Mendorong Investasi dari Sektor Pertanian

Kompas.com - 15/05/2018, 15:24 WIB
Josephus Primus

Editor

Sebagian petani di Lamongan dan Gresik sudah mulai memanen padi di lahan miliknya.KOMPAS.com/Hamzah Sebagian petani di Lamongan dan Gresik sudah mulai memanen padi di lahan miliknya.

LAMPUNG, KOMPAS.com - Untuk mendukung iklim investasi di Indonesia, pemerintah telah menerapkan kebijakan-kebijakan yang mempermudah dan menciptakan daya tarik investor baik dari dalam maupun luar negeri. Sebagai negara agraris, tentunya usaha di sektor pertanian menjadi bidikan tersendiri bagi para investor.

Demi mendukung hal tersebut, Kementerian Pertanian di bawah arahan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman telah membuat kebijakan untuk deregulasi beberapa peraturan yang menghambat proses investasi tanpa menghilangkan kualitas pengelolaan industri pertanian.

Dalam sambutannya pada Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) Barat Kamar Dagang dan Indonesia (Kadin) Indonesia yang diwakili Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementerian Pertanian, Kuntoro Boga Andri, Kementerian Pertanian telah menindaklanjuti Perpres No. 91 Tahun 2017 tentang Percepatan Pelaksanaan Berusaha.

Dalam paparannya, Kementerian Pertanian telah melakukan pencabutan Peraturan Menteri Pertanian dan Keputusan Menteri Pertanian di sektor pertanian (Permentan No. 10/Permentan/RC.200/3/2018) dengan rincian 241 Permentan/Kepmentan telah disesuaikan dengan perkembangan dan memberikan kemudahan dalam pelayanan serta 50 Permentan/Kepmentan dicabut.

Selain itu ada beberapa kebijakan lainnya yang membuka ruang bagi investasi. "Kita sudah memangkas sekitar 140-an perizinan, dan itu bisa meningkatkan dunia usaha kita saat ini", papar Boga.

"Kita melakukan deregulasi untuk menaikkan investasi dan sampai saat ini, investasi kita sampai dengan deregulasi dilakukan sudah meningkat 42,94 persen," lanjut Boga dalam penjelasannya.

Sebelumnya, Ketua Kadin Provinsi Lampung, Muhammad Kadafi menjelaskan betapa pentingnya pengembangan sektor pertanian untuk memacu pertumbuhan ekonomi masyarakat.

"Bicara Sumatera tidak lepas dari posisi agraris dimana sektor-sektor wisata kita di pertanian baik itu kopi, lada, dan sebagainya. Ini menjadikan fokus Kadin, bagaimana sektor-sektor pertanian dapat dikembangkan bukan hanya mengekspor produk-produk mentah. Bagaimana Lampung siap menciptakan produk (olahan) menjadikan pertumbuhan ekonomi meningkat", ujar Kadafi

Kadafi optimistis, sebagai negara agraris Indonesia mampu berbicara banyak di dunia Internasional sebagai negara digdaya dengan menguasai sektor pangan.

"Kita sebagai negara agraris, kita kuasai saja 25 persen pangsa pangan otomatis akan menjadi negara digdaya", jelasnya.

Beberapa performa positif dari sektor pertanian seharusnya mampu meningkatkan iklim investasi serta pertumbuhan ekonomi.

"Ada kontribusi sekitar 27,14 persen GDP yang berasal dari sektor pertanian. Untuk mewujudkan kedaulatan pangan, dilakukan beberapa upaya dalam aspek operasional yakni peningkatan ketahanan pangan, swasembada pangan, kedaulatan pangan, dan kesejahteraan petani ini kita lakukan beberapa tahap kegiatan misalnya tahun 2015-2018 fokus pada ketahanan (pangan) dan swasembada, seterusnya kita fokus pada kedaulatan pangan, kemudian kita mengarah pada ekspor menuju peningkatan kesejahteraan petani dan sektor pertanian menjadi sektor yang memberikan devisa kepada negara," jelas Boga.

Kegiatan Rakorwil Kadin yang diselenggarakan di Lampung ini menghadirkan juga narasumber dari Kementerian Perdagangan Staf Ahli Bidang Iklim Usaha dan Hubungan Antar Lembaga dan Didik J.Rachbini Ketua LP3E Kadin

Terkini Lainnya
Hadapi Ancaman Pangan, Kementan Gencarkan Irpom demi Pastikan Keberlanjutan Pangan Aman
Hadapi Ancaman Pangan, Kementan Gencarkan Irpom demi Pastikan Keberlanjutan Pangan Aman
Kementan
Program Pompanisasi Buat Petani Tersenyum, Mentan Amran: Solusi untuk Tingkatkan Indeks Pertanaman
Program Pompanisasi Buat Petani Tersenyum, Mentan Amran: Solusi untuk Tingkatkan Indeks Pertanaman
Kementan
Irpom Naikkan IP Jadi 3 Kali, Kementan Pantau dan Pastikan Pangan Aman Terkendali
Irpom Naikkan IP Jadi 3 Kali, Kementan Pantau dan Pastikan Pangan Aman Terkendali
Kementan
Irpom Disebut Berhasil Cegah Gagal Tanam Saat Kemarau
Irpom Disebut Berhasil Cegah Gagal Tanam Saat Kemarau
Kementan
Kemarau Tetap Bisa Tanam, Petani Senang IP Naik 
Kemarau Tetap Bisa Tanam, Petani Senang IP Naik 
Kementan
Lewat B50, Pemerintah Sediakan Energi Nasional dan Tingkatkan Nilai Tambah Pekebun
Lewat B50, Pemerintah Sediakan Energi Nasional dan Tingkatkan Nilai Tambah Pekebun
Kementan
Agustus Tidak Ada Puso, Pompanisasi di Banten Dongkrak Kenaikan NTP
Agustus Tidak Ada Puso, Pompanisasi di Banten Dongkrak Kenaikan NTP
Kementan
Kementan Ajak FAO Tingkatkan Tata Kelola Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan
Kementan Ajak FAO Tingkatkan Tata Kelola Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan
Kementan
Presiden Jokowi Terima Agricola Medal, FAO: Transformasi Pertanian Indonesia Berkembang Pesat
Presiden Jokowi Terima Agricola Medal, FAO: Transformasi Pertanian Indonesia Berkembang Pesat
Kementan
Optimalkan Perluasan Areal Tanam, Kementan Monitoring Program Pompanisasi
Optimalkan Perluasan Areal Tanam, Kementan Monitoring Program Pompanisasi
Kementan
Kementan Gencarkan Pompanisasi, Pastikan Pompa Berhasil Nyala Mengairi Sawah
Kementan Gencarkan Pompanisasi, Pastikan Pompa Berhasil Nyala Mengairi Sawah
Kementan
Atasi Kekeringan Lahan, Kementan Terjun Langsung Bantu Petani
Atasi Kekeringan Lahan, Kementan Terjun Langsung Bantu Petani
Kementan
Irpom dan Pompanisasi Terbukti Berhasil Selamatkan Ketahanan Pangan Nasional
Irpom dan Pompanisasi Terbukti Berhasil Selamatkan Ketahanan Pangan Nasional
Kementan
Kementan Bersama GEMPITA Sinergi Bangun Kalteng Jadi Lumbung Padi Nasional
Kementan Bersama GEMPITA Sinergi Bangun Kalteng Jadi Lumbung Padi Nasional
Kementan
Produksi Naik Bulan Agustus, September dan Oktober, Program Pompanisasi Berhasil
Produksi Naik Bulan Agustus, September dan Oktober, Program Pompanisasi Berhasil
Kementan
Bagikan artikel ini melalui
Oke