TOJO UNA UNA, KOMPAS.com - Kemudahan investasi di sektor pertanian mesti mesti terus digenjot agar pertanian Indonesia kian dipandang dunia.
Hal itu diungkapkan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman saat merayakan panen jagung di Ampana, Kabupaten Tojo Una Una, Sulawesi Tengah, Selasa (24/7/2018).
Dalam kunjungan kerjanya tersebut, Amran turut berkunjung ke gudang jagung milik PT Seger Agro Nusantara.
Di gudang tersebut, Direktur Utama PT Seger Agro Nusantara Santoso L Widodo mengatakan, pihaknya selama ini perlu menempuh perjalanan panjang untuk mendapatkan jasa karantina pertanian.
Baca juga: Karantina Pertanian Percepat Dokumen Ekspor
"Kami perlu menempuh perjalanan 8 jam ke balai karantina di Palu. Banyak waktu terbuang untuk hal tersebut," ucap Santoso.
Terkait keluhan di atas, Amran segera mencarikan solusi. Ia tidak ingin lagi pengusaha kesulitan dalam berproduksi.
Terlebih lagi, pabrik milik Santoso telah mampu mendukung ekspor jagung ke Filipina. Jumlahnya bisa mencapai 20.000 ton jagung.
"Minggu ini juga saya perintahkan buka cabang balai karantina di sini. Kami datang meringankan beban investor. Inilah perintah Presiden Joko Widodo," kata Amran.
Baca juga: Karantina Pertanian Terapkan Standar Antisuap
Menurut Amran, pengusaha pertanian mesti senantiasa didukung. Sebab, mereka berkontribusi besar dalam memajukan sektor pertanian Tanah Air.
"Saat ini, pertanian Indonesia semakin terhormat di mata dunia. Ekspor terus meningkat serta inflasi terjaga berkat stabilnya harga komoditas pertanian," lanjut Amran.
Pertanian dan penurunan angka kemiskinan
Bahkan, ia melanjutkan, baiknya pertanian Indonesia berkorelasi positif terhadap menurunnya angka kemiskinan.
Untuk diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat persentase penduduk miskin per Maret 2018 sebesar 9,82 persen. Jumlah itu menurun 0,3 persen dibandingkan September 2017 yang sebesar 10,12 persen.
Jika ditilik lebih jauh, satu digit angka kemiskinan tersebut adalah capaian terbaik pemerintah dalam beberapa tahun terakhir.
Amran berjanji, selain memudahkan investasi pertanian, Kementerian Pertanian juga terus meningkatkan kerja sama dengan kementerian dan lembaga lain.
Misalnya, dengan Kementerian Perdagangan, Kementerian Badan Usaha Milik Negara, Bulog, dan sebagainya.