KOMPAS.com – Menteri Pertanian Andi, Andi Amran Sulaiman, memberi bantuan pertanian untuk 14.029 Rumah Tangga Miskin (RTM) di Kabupaten Lumajang.
Melalui program Bedah Kemiskinan Rakyat Sejahtera (Bekerja), Kementan memberi ayam dan kandangnya sebanyak 666,4 ribu ekor senilai Rp 70,6 miliar dan kambing sebanyak 702 ekor senilai Rp 3,4 miliar.
Selain itu, pemerintah juga membagikan benih pohon mangga seluas 247 hektar senilai Rp 1,9 miliar serta sarana dan prasarana sayuran seluas 125 hektar senilai Rp 1,6 miliar.
Ada pun nilai total program produktif pertanian ini mencapai Rp 77,5 miliar yang dibagikan secara bertahap.
(Baca: Bantuan Pertanian Bakal Kurangi Angka Kemiskinan di Desa)
"Kami harap akan menjadi solusi permanen untuk pengentasan kemiskinan di desa," ujar Amran saat meluncurkan Program Bedah Kemiskinan Rakyat Sejahtera (Bekerja) di Dusun Karangrejo, Desa Kaliwungu, Kecamatan Tempeh, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Kamis (24/5/2018).
Kemiskinan di desa
Kabupaten Lumajang menjadi lokasi ketiga sasaran Program Bekerja di Jawa Timur setelah Kabupaten Bondowoso dan Jember.
Kemiskinan menjadi salah satu masalah sosial di Kabupaten Lumajang. Sebanyak 16 persen penduduk masih di bawah garis kemiskinan.
Berdasarkan data Kemensos dan BKKBN, sebanyak 132.696 rumah tangga di Lumajang masuk kategori pra-sejahtera atau Rumah Tangga Miskin/RTM.
Sekira 48 persen atau 63.510 RTM bekerja di sektor pertanian. Mereka tersebar di 3 kecamatan dan 36 desa.
(Baca: Menteri Amran Pastikan Tidak Ada Lahan Tidur di Lumajang)
Program Bekerja merupakan upaya Kementan untuk mengentaskan kemiskinan di tanah air berbasis pertanian dengan tiga tahapan, jangka pendek, menengah, dan panjang.
Pada 2018, Kementan menargetkan program Bekerja dapat dilaksanakan di 10 provinsi, menjangkau 776 desa, dan 200.000 RTM.
Nantinya, tiap kelompok akan mengembangbiakkan 9 ekor kambing betina dan seekor pejantan.
“Apabila hewan ternak yang diberikan dikelola dengan baik, kami yakin akan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat pra-sejahtera,” katanya.
Menurut Amran, ayam kampung yang diberikan mampu bertelur saat berusia enam bulan dan berproduksi hingga umur dua tahun.
“Yang penting ayam tersebut harus terus dipelihara dan jangan dipotong," ujarnya.
Untuk memastikan ayam berkembang biak dengan baik, Kementan juga memberikan bantuan pakan selama enam bulan dan pendampingan.
Selain bernilai ekonomi, bantuan ayam tersebut juga dapat membantu peningkatan gizi keluarga miskin.
Adanya sinergi Kementerian Pertanian dengan pemerintah daerah akan membangkitkan perekonomian rakyat miskin.
"Begitu kita tinggalkan kemiskinan, kemiskinan tidak terjadi lagi karena kita terbiasa berproduksi," katanya.