Rantai Distribusi Singkat Bikin Harga di Toko Tani Indonesia Lebih Murah

Kompas.com - 04/12/2017, 15:47 WIB
Josephus Primus

Penulis

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman saat meninjau Toko Tani Indonesia Center di Pasar Minggu, Jakarta , Rabu (16/6/2016).Pramdia Arhando Julianto Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman saat meninjau Toko Tani Indonesia Center di Pasar Minggu, Jakarta , Rabu (16/6/2016).

KOMPAS.com - Ibu rumah tangga mana yang tak terpincut dengan harga murah bahan kebutuhan pokok? Bayangkan, kata Manajer Toko Tani Indonesia Center (TTIC) Inti Pertiwi ada banderol harga beras medium Rp 8.000 per kilogram dalam kemasan 2 kilogram dan 5 kilogram.

Belum lagi, harga daging sapi Rp 75.000 per kilogram. Kalau di pasar biasa, harganya bisa menyentuh selisih mahal Rp 5.000 per kilogram. "Kami menawarkan harga lebih murah," kata Inti.

Inti memberi contoh ikhwal Agro Inovasi Fair yang diselenggarakan di Botani Square Kota Bogor pada 22-25 November 2017. Pada ajang itu, di gerai TTI, harga telur per 10 butir adalah Rp 12.000.

Selanjutnya, harga bawang merah Rp 20.000 per kilogram, bawang putih Rp 16.000 per kilogram, cabai merah Rp 26.000 per kilogram, semua jenis sayuran Rp 5.000 per pak, dan berbagai variasi harga untuk buah-buahan.

Paling kiri, Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementan Agung Hendriadi di lokasi Toko Tani Indonesia (TTI) Kabupaten Bandung. Keberadaan TTI memperpendek rantai pasok distribusi dan stabilitasi harga pangan.
Badan Ketahanan Pangan Kementan Paling kiri, Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementan Agung Hendriadi di lokasi Toko Tani Indonesia (TTI) Kabupaten Bandung. Keberadaan TTI memperpendek rantai pasok distribusi dan stabilitasi harga pangan.

Menurut Inti lagi, selama acara tersebut, TTIC sudah menjual beras sebanyak 2 ton, 500 kilogram daging ayam, 500 kilogram  bawang putih, 500 kilogram bawang merah, 600 kilogram telur, serta 200 kilogram buah dan sayuran.
 
"Kami mencoba selalu hadir di berbagai even untuk lebih mendekatkan diri kepada masyarakat, juga memberi kesempatan kepada warga untuk berbelanja bahan pangan dengan harga terjangkau dan berkualitas," imbuh Inti Pertiwi.

Senang

Toko Tani Indonesia (TTI) di Jalan Swadaya, Kota Makassar. Sampai dengan 2017 usai, Kementerian Pertanian sudah membangun 3.000 TTI di seluruh Indonesia.Josephus Primus Toko Tani Indonesia (TTI) di Jalan Swadaya, Kota Makassar. Sampai dengan 2017 usai, Kementerian Pertanian sudah membangun 3.000 TTI di seluruh Indonesia.

"Karena harga yang kami tawarkan relatif lebih murah dibanding di pasar-pasar, dan kualitasnya bagus, tidak sedikit masyarakat yang tadinya hanya melihat-lihat pameran, akhirnya berbelanja", kata Inti yang mengaku setiap harinya didatangi pengunjung mencapai 1.000 orang pada kegiatan itu.

"Saya senang belanja di sini. Selain pelayanannya ramah dan cepat, harganya ternyata jauh lebih murah dibanding di pasar, apalagi yang dijual di mal," ujar ibu Netty, warga bogor, sambil menenteng beras TTI dalam kemasan 5 kilogram.

Menurut Riwantoro, Kepala Pusat Distribusi dan Cadangan Pangan BKP,  pihaknya akan terus megembangkan TTI di berbagai wilayah."Kami akan terus tumbuhkan TTI ditempat-tempat strategis, agar warga tidak kesulitan memperoleh harga pangan berkualitas dengan harga terkangkau," kata Iwan yang ditemui di gerai TTI.

Riwantoro menjelaskan beras TTI bisa dijual lebih murah karena telah dipotongnya mata rantai distribusi pangan yang panjang.

"Harga pangan mahal, karena rantai distribusinya panjang, bisa mencapai 7-8 titik. Setelah kami potong rantai distribusinya hanya menjadi 3 titik, yaitu dari gabungan kelompok tani, ke TTI dan TTI menjual langsung ke warga. Dengan demikian, jelas harganya bisa ditekan dan bisa kami jual lebih murah," demikian Iwan.

Petugas menjelaskan kegiatan di Toko Tani Indonesia Center (TTIC) di Jalan Sam Ratulangi, Makassar, Sulsel. Setiap hari beras produksi gabungan kelompok tani setempat terjual hingga 50 kilogram. Foto diambil Selasa (14/11/2017).Josephus Primus Petugas menjelaskan kegiatan di Toko Tani Indonesia Center (TTIC) di Jalan Sam Ratulangi, Makassar, Sulsel. Setiap hari beras produksi gabungan kelompok tani setempat terjual hingga 50 kilogram. Foto diambil Selasa (14/11/2017).

Terkini Lainnya
Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 
Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 
Kementan
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan
Kementan
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim
Kementan
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun
Kementan
Antisipasi Darurat Pangan di Papua Selatan, Kementan Gencarkan Optimasi Lahan Rawa di Merauke
Antisipasi Darurat Pangan di Papua Selatan, Kementan Gencarkan Optimasi Lahan Rawa di Merauke
Kementan
Antisipasi Darurat Pangan, Kementan Percepat Realisasi Pompanisasi dan PAT Padi Gogo
Antisipasi Darurat Pangan, Kementan Percepat Realisasi Pompanisasi dan PAT Padi Gogo
Kementan
Di Merauke, Mentan dan Wamenhan Gelar Panen Raya Padi Saat Hujan Deras
Di Merauke, Mentan dan Wamenhan Gelar Panen Raya Padi Saat Hujan Deras
Kementan
Targetkan Pertanian Modern, Mentan Amran Cek Pompanisasi di Merauke
Targetkan Pertanian Modern, Mentan Amran Cek Pompanisasi di Merauke
Kementan
Targetkan Peningkatan IP Padi, Kementan Canangkan Pompanisasi di Kabupaten Merauke
Targetkan Peningkatan IP Padi, Kementan Canangkan Pompanisasi di Kabupaten Merauke
Kementan
Kementan Bersama Dinas Pertanian Provinsi Banten Kembangkan Padi Biosalin untuk Wilayah Pesisir
Kementan Bersama Dinas Pertanian Provinsi Banten Kembangkan Padi Biosalin untuk Wilayah Pesisir
Kementan
Program Pompanisasi dari Mentan Amran di Subang Tuai Respons Positif
Program Pompanisasi dari Mentan Amran di Subang Tuai Respons Positif
Kementan
Dapat Tambahan Kuota Pupuk Subsidi, Pemkab OKI Optimis Produktivitas Pertanian Meningkat
Dapat Tambahan Kuota Pupuk Subsidi, Pemkab OKI Optimis Produktivitas Pertanian Meningkat
Kementan
Irjen Setyo Budiyanto Larang Pertemuan Pegawai Kementan dengan Penyedia Barang dan Jasa secara Langsung
Irjen Setyo Budiyanto Larang Pertemuan Pegawai Kementan dengan Penyedia Barang dan Jasa secara Langsung
Kementan
Kebut Oplah Demi Amankan Pangan Nasional, Petani Senang, Kementan Jadi Tenang
Kebut Oplah Demi Amankan Pangan Nasional, Petani Senang, Kementan Jadi Tenang
Kementan
Mantan Mentan Bungaran Saragih Sebut Indonesia Perlu Menko Pangan dan Agribisnis
Mantan Mentan Bungaran Saragih Sebut Indonesia Perlu Menko Pangan dan Agribisnis
Kementan
Bagikan artikel ini melalui
Oke