KOMPAS.com - Kementerian Pertanian mendorong wilayah Malang dan sekitarnya sebagai sentra jeruk di Indonesia.
Untuk itu, Kementerian Pertanian akan mendistribusikan bibit jeruk gratis kepada masyarakat.
"Kami minta jeruk ini didistribusi satu juta batang. Gratis untuk masyarakat," kata Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, saat mengunjungi Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika (Balitjestro) di Desa Tlekung, Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Jawa Timur, Jumat (25/5/2018).
Amran mengatakan distribusi tersebut diintegrasikan dengan program Bedah Kemiskinan Rakyat Sejahtera (Bekerja).
(Baca: Bantuan Pertanian Bakal Kurangi Angka Kemiskinan di Desa)
Program tersebut merupakan upaya pengentasan kemiskinan berbasis bantuan produktif bidang pertanian.
"Kami minta bukan sekedar didistribusikan saja, tapi dikawal dan disinergikan dengan program Bekerja. Dibagikan 5 hingga 10 batang per rumah tangga sekaligus diberikan pupuknya. Kita berikan pendampingan juga," kata Amran.
Pembagian bibit jeruk tersebut dilakukan dengan pertimbangan keunggulan komparatif yang dimiliki wilayah ini.
Ia berharap, bibit tersebut kelak dapat menopang sebuah skala industri dan berdampak pada kesejahteraan petani.
(Baca: Bupati Jember Diajak Kurangi Angka Kemiskinan Lewat Pertanian)
"Jadi kita membangun berdasarkan keunggulan komparatif suatu daerah. Termasuk pertimbangan kultur tanamnya. Jangan kita membangun dari Sabang sampai Marauke diecer anggarannya. Potensinya apa yg ada di daerah itu. Itu yang kita dorong," ujarnya.
Ia menargetkan kualitas jeruk di Jawa Timur, utamanya Malang menjadi yang terbaik di Indonesia.
"Apalagi risetnya dekat dari Kota Malang dan agroklimatnya pun cocok," katanya.
Amran pun meminta Balitjestro untuk fokus mengembangkan varietas jeruk unggul yang dapat bersaing dengan jeruk mancanegara. Dengan begitu, jeruk Malang layak diekspor.
"Sekarang, teknologi jeruk terbaru sudah ditemukan. Namanya Bujang Seta, bisa berbuah tiap hari," ujarnya.