KOMPAS.com - Berbagai produk olahan susu disajikan saat Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengunjungi Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Batu, Selasa (17/7/2018).
Kepala BBPP Batu Apri Handono turut menyatakan bahwa hasil olahan susu, seperti yoghurt, stik susu, dan permen susu, sudah menjadi ciri khas BBPP Batu.
“Kami memang balai besar peternakan, tetapi ciri khas kami, dan yang banyak peminatnya, adalah pelatihan pengolahan susu atau hasil ternak. Tentu, program pembangunan peternakan semuanya juga kami lakukan," ujar Apri.
Selain sarana dan prasarana lengkap, BBPP Batu juga memiliki pusat inkubator agrobisnis (PIA) sebagai etalase produk hasil olahan mereka.
Contoh produk olahan tersebut berupa susu pasteurisasi, es krim, yoghurt, nugget, abon, sosis, permen susu, dan nugget susu.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman berharap agar kehadiran inovasi produk pangan di balai bisa dirasakan langsung oleh masyarakat sekitar. Setiap balai diharapkan bisa berdampak langsung pada peningkatan perekonomian rakyat.
“Lakukan pembinaan dan pelatihan kepada masyarakat sampai bisa menghasilkan produk. Misalnya produk susu, bisa angkat kesejahteraan, kemiskinan menurun. BBPP Batu ini harus jadi contoh agar permasalahan negeri ini selesai,” ujar Amran.
Inseminasi buatan program belgian blue
BBPP juga fokus pada olahan hasil ternak lain, termasuk dalam mendukung swasembada daging.
Ada enam balai besar di bawah Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) yang mendapat penugasan dari Menteri Pertanian untuk mengembangkan sapi belgian blue (BB). Salah satunya BBPP Batu.
“Target kami 20 ekor, sekarang sudah 7 ekor. Sudah ada yang bunting 3 ekor, dan kira-kira (beranak) bulan November atau Desember,” ujar Apri Handoko.
Kementerian Pertanian telah menargetkan lahirnya sapi BB di Indonesia sebanyak 1.000 ekor pada 2019 nanti.
Selain Menteri Pertanian, hadir pula Wali Kota Batu Dewanti Rumpoho, Kasdam V/Brawijaya Brigjen TNI Widodo Iriansyah, dan Direktur Jenderal Hortikultura Suwandi dalam kunjungan ini.