Kementan Dorong Ekspor Jagung dari Sulawesi Tengah

Kompas.com - 28/08/2018, 16:11 WIB
Kurniasih Budi

Penulis


PALU,  KOMPAS.com - Staf Ahli Mentri Pertanian Bidang Perdagangan Mat Syukur mengatakan, Sulawesi Tengah (Sulteng) sangat potensial untuk ekspor jagung, selain memenuhi kebutuhan domestik.

Ekspor jagung dari Sulteng sudah dimulai dari Pelabuhan Ampana, Kabupaten Tojo Una Una.

"Bahkan ekspor jagung dari Gorontalo sebagian berasal dari Sulteng, terutama dari Kabupaten Buol," ujar Mat Syukur pada pembukaan Focus  Group Discussion “Upaya Meningkatkan Produksi Jagung dalam rangka Mendorong Ekspor dan Pemenuhan Kebutuhan Domestik: Belajar dari Pengalaman Tojo Una Una” di Hotel Santika, Palu, Selasa (28/8/2018).

Sejak Januari 2018, Touna telah melakukan ekspor jagung enam kali melalui Pelabuhan Matangisi langsung ke Filipina, total sebesar 14.000 ton.

Baca juga: Kabupaten Tojo Una Una Ekspor 14.000 Ton Jagung ke Filipina

Awal Juli lalu saja, dari pelabuhan tersebut ekspor jagung mencapai 3.900 ton dan kembali mengekspor 5.000 ton pada Agustus ini.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman pada akhir Juli lalu bahkan sempat berkunjung ke Kabupaten Tojo Una Una untuk memastikan kantor Karantina Pertanian hadir dan proaktif melayani ekspor, tanpa perlu jauh-jauh ke Palu.

Direktur PT Seger Agro Nusantara Nurulhaqi Asri mengatakan, permintaan jagung dari negara tetangga luar biasa besarnya, terutama Filipina.

"Untuk memenuhi permintaan Filipina saja kita kerepotan sehingga produksi jagung nasional mutlak harus ditingkatkan. Balai Karantina Pertanian Sulteng juga sangat membantu proses perizinan yang cepat," ujar Nurulhaqi.

Baca juga: Datang ke Tojo Una Una, Mentan Rayakan Panen Jagung

Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sulteng Trie Iriany Lamakampali mengatakan, luas tanam dan produksi jagung di Sulteng meningkat sejak 2015 hingga 2018.

Bahkan, pada 2018 Sulteng mampu memproduksi jagung sekitar 380.650 ton.

Program khusus Kementan

Staf Ahli Menteri Pertanian Bidang Perdagangan Mat Syukur pada pembukaan Focus Group Discussion ?Upaya Meningkatkan Produksi Jagung dalam rangka Mendorong Ekspor dan Pemenuhan Kebutuhan Domestik: Belajar dari Pengalaman Tojo Una Una? di Hotel Santika, Palu, Selasa (28/8/2018)Dok. Humas Kementan Staf Ahli Menteri Pertanian Bidang Perdagangan Mat Syukur pada pembukaan Focus Group Discussion ?Upaya Meningkatkan Produksi Jagung dalam rangka Mendorong Ekspor dan Pemenuhan Kebutuhan Domestik: Belajar dari Pengalaman Tojo Una Una? di Hotel Santika, Palu, Selasa (28/8/2018)

Trie menjelaskan, peningkatan produksi jagung tidak lepas dari dukungan Kementan melalui program Upaya Khusus Padi Jagung dan Kedelai (Upsus Pajale).

Sejak 2014, Kementan memberikan bantuan alsintan berupa traktor roda dua dan roda empat, benih, dan pupuk.

"Demikian pula pendampingan dari Balitbangtan berupa penggunaan varietas, cara tanam, pemupukan, dan lain-lain juga signifikan berkontribusi dalam peningkatan produksi jagung," ujar dia.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Touna Muhammad Nur Rahmat mengatakan, dukungan Pemerintah Kabupaten Touna berupa sarana pelabuhan dan budaya masyarakat bertanam jagung merupakan faktor pengungkit tumbuhnya ekspor jagung di Touna.

Sejak Januari 2018, Kabupaten Tojo Una Una Sulawesi Tengah telah melakukan ekspor enam kali melalui Pelabuhan Matangisi langsung ke Filipina, total sebesar 14.000 ton.
Dok. Humas Kementan Sejak Januari 2018, Kabupaten Tojo Una Una Sulawesi Tengah telah melakukan ekspor enam kali melalui Pelabuhan Matangisi langsung ke Filipina, total sebesar 14.000 ton.

Menurutnya, program "tiada hari tanpa tanam jagung" dan "tiada hari tanpa panen jagung" itu menguntungkan petani dan mendorong ekspor.

Kepala Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian sekaligus penanggungjawab Upsus Sulteng Dedi Nursyamsi menjelaskan, potensi lahan untuk pengembangan jagung di Sulteng sangat luas.

Utamanya, ia melanjutkan, pengembangan di lahan kering seperti di bawah tegakan pohon kelapa, tegalan, dan ladang.

"Demikian juga curah hujan bulanan di Sulteng sekitar 100-200 mm/bulan ideal untuk pertumbuhan dan kualitas jagung," kata Dedi.

Terkini Lainnya
Kementan Komitmen Jaga Stabilitas Harga dan Tingkatkan Produktivitas Petani, Pengamat Beri Respons Positif

Kementan Komitmen Jaga Stabilitas Harga dan Tingkatkan Produktivitas Petani, Pengamat Beri Respons Positif

Kementan
Pakar Pangan Universitas Andalas: Kepastian Harga Pemerintahan Prabowo Bikin Petani Senang

Pakar Pangan Universitas Andalas: Kepastian Harga Pemerintahan Prabowo Bikin Petani Senang

Kementan
DJBC Catat Tak Ada Impor Beras dan Jagung, Kinerja Bea Masuk Turun 5,1 Persen

DJBC Catat Tak Ada Impor Beras dan Jagung, Kinerja Bea Masuk Turun 5,1 Persen

Kementan
Kepuasan Petani terhadap Kinerja Kementan Capai 84 Persen

Kepuasan Petani terhadap Kinerja Kementan Capai 84 Persen

Kementan
Mentan: Jika Tidak Ada Aral Melintang, 3 Bulan Lagi Indonesia Swasembada Beras

Mentan: Jika Tidak Ada Aral Melintang, 3 Bulan Lagi Indonesia Swasembada Beras

Kementan
Respons Keluhan Petani Singkong di Lampung, Mentan Amran Siap Kawal Regulasi Tata Niaga

Respons Keluhan Petani Singkong di Lampung, Mentan Amran Siap Kawal Regulasi Tata Niaga

Kementan
Perkuat Ketahanan Pangan, Mentan Amran Gandeng 3 Bupati Sulsel Kembangkan Kopi dan Kakao

Perkuat Ketahanan Pangan, Mentan Amran Gandeng 3 Bupati Sulsel Kembangkan Kopi dan Kakao

Kementan
Beras Nasional Surplus 3,7 Juta Ton, Mentan Amran: Hasil Kerja Keras Petani

Beras Nasional Surplus 3,7 Juta Ton, Mentan Amran: Hasil Kerja Keras Petani

Kementan
Mendag : Ekspor Hortikultura Naik 49 Persen Semester I 2025, Indonesia Tekan Impor dan Tingkatkan Ekspor

Mendag : Ekspor Hortikultura Naik 49 Persen Semester I 2025, Indonesia Tekan Impor dan Tingkatkan Ekspor

Kementan
Sejalan dengan Prabowoisme, Wamentan Dukung Tani Merdeka Indonesia

Sejalan dengan Prabowoisme, Wamentan Dukung Tani Merdeka Indonesia

Kementan
Soal Framing Negatif Mentan Amran, PP KAMMI: Publik Harus Menilai sesuai Fakta dan Data

Soal Framing Negatif Mentan Amran, PP KAMMI: Publik Harus Menilai sesuai Fakta dan Data

Kementan
Lawan Mafia Pangan, Ini Upaya Mentan Jaga Kesejahteraan Petani

Lawan Mafia Pangan, Ini Upaya Mentan Jaga Kesejahteraan Petani

Kementan
Komisi IV DPR RI Apresiasi Mentan Amran, Produksi Pangan Naik hingga Serapan Bulog Capai 4 Juta Ton

Komisi IV DPR RI Apresiasi Mentan Amran, Produksi Pangan Naik hingga Serapan Bulog Capai 4 Juta Ton

Kementan
Harga Beras Turun di 13 Provinsi, Mentan Amran Yakin Stabilitas Berlanjut

Harga Beras Turun di 13 Provinsi, Mentan Amran Yakin Stabilitas Berlanjut

Kementan
Berkat Dukungan Kementan, Panen Padi Gadu di Lampung Timur Menguntungkan Petani

Berkat Dukungan Kementan, Panen Padi Gadu di Lampung Timur Menguntungkan Petani

Kementan
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Rp
Minimal apresiasi Rp 5.000
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com