Stok Produksi Cukup, Harga Daging Ayam Berangsur Stabil

Kompas.com - 25/07/2018, 16:37 WIB
Alek Kurniawan,
Kurniasih Budi

Tim Redaksi

Pedagang daging ayam di Pasar Baru Bekasi, Bekasi Timur, Rabu (18/07/2018).KOMPAS.com/DEAN PAHREVI Pedagang daging ayam di Pasar Baru Bekasi, Bekasi Timur, Rabu (18/07/2018).

JAKARTA, KOMPAS.com – Beberapa waktu lalu konsumen di beberapa tempat sempat dibuat resah dengan naiknya harga telur ayam dan cabai. Kini giliran harga daging ayam yang bergejolak di beberapa daerah.

Menurut Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS), harga rata-rata nasional daging ayam segar per Rabu (25/7/2018), sebesar Rp 41.600 per kilogram. Harga tersebut naik tipis 0,97 persen atau Rp 400 dibanding sebelumnya.

Memang, harga daging ayam beberapa waktu belakangan ini fluktuatif, bahkan mencapai Rp 37.000-Rp 40.000 per kilogramnya. Angka tersebut tercatat sudah di atas harga normal.

Menurut Direktur Pengelolaan dan Pemasaran Hasil Peternakan (PPHP), Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) Kementerian Pertanian ( Kementan) Fini Murfiani, kenaikan bukan disebabkan oleh jumlah pasokan yang menurun.

Baca juga: Harga Daging Ayam Sentuh Rp 45.000 Per Kg, Pedagang Mogok Jualan

Kenaikan harga daging ayam karena permintaan meningkat cukup tajam dalam waktu yang relatif lama akhir-akhir ini.

Fini menjelaskan secara sederhana, dengan rata-rata konsumsi daging ayam ras sekitar 11,5 kilogram/orang/tahun dan jumlah penduduk sekitar 265 juta orang, maka kebutuhan daging ayam ras selama 2018 terbilang aman.

Dengan memperhitungkan kenaikan permintaan pada hari raya dan tahun baru, maka kebutuhan daging ayam ras sekitar 3,05 juta ton per tahun.

Sementara itu, jumlah produksi daging ayam ras selama 2018 diperkirakan akan mencapai 3,56 juta ton per tahun. Dengan angka tersebut sebenarnya ada surplus produksi sekitar 500 ribu ton.

Produksi daging ayam ras

PIHPS pun mencatat, selama Januari-Juni tahun ini realisasi produksi daging ayam ras telah mencapai 1,80 juta ton.

Sementara itu, kebutuhan yang dipenuhi hanya mencapai 1,54 juta ton. Dengan jumlah tersebut, maka dalam 6 bulan ini sebenarnya kita mengalami surplus daging ayam ras sekitar 260 ribu ton. 

“Sehingga kurang tepat kalau kita bilang ada kekurangan daging ayam,” ujar Fini.

Dia menambahkan, hasil pemantauan petugas Kementan di beberapa pasar membuktikan memang sempat terjadi kenaikan harga daging ayam. Namun karena pasokannya cukup, terbukti harga daging ayam berangsur-angsur sudah turun ke kondisi normal.

“Kami juga tidak temui adanya pedagang daging ayam yang mogok jualan karena kurang pasokan daging ayam,” jelasnya. 

Harga daging ayam mulai stabil

Fini mencontohkan, di Jawa Tengah harga daging ayam pada Senin (23/7/2018), berkisar Rp 35.000 per kilogram, turun sebesar 2,23 persen dari hari sebelumnya, yakni Rp 35.800 per kilogram. 

Sementara, harga ayam ras hidup di tingkat produsen juga sudah normal Rp 23.000 per kilogram.

Di Jawa Timur harga daging ayam ras juga turun 0,11 persen dari Rp 35.940 per kilogram menjadi Rp 35.900 per kilogram.

.THINKSTOCK .

Sementara itu, harga daging ayam di Lampung hanya berkisar Rp 34.000 per kilogram dan bahkan di Sumatera Barat hanya Rp 29.600 per kilogram. 

Kemudian, harga daging ayam di DKI Jakarta masih sekitar Rp 36.000-37.000 per kilogram. Namun demikian, dengan pasokan yang cukup, diyakini dalam beberapa hari harga daging ayam akan semakin stabil.

Produksi daging ayam juga tidak akan terganggu karena masalah ketersediaan pakan. Mengingat produksi jagung dalam negeri tahun ini diperkirakan lebih banyak dibandingkan tahun lalu.  

"Produksi jagung tahun ini bisa mencapai 29,5 juta ton. Meningkat dari tahun 2017 sebanyak 28,9 juta ton sehingga tidak ada kekhawatiran akan kurangnya pasokan jagung dalam negeri sebagai bahan baku utama dalam pembuatan pakan, bahkan berlebih,” tambah Fini.

Dalam berbagai kesempatan, Menteri Pertanian Amran Sulaiman juga menyampaikan kemajuan pesat budi daya ayam potong Indonesia. Hasil tersebut dibuktikan dengan adanya ekspor produk unggas ke negara Jepang dan Timor Leste.

Dengan adanya ekspor tersebut, Kementan berharap produk unggas Indonesia bisa bersaing dan diekspor ke pasar internasional lainnya.

Terkini Lainnya
Hadapi Ancaman Pangan, Kementan Gencarkan Irpom demi Pastikan Keberlanjutan Pangan Aman
Hadapi Ancaman Pangan, Kementan Gencarkan Irpom demi Pastikan Keberlanjutan Pangan Aman
Kementan
Program Pompanisasi Buat Petani Tersenyum, Mentan Amran: Solusi untuk Tingkatkan Indeks Pertanaman
Program Pompanisasi Buat Petani Tersenyum, Mentan Amran: Solusi untuk Tingkatkan Indeks Pertanaman
Kementan
Irpom Naikkan IP Jadi 3 Kali, Kementan Pantau dan Pastikan Pangan Aman Terkendali
Irpom Naikkan IP Jadi 3 Kali, Kementan Pantau dan Pastikan Pangan Aman Terkendali
Kementan
Irpom Disebut Berhasil Cegah Gagal Tanam Saat Kemarau
Irpom Disebut Berhasil Cegah Gagal Tanam Saat Kemarau
Kementan
Kemarau Tetap Bisa Tanam, Petani Senang IP Naik 
Kemarau Tetap Bisa Tanam, Petani Senang IP Naik 
Kementan
Lewat B50, Pemerintah Sediakan Energi Nasional dan Tingkatkan Nilai Tambah Pekebun
Lewat B50, Pemerintah Sediakan Energi Nasional dan Tingkatkan Nilai Tambah Pekebun
Kementan
Agustus Tidak Ada Puso, Pompanisasi di Banten Dongkrak Kenaikan NTP
Agustus Tidak Ada Puso, Pompanisasi di Banten Dongkrak Kenaikan NTP
Kementan
Kementan Ajak FAO Tingkatkan Tata Kelola Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan
Kementan Ajak FAO Tingkatkan Tata Kelola Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan
Kementan
Presiden Jokowi Terima Agricola Medal, FAO: Transformasi Pertanian Indonesia Berkembang Pesat
Presiden Jokowi Terima Agricola Medal, FAO: Transformasi Pertanian Indonesia Berkembang Pesat
Kementan
Optimalkan Perluasan Areal Tanam, Kementan Monitoring Program Pompanisasi
Optimalkan Perluasan Areal Tanam, Kementan Monitoring Program Pompanisasi
Kementan
Kementan Gencarkan Pompanisasi, Pastikan Pompa Berhasil Nyala Mengairi Sawah
Kementan Gencarkan Pompanisasi, Pastikan Pompa Berhasil Nyala Mengairi Sawah
Kementan
Atasi Kekeringan Lahan, Kementan Terjun Langsung Bantu Petani
Atasi Kekeringan Lahan, Kementan Terjun Langsung Bantu Petani
Kementan
Irpom dan Pompanisasi Terbukti Berhasil Selamatkan Ketahanan Pangan Nasional
Irpom dan Pompanisasi Terbukti Berhasil Selamatkan Ketahanan Pangan Nasional
Kementan
Kementan Bersama GEMPITA Sinergi Bangun Kalteng Jadi Lumbung Padi Nasional
Kementan Bersama GEMPITA Sinergi Bangun Kalteng Jadi Lumbung Padi Nasional
Kementan
Produksi Naik Bulan Agustus, September dan Oktober, Program Pompanisasi Berhasil
Produksi Naik Bulan Agustus, September dan Oktober, Program Pompanisasi Berhasil
Kementan
Bagikan artikel ini melalui
Oke