Presiden Jokowi dan Mentan Amran Jalan Sehat Bersama 1 Juta Warga di Makassar

Kompas.com - 30/07/2018, 19:38 WIB
Sri Noviyanti

Penulis


KOMPAS.com-
Presiden Jokowi dan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman melakukan jalan sehat bersama 1 juta warga di Makassar. Acara itu dinamai Jalan sehat  bersama Sahabat Rakyat Indonesia, dilaksanakan pada Minggu (29/7/2018) atas prakarsa Amran.

Pada kesempatan tersebut, Amran menyampaikan pujian atas kinerja pemerintah yang telah berhasil mencetak sejarah dalam pembangunan ekonomi. Salah satunya, tingkat kemiskinan yang turun satu digit.

“Seluruh sahabat, Presiden kita luar biasa. Saat ini tingkat kemiskinan turun satu digit, terendah sejak 1998,” demikian kata Amran dengan suara yang lantang kepada seluruh peserta jalan sehat seperti dalam rilis yang diterima Kompas.com, Minggu.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Maret 2018, jumlah penduduk miskin di Indonesia sebanyak 9,82 persen turun 0,30 persen dibandingkan September 2017 yang sebesar 10,12 persen.

Adapun jumlah penduduk miskin pada Maret 2018 sebanyak 25,95 juta orang. Jumlah ini turun 630.000 orang dibandingkan September 2017 yang sebesar 26,58 juta orang.

Tak hanya itu lanjut Amran, Presiden Jokowi pun berhasil membangun infrastruktur dari Sabang sampai Merauke dalam kurun waktu yang cukup singkat. Salah satunya membangun jalan 3.000 kilometer di Papua.

Amran menekankan capaian keberhasilan pemerintahan Jokowi pun terjadi pada sektor pertanian. Kebijakan pembangunan pertanian telah menorehkan berbagai kinerja yang patut menjadi catatan penting dalam sejarah bangsa Indonesia.

Saat ini tercatat, dari data BPS, ekspor pertanian di tahun 2017 sebesar Rp 441 triliun atau naik 24 persen dibandingkan 2016 yang hanya Rp 355 triliun.

“Di Sulawesi Selatan telah dibangun tiga bendungan, nilainya Rp 3 triliun. Lalu, irigasi telah dibangun pada  3 juta hektar lahan. Terakhir khusus sektor pertanian, ekspor pangan naik 24 persen. Ini berkat hasil kerja keras kita semua. Kerja keras bapak dan ibu bupati serta gubernur semuanya. Kami hanya menghadirkan anggaran dan program yang nyata bagi pembangunan dan kesejahteraan rakyat,” tutur Amran.

Menurut Amran, selama eranya, Presiden Jokowi telah melakukan kunjungan ke Makassar, Sulawesi Selatan sebanyak 10 kali. Ini menunjukan kepedulian terhadap pembangunan di Sulawesi Selatan dan Indonesia Timur sangat tinggi.

“Terima kasih Pak Jokowi khususnya dari warga Indonesia Timur. Pak Jokowi menaruh perhatian yang sangat tinggi untuk Indonesia Timur,” ucap Amran.

Terpantau, hadir di acara ini Maruarar Sirait, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Selatan terpilih Nurdin Abdullah dan Andi Sudirman Sulaiman, Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur terpilih Khofifah Indah Parawangsa dan Emil Dardak, Gubernur Gorontalo Rusli Habibi, dan Gubernur Kalimantan Selatan Sabirin Nur.

Terkini Lainnya
Kementan Komitmen Jaga Stabilitas Harga dan Tingkatkan Produktivitas Petani, Pengamat Beri Respons Positif

Kementan Komitmen Jaga Stabilitas Harga dan Tingkatkan Produktivitas Petani, Pengamat Beri Respons Positif

Kementan
Pakar Pangan Universitas Andalas: Kepastian Harga Pemerintahan Prabowo Bikin Petani Senang

Pakar Pangan Universitas Andalas: Kepastian Harga Pemerintahan Prabowo Bikin Petani Senang

Kementan
DJBC Catat Tak Ada Impor Beras dan Jagung, Kinerja Bea Masuk Turun 5,1 Persen

DJBC Catat Tak Ada Impor Beras dan Jagung, Kinerja Bea Masuk Turun 5,1 Persen

Kementan
Kepuasan Petani terhadap Kinerja Kementan Capai 84 Persen

Kepuasan Petani terhadap Kinerja Kementan Capai 84 Persen

Kementan
Mentan: Jika Tidak Ada Aral Melintang, 3 Bulan Lagi Indonesia Swasembada Beras

Mentan: Jika Tidak Ada Aral Melintang, 3 Bulan Lagi Indonesia Swasembada Beras

Kementan
Respons Keluhan Petani Singkong di Lampung, Mentan Amran Siap Kawal Regulasi Tata Niaga

Respons Keluhan Petani Singkong di Lampung, Mentan Amran Siap Kawal Regulasi Tata Niaga

Kementan
Perkuat Ketahanan Pangan, Mentan Amran Gandeng 3 Bupati Sulsel Kembangkan Kopi dan Kakao

Perkuat Ketahanan Pangan, Mentan Amran Gandeng 3 Bupati Sulsel Kembangkan Kopi dan Kakao

Kementan
Beras Nasional Surplus 3,7 Juta Ton, Mentan Amran: Hasil Kerja Keras Petani

Beras Nasional Surplus 3,7 Juta Ton, Mentan Amran: Hasil Kerja Keras Petani

Kementan
Mendag : Ekspor Hortikultura Naik 49 Persen Semester I 2025, Indonesia Tekan Impor dan Tingkatkan Ekspor

Mendag : Ekspor Hortikultura Naik 49 Persen Semester I 2025, Indonesia Tekan Impor dan Tingkatkan Ekspor

Kementan
Sejalan dengan Prabowoisme, Wamentan Dukung Tani Merdeka Indonesia

Sejalan dengan Prabowoisme, Wamentan Dukung Tani Merdeka Indonesia

Kementan
Soal Framing Negatif Mentan Amran, PP KAMMI: Publik Harus Menilai sesuai Fakta dan Data

Soal Framing Negatif Mentan Amran, PP KAMMI: Publik Harus Menilai sesuai Fakta dan Data

Kementan
Lawan Mafia Pangan, Ini Upaya Mentan Jaga Kesejahteraan Petani

Lawan Mafia Pangan, Ini Upaya Mentan Jaga Kesejahteraan Petani

Kementan
Komisi IV DPR RI Apresiasi Mentan Amran, Produksi Pangan Naik hingga Serapan Bulog Capai 4 Juta Ton

Komisi IV DPR RI Apresiasi Mentan Amran, Produksi Pangan Naik hingga Serapan Bulog Capai 4 Juta Ton

Kementan
Harga Beras Turun di 13 Provinsi, Mentan Amran Yakin Stabilitas Berlanjut

Harga Beras Turun di 13 Provinsi, Mentan Amran Yakin Stabilitas Berlanjut

Kementan
Berkat Dukungan Kementan, Panen Padi Gadu di Lampung Timur Menguntungkan Petani

Berkat Dukungan Kementan, Panen Padi Gadu di Lampung Timur Menguntungkan Petani

Kementan
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Rp
Minimal apresiasi Rp 5.000
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com