Kabupaten Tojo Una-una Ekspor 14.000 Ton Jagung ke Filipina

Kompas.com - 10/07/2018, 19:34 WIB
Kurniasih Budi

Penulis


TOJO UNA-UNA, KOMPAS.com - Kabupaten Tojo Una-una (Touna) semakin memantapkan diri sebagai sentra produksi jagung di Provinsi Sulawesi Tengah.

Produksi jagung di Touna cukup berlimpah. Selain untuk memenuhi kebutuhan sendiri, Touna  mampu menjual jagung ke kabupaten tetangga hingga ke Gorontalo bahkan ekspor ke Philipina.

Sepanjang 2018, Touna telah mengekspor jagung 6 kali dengan total sekitar 14.000 ton ke Filipina. Hal ini terungkap saat acara Pelepasan Ekspor Jagung tahap ke-6 di Pelabuhan Mantangisi, Ampana Tete, Senin (9/7/2018).

Wakil Bupati Touna Admin AS Lasimpala mengatakan, Pemerintan Daerah Kabupaten Touna memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas pelepasan ekspor jagung dari Touna ke Filipina, terutama kepada para produsen (petani) dan eksportir. 

Baca juga: Indonesia Bakal Ekspor Jagung 500.000 Ton

Pemda mendukung sepenuhnya ekspor jagung ini dengan memberikan kemudahan dan kenyamanan kepada pihak eksportir.

"Selain itu, pemda juga mendorong para petani agar tanam jagung melalui Dinas Pertanian yang bekerjasama dengan Kementan dan TNI dalam program UPSUS Pajala," kata Admin dalam pernyataan tertulis.

Admin mengajak seluruh aparat pertanian, yaitu dinas pertanian, mantri tani, dan penyuluh  dibantu babinsa terus bahu membahu bekerja keras untuk melakukan upaya-upaya peningkatan produksi jagung secara terus menerus.

Menurut dia, langkah yang dilakukan adalah dengan meningkatkan luas tambah tanam (LTT) jagung bersamaan dengan program Upsus.

Target ekspor

Kabupaten Tojo Una-una di Sulawesi Tengah mengekspor jagung ke Filipina sebesar 14.000 ton, Senin (9/7/2018)Dok. Humas Kementan Kabupaten Tojo Una-una di Sulawesi Tengah mengekspor jagung ke Filipina sebesar 14.000 ton, Senin (9/7/2018)

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Touna Muhammad Nur Rahmat mengatakan, Touna menargetkan ekspor jagung tahun ini sekitar 50.000 ton.

Pada Januari Touna telah mengekspor 1.747 ton,  Maret 1.757 ton, April 1.761 ton, Mei  2.711 ton, Juni 2.200 ton, dan Juli 3.900 ton.

Kabupaten Touna mengembangkan jagung di perluasan areal tanam baru (PATB) pada 2018 ini sekitar 20.000 hektar (ha).

Apabila provitas rata-rata jagung sekitar 6 ton/ha dan dalam satu tahun petani bisa tanam dua kali, maka terdapat tambahan produksi jagung yang sangat signifikan, yaitu sekitar 240 ton.

Potensi lahan kering

Kepala Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian sekaligus penanggung jawab Upsus Pajala Kabupaten Touna Dedi mengatakan, potensi lahan terutama lahan kering untuk LTT jagung di Touna cukup tinggi.

"Jagung dapat ditanam di tegalan 21.483, ladang 10.875, dan perkebunan 42.959 hektar sehingga total potensi pengembangan sekitar 75 ribu hektar," kata Dedi.

Berdasarkan curah hujan rata-rata Kabupaten Touna, petani dapat tanam jagung dua kali setahun.

"Tanam pertama di musim hujan sekitar Oktober-November dan tanam kedua di musim kemarau sekitar Maret-April," ujarnya.

Terkini Lainnya
Kementan Komitmen Jaga Stabilitas Harga dan Tingkatkan Produktivitas Petani, Pengamat Beri Respons Positif

Kementan Komitmen Jaga Stabilitas Harga dan Tingkatkan Produktivitas Petani, Pengamat Beri Respons Positif

Kementan
Pakar Pangan Universitas Andalas: Kepastian Harga Pemerintahan Prabowo Bikin Petani Senang

Pakar Pangan Universitas Andalas: Kepastian Harga Pemerintahan Prabowo Bikin Petani Senang

Kementan
DJBC Catat Tak Ada Impor Beras dan Jagung, Kinerja Bea Masuk Turun 5,1 Persen

DJBC Catat Tak Ada Impor Beras dan Jagung, Kinerja Bea Masuk Turun 5,1 Persen

Kementan
Kepuasan Petani terhadap Kinerja Kementan Capai 84 Persen

Kepuasan Petani terhadap Kinerja Kementan Capai 84 Persen

Kementan
Mentan: Jika Tidak Ada Aral Melintang, 3 Bulan Lagi Indonesia Swasembada Beras

Mentan: Jika Tidak Ada Aral Melintang, 3 Bulan Lagi Indonesia Swasembada Beras

Kementan
Respons Keluhan Petani Singkong di Lampung, Mentan Amran Siap Kawal Regulasi Tata Niaga

Respons Keluhan Petani Singkong di Lampung, Mentan Amran Siap Kawal Regulasi Tata Niaga

Kementan
Perkuat Ketahanan Pangan, Mentan Amran Gandeng 3 Bupati Sulsel Kembangkan Kopi dan Kakao

Perkuat Ketahanan Pangan, Mentan Amran Gandeng 3 Bupati Sulsel Kembangkan Kopi dan Kakao

Kementan
Beras Nasional Surplus 3,7 Juta Ton, Mentan Amran: Hasil Kerja Keras Petani

Beras Nasional Surplus 3,7 Juta Ton, Mentan Amran: Hasil Kerja Keras Petani

Kementan
Mendag : Ekspor Hortikultura Naik 49 Persen Semester I 2025, Indonesia Tekan Impor dan Tingkatkan Ekspor

Mendag : Ekspor Hortikultura Naik 49 Persen Semester I 2025, Indonesia Tekan Impor dan Tingkatkan Ekspor

Kementan
Sejalan dengan Prabowoisme, Wamentan Dukung Tani Merdeka Indonesia

Sejalan dengan Prabowoisme, Wamentan Dukung Tani Merdeka Indonesia

Kementan
Soal Framing Negatif Mentan Amran, PP KAMMI: Publik Harus Menilai sesuai Fakta dan Data

Soal Framing Negatif Mentan Amran, PP KAMMI: Publik Harus Menilai sesuai Fakta dan Data

Kementan
Lawan Mafia Pangan, Ini Upaya Mentan Jaga Kesejahteraan Petani

Lawan Mafia Pangan, Ini Upaya Mentan Jaga Kesejahteraan Petani

Kementan
Komisi IV DPR RI Apresiasi Mentan Amran, Produksi Pangan Naik hingga Serapan Bulog Capai 4 Juta Ton

Komisi IV DPR RI Apresiasi Mentan Amran, Produksi Pangan Naik hingga Serapan Bulog Capai 4 Juta Ton

Kementan
Harga Beras Turun di 13 Provinsi, Mentan Amran Yakin Stabilitas Berlanjut

Harga Beras Turun di 13 Provinsi, Mentan Amran Yakin Stabilitas Berlanjut

Kementan
Berkat Dukungan Kementan, Panen Padi Gadu di Lampung Timur Menguntungkan Petani

Berkat Dukungan Kementan, Panen Padi Gadu di Lampung Timur Menguntungkan Petani

Kementan
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Rp
Minimal apresiasi Rp 5.000
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com