KUPANG, KOMPAS.com - Sebagai salah satu provinsi yang mayoritas penduduknya merayakan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru 2018, Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Frans Lebu Raya menjamin stok dan pasokan pangan di wilayahnya aman dan harga terkendali. Hal ini sampaikan saat membuka Rapat Koordinasi (Rakor) pengamanan stabilisasi harga dan pasokan pangan jelang HBKN di Kupang.
"Dengan kondisi amannya stok dan pasokan pangan di NTT, kita tetap harus waspada terhadap potensi timbulnya masalah distribusi dan penimbunan. Untuk itu kami mohon satgas pangan menindak tegas apabila ada yang melakukan penimbunan barang," ujarnya.
Frans juga menegaskan agar para distributor membuat komitmen kepada pengecer untuk tidak menaikkan harga terlalu tinggi. "Jangan ada pihak yang memanfaatkan momen ini untuk meraup keuntungan banyak dengan menaikkan harga, dan jika diperlukan kita lakukan operasi pasar," lanjutnya.
Senada dengan Gubernut NTT, Staf Ahli Menteri Perdagangan bidang Iklim Usaha dan Hubungan Antar Lembaga, Suhanto menjelaskan, pelaku usaha sebagai ujung tombak dalam fluktuasi harga diimbau tidak memanfaatkan momen HBKN untuk melakukan spekulasi dengan menjual harga diatas kewajaran.
"Pelaku usaha distribusi bahan pangan pokok juga diwajibkan untuk mendaftar dan melaporkan stok, pengadaan, dan penyaluran barang yang diperdagangkan" jelasnya.
Dalam kesempatan ini, Kepala Pusat Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan, Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian, Tri Agustin Satriani menyampaikan bahwa, setelah memperhitungkan kondisi ketersediaan pangan nasional, Kementerian Pertanian menjamin bahwa stok pangan menjelang Natal 2017 dan Tahun Baru 2018 secara umum aman, bahkan terhitung surplus.
Prognosa persediaan pangan di NTT posisi November 2017 sebagai berikut beras 157.618 ton, jagung 61.293 ton, gula pasir 5.677 ton, telur ayam 942 ton, terigu 4.626 ton, minyak goreng 4.918 ton dan kedelai 846 ton. Kondisi stok pangan ini cukup untuk tiga hingga empat bulan ke depan.
Laporan Kepala Bank Indonesia NTT Naik Tigor Sinaga menyebutkan inflasi di NTT cukup terkendali meskipun cenderung lebih tinggi pada akhir tahun. Selain itu juga pengaruh cuaca yang dapat menghambat distribusi.
Turut hadir Tim TPID Provinsi, Satgas Pangan, perwakilan Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan serta instansi terkait lingkup Propinsi NTT dan para pelaku usaha pangan.
Seusai rakor pangan, dilanjutkan pemantauan ke Pasar Inpres Naikoten dan gudang Bulog di Tanao, Kupang.
Berdasarkan hasil pemantauan, harga bahan pangan di pasar relatif stabil, hanya terjadi sedikit kenaikan pada komoditas telur ayam sekitar Rp.1000/kg sekarang menjadi Rp.30.000/kg dan daging ayam sekarang menjadi Rp.36.000/kg. Sedangkan stok bahan pangan di Bulog Divre NTT sebagai berikut beras 42.912 ton, gula pasir 3.557 ton, minyak goreng 195.000 ton. Stok ini diperhitungkan cukup untuk empat bulan ke depan.
Hal ini menunjukan wujud sinergi bersama sebagai tindak lanjut rencana aksi pemerintah dalam menghadapi HBKN. Sebelumnya, Kepala Badan Ketahanan Pangan Agung Hendriadi memimpin Rakor HBKN tingkat pusat di Jakarta pada Kamis, 7 Desember 2017 lalu.