JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian bersama Perum Bulog terjun ke lapangan mengumpulkan data cadangan beras pemerintah langsung dari petani.
Per Selasa (21/8/2018) pukul 10.00 WIB, jumlah cadangan beras pemerintah meningkat hingga 2,027 juta ton, atau meningkat sebanyak 166.418 ton dibandingkan Juli 2018.
"Iya jumlahnya naik hanya dalam waktu satu bulan dari bulan Juli hingga Agustus 2018," ujar Kepala BKP Kementan Agung Hendriadi dalam pernyataan tertulis, Rabu (22/8/2018).
Bukan cuma di tingkat petani, ternyata cadangan beras pemerintah juga ada di tingkat penggilingan.
Fakta di lapangan
Hingga kemarin (21/8/2018), BKP dan Perum Bulog menemukan fakta terdapat 1.230 juta ton beras masih tersimpan di gudang-gudang penggilingan padi baik besar, sedang, maupun kecil yang tersebar di seluruh Indonesia.
Khusus cadangan beras di Jakarta, stok beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) mencapai 44 ribu ton berdasarkan penelusuran BKP Kementan dan Perum Bulog.
Sementara itu, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita kembali membuka keran impor untuk beras. Dalam kurun waktu dua bulan mendatang, 1 juta ton beras impor diprediksi akan membanjiri Indonesia.
Kemendag mengaku telah memberi izin impor ke Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) dengan alasan stok beras minim.
Baca juga: Mendag Sebut 600.000 Ton Beras Impor Sudah Datang ke Indonesia
BKP Kementan memaparkan, dalam surat yang dikeluarkan oleh Perum Bulog per tanggal 9 Agustus 2018 dengan nomor B-1034/11/DO303/08/2018 lalu diketahui bahwa hingga Juli 2018 kemarin stok beras Bulog masih berada di angka 1.861.404 ton.
Sekedar informasi, stok cadangan beras nasional dinyatakan aman adalah 1 juta ton hingga 1,5 juta ton.
Surat yang dikeluarkan Perum Bulog itu langsung ditujukan kepada Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Darmin Nasution serta Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI Puan Maharani.
Surat itu menyatakan, " Stok beras CBP (Cadangan Beras Pemerintah) per akhir bulan Juli 2018 adalah sebesar 1.861.404 ton yang terdiri dari pengadaan dalam negeri sebanyak 1.331.881 ton dan eks impor 529.523 ton. Dengan stok yang dikuasai tersebut Perum Bulog siap untuk melaksanakan penugasan yang diamanahkan pemerintah."
Baca juga: Ditanya soal Impor Beras 500.000 Ton, Ini Jawaban Mentan
Kontan.co.id pada Kamis (16/8/2018) melansir, Menurut Data Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan, total persetujuan impor beras periode 2018 kepada Perum Bulog (Persero) hingga saat ini mencapai 2 juta ton.
Persetujuan impor beras untuk Bulog tahap I dan II sendiri telah keluar pada Februari dan Mei 2018, masing-masing jumlahnya 500.000 ton. Sedangkan, izin impor tahap III sendiri telah dikeluarkan pada Juli 2018.
Sementara itu, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), sejak Januari hingga Juli 2018 realisasi impor beras melalui Bulog mencapai 1,181 juta ton dengan nilai 552, 87 juta dollar AS.
Mengacu pada izin impor yang dikeluarkan tersebut, beras yang masih akan masuk ke Indonesia hingga September mendatang sekitar 820.000 ton.