LOMBOK TIMUR, KOMPAS.com - Hampir separuh aneka sayuran di wilayah Mataram, Nusa Tenggara Barat dipasok dari Sembalun, Lombok Timur.
Daerah Sembalun memang menjadi penyangga utara sayuran di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Bawang putih ditanam hampir di seluruh dataran Sembalun yang dikelilingi bukit dan gunung.
Untuk mendukung Sembalun menjadi sentra utama pengembangan bawang putih nasional, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman berkunjung ke sana sekaligus melakukan penanaman bawang putih sebagai simbol wilayah itu akan menjadi sentra terbesar bawang putih Indonesia.
Dengan tumbuh dan berkembangnya Sembalun berbagai sentra utama di Indonesia, Andi Amran Sulaiman yakin swasembada bawang putih Indonesia akan tercapai pada 2021.
Baca juga: Percepat Swasembada Bawang Putih, Kementan Terapkan Strategi Ini
Menurut Kadis Pertanian Lombok Timur Zaini, sentra pengembangan bawang putih di Lombok Timur mencapai 10.000 hektar (ha).
Adapun sentra pertanaman tersebar di 5 kecamatan yaitu Sembalun, Wanasaba, Sikur, Pringgasela, Suela.
Penambahan luas tanam setiap saat ada karena kondisi dan ketersediaan air mencukupi. Sentra utama terbesar di Sembalun bisa mencapai 4.000 ha, tepatnya di kaki Gunung Rinjani.
Hampir seluruh wilayah ini ditanami bawang putih dengan pola monokultur, sebagian lagi tumpang sari dengan komoditas sayuran lainnya seperti cabai besar.
Baca juga: Kejar Target Swasembada Bawang Putih, Importir Diminta Ikut Menanam
“Melihat prospek ini maka Sembalun siap menjadi penyangga benih bawang putih nasional dan menyukseskan swasembada bawang putih tahun 2021,” kata dia.
Sangga Sembalun
Ketua Gapoktan Sembalun Horti 441 Desa Sembalun Lawang Abdul Aziz mengatakan, kelompok binaannya berfokus pada penyediaan benih bawang putih varietas Sangga Sembalun.
“Kami siapkan benih sampai bulan September sekitar 1.500 ton,” ujar dia.
Menurut dia, permintaan bening bawang putih cukup tinggi dan mereka merasa kewalahan memenuhi permintaan itu.
Daerah yang membutuhkan benih dari Sembalun di antaranya Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatera, Sulawesi, Nusa Tenggara Timur, hingga Maluku.
Hal yang sama ditambahkan oleh H.M. Idris Kepala Desa Sembalun Lawang, bahwa warga desa dan kelompok tani di wilayahnya sangat antusias dalam mengembangkan bawang putih.
“Sejak tahun 1980-an bawang putih sempat berjaya, namun setelah itu redup lagi,” ujar dia.
Dalam 3 tahun terakhir, petani semakin antusias dalam budi daya bawang putih.
Kelompok tani umumnya menanam varietas Sangga Sembalun dengan produktivitas rerata 12-15 ton/ha dengan harga panen basah Rp 13.000-Rp 15.000. Adapun harga benih siap tanam Rp 45.000 di tingkat petani.
“Dengan harga yang begitu bagus, terus terang bisa mengangkat perekonomian di daerah kami dan tingkat kesejahteraan meningkat tajam. Hal ini bisa dilihat dari rumah ibadah seperti mesjid dan rumah penduduk sudah permanen dan roda perekonomian semakin membaik,” kata dia.
Perluasan pertanaman bawang putih
Kasubdit Bawang Merah dan Sayuran Umbi Direktorat Jenderal Hortikultura bahwa Kabupaten Lombok Timur Agung Sunusi mengatakan, Sembalun merupakan salah satu sentra pengembangan bawang putih nasional yang mendapat perhatian prioritas.
“Hal ini ditandai dengan terus meningkatnya luas tanam bawang putih khususnya di Kecamatan Sembalun yg menjadi salah satu lokasi terluas dan ideal untuk pertanaman bawang putih,” kata dia.
Pemerintah telah melakukan berbagai upaya di antaranya memfasilitasi bantuan berupa benih dan pupuk. Sejak 2017 hingga kini, telah dialokasikan pengembangan kawasan bawang putih seluas 3.442 ha.
Saat ini, Kabupaten Lombok Timur terus melakukan perluasan pertanaman bawang putih.
“Perluasan itu tidak hanya mengandalkan APBN namun dengan adanya kebijakan wajib tanam 5 persen bagi importir, semakin banyak petani yang bermitra dan menanam bawang putih guna mensukseskan swasembada bawang putih 2021,” ujarnya.