dari Mentan Amran di Subang Tuai Respons Positif
Program Pompanisasi dari Mentan Amran di Subang Tuai Respons Positif
Kementan
Dapat Tambahan Kuota Pupuk Subsidi, Pemkab OKI Optimis Produktivitas Pertanian Meningkat
Dapat Tambahan Kuota Pupuk Subsidi, Pemkab OKI Optimis Produktivitas Pertanian Meningkat
Kementan
Irjen Setyo Budiyanto Larang Pertemuan Pegawai Kementan dengan Penyedia Barang dan Jasa secara Langsung
Irjen Setyo Budiyanto Larang Pertemuan Pegawai Kementan dengan Penyedia Barang dan Jasa secara Langsung
Kementan
Kebut Oplah Demi Amankan Pangan Nasional, Petani Senang, Kementan Jadi Tenang
Kebut Oplah Demi Amankan Pangan Nasional, Petani Senang, Kementan Jadi Tenang
Kementan
Mantan Mentan Bungaran Saragih Sebut Indonesia Perlu Menko Pangan dan Agribisnis
Mantan Mentan Bungaran Saragih Sebut Indonesia Perlu Menko Pangan dan Agribisnis
Kementan
Kolaborasi Pemerintah dan Bulog Pastikan Ketersediaan Stok Pangan di Tangerang
Kolaborasi Pemerintah dan Bulog Pastikan Ketersediaan Stok Pangan di Tangerang
Kementan
Kuota Pupuk Bersubsidi di NTT Tambah 2 Kali Lipat, Produktivitas Diharapkan Meningkat
Kuota Pupuk Bersubsidi di NTT Tambah 2 Kali Lipat, Produktivitas Diharapkan Meningkat
Kementan
Apresiasi Mentan Amran, Penambahan Alokasi Pupuk Jadi Angin Segar bagi Petani Sumsel
Apresiasi Mentan Amran, Penambahan Alokasi Pupuk Jadi Angin Segar bagi Petani Sumsel
Kementan
Pengamat Politik Al Azhar: Tambahan Alokasi Pupuk Adalah Solusi Pasti
Pengamat Politik Al Azhar: Tambahan Alokasi Pupuk Adalah Solusi Pasti
Kementan
Bagikan artikel ini melalui
Oke