Kunjungi SRMA 17 Surakarta, Gus Ipul Soroti Pentingnya Wali Asuh dan Asrama

Kompas.com - 21/07/2025, 10:37 WIB
Tsabita S. Naja,
Dwi NH

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menteri Sosial RI Saifullah Yusuf ( Gus Ipul) menyoroti pentingnya pemenuhan kebutuhan dasar dalam proses pendidikan di sekolah rakyat, termasuk ketersediaan tenaga pendidik dan pendamping.

Ia mencatat sejumlah aspek layanan pendidikan di sekolah rakyat yang masih membutuhkan perbaikan, salah satunya terkait pendampingan siswa di lingkungan asrama melalui kehadiran wali asuh dan asrama.

"Banyak hal yang harus kami cukupi dan perbaiki tentang layanan di sekolah rakyat. Mungkin kepala sekolahnya ada, gurunya cukup, bisa jadi wali asrama dan asuhnya kurang," ujar Gus Ipul dalam keterangan resminya, Senin (21/7/2025).

Pernyataan tersebut ia sampaikan saat mengunjungi Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 17 Surakarta, Minggu (20/7/2025).

Baca juga: Tinjau Sekolah Rakyat di Yogya, Gus Ipul Disambut Harapan Baru Siswa

Oleh karena itu, Gus Ipul mengajak para pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) menjadi bagian dari upaya  mendukung kesuksesan sekolah rakyat. 

Menurutnya, keberadaan wali asuh dan asrama sangat penting untuk membentuk kedisiplinan dan karakter para siswa yang berasal dari beragam latar belakang sosial dan budaya.

Gus Ipul mencontohkan, sebagian siswa masih terbiasa bangun siang atau bermain di luar ruangan hingga larut malam.

Ia menilai kebiasaan tersebut hanya bisa diubah melalui pendekatan holistik dan kerja sama dari semua pihak di lingkungan sekolah.

Baca juga: Pengukuran yang Tepat untuk Mendorong Kualitas Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif

Kepala SRMA 17 Surakarta Sephtina Sinta Sari membenarkan hal tersebut. Sejak Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) pada 14 Juli 2025, ia menyadari bahwa butuh kesabaran dan ketelatenan tinggi untuk membentuk kedisiplinan siswa.

Sephtina juga menekankan pentingnya kehadiran figur pengasuh yang mampu mendampingi proses pembentukan karakter siswa dan peran ini tidak bisa digantikan oleh guru atau kepala sekolah semata.

Untuk mendukung kemampuan pendampingan siswa secara lebih efektif, Gus Ipul menyampaikan bahwa wali asuh dan asrama akan mendapat pelatihan, termasuk dalam mengelola kebutuhan emosional dan sosial anak-anak.

Senada dengan Gus Ipul, Wali Kota Surakarta Respati Ardi juga menyatakan komitmennya untuk memperkuat peran pendamping dan pengasuh di sekolah rakyat.

Baca juga: Respati Soroti Fenomena Anak Muda Solo Pilih Jadi Juru Parkir Daripada Cari Kerja

Ia akan melibatkan layanan Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) untuk memberikan konsultasi rutin dan pelatihan parenting kepada para wali asuh dan asrama.

"Untuk wali asuh dan asrama, kami akan tambahkan psikolog klinis agar bisa berdiskusi tentang cara parenting dan lain-lain," ujar Respati.

Ia menyebut, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) akan turun ke sekolah rakyat untuk memberikan pelatihan parenting.

Selain pendidikan dan pendampingan, Gus Ipul juga menyoroti aspek keamanan.

Ia menyatakan bahwa Taruna Siaga Bencana (Tagana) akan diperbantukan untuk mendukung keamanan dan keteraturan di lingkungan sekolah.

Baca juga: Mensos Gus Ipul Klaim Tak Ada Siswa Sekolah Rakyat Mengundurkan Diri

Pastikan bantuan tepat sasaran

Dalam kunjungan ke SRMA 17 Surakarta, Gus Ipul juga menyinggung perihal Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) sebagai rujukan dalam menentukan penerima akses pendidikan di sekolah rakyat.

Data tersebut menunjukkan bahwa lebih dari empat juta anak usia sekolah dari jenjang sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah atas (SMA) masih belum mengenyam pendidikan, putus sekolah, atau berada dalam kondisi rentan putus sekolah.

Gus Ipul menegaskan bahwa sekolah rakyat merupakan upaya konkret untuk merangkul anak-anak yang belum terjangkau oleh sistem pendidikan formal.

Baca juga: Mensos Gus Ipul Ungkap Kategori Masyarakat yang Tidak Layak Dapat Bansos

Oleh karena itu, ia meminta para pendamping PKH melakukan profiling secara cermat terhadap Keluarga Penerima Manfaat (KPM) untuk memastikan akses pendidikan di sekolah rakyat diberikan kepada anak-anak yang paling membutuhkan.

"Maka teman-teman sekalian, karena basisnya data, kerja kita harus terukur. Kita harus mulai melihat profil KPM dengan sungguh-sungguh," tegas Gus Ipul di hadapan para pendamping PKH.

Gus Ipul menambahkan, langkah ini sejalan dengan arahan Presiden RI Prabowo Subianto untuk memuliakan wong cilik, menjangkau masyarakat yang belum terjangkau, dan membuka peluang baru bagi keluarga miskin serta miskin ekstrem agar dapat memutus rantai kemiskinan melalui pendidikan.

Baca juga: Gus Ipul Buka Retreat Kepala Sekolah Rakyat Tahap 2

Terkini Lainnya
Kemensos Siap Dukung Kopdes Merah Putih, Gus Ipul: Upaya Memutus Rantai Kemiskinan Ekstrem

Kemensos Siap Dukung Kopdes Merah Putih, Gus Ipul: Upaya Memutus Rantai Kemiskinan Ekstrem

Kemensos
Peduli Disabilitas dan Lansia, DWP Kemensos Salurkan Bantuan Atensi di Yogyakarta

Peduli Disabilitas dan Lansia, DWP Kemensos Salurkan Bantuan Atensi di Yogyakarta

Kemensos
Angka Putus Sekolah Tinggi, Kemensos: Sekolah Rakyat Jadi Upaya Putus Rantai Kemiskinan

Angka Putus Sekolah Tinggi, Kemensos: Sekolah Rakyat Jadi Upaya Putus Rantai Kemiskinan

Kemensos
Kunjungi SRMA 17 Surakarta, Gus Ipul Soroti Pentingnya Wali Asuh dan Asrama

Kunjungi SRMA 17 Surakarta, Gus Ipul Soroti Pentingnya Wali Asuh dan Asrama

Kemensos
Tinjau SRMA 15 Magelang, Wamensos Pastikan Pemenuhan Kebutuhan Siswa Terpenuhi

Tinjau SRMA 15 Magelang, Wamensos Pastikan Pemenuhan Kebutuhan Siswa Terpenuhi

Kemensos
Kolaborasi Positif, Sekolah Rakyat dan Sekolah Reguler di Aceh Besar Berjalan Kondusif dan Harmonis

Kolaborasi Positif, Sekolah Rakyat dan Sekolah Reguler di Aceh Besar Berjalan Kondusif dan Harmonis

Kemensos
Terindikasi Terlibat Judi Online, lebih dari 600.000 Penerima Bansos Dievaluasi Kemensos

Terindikasi Terlibat Judi Online, lebih dari 600.000 Penerima Bansos Dievaluasi Kemensos

Kemensos
Kisah Arista, 5 Tahun Putus Sekolah dan Kini Bangkit Mengejar Mimpi di Sekolah Rakyat

Kisah Arista, 5 Tahun Putus Sekolah dan Kini Bangkit Mengejar Mimpi di Sekolah Rakyat

Kemensos
Graduasi 1.000 KPM PKH di Sleman, Gus Ipul: Bantuan Sosial Sementara, Berdaya Selamanya

Graduasi 1.000 KPM PKH di Sleman, Gus Ipul: Bantuan Sosial Sementara, Berdaya Selamanya

Kemensos
Kisah Ikhsan, Siswa Sekolah Rakyat yang Ingin Jadi Bupati untuk Bangun Rumah Sakit

Kisah Ikhsan, Siswa Sekolah Rakyat yang Ingin Jadi Bupati untuk Bangun Rumah Sakit

Kemensos
Tinjau Sekolah Rakyat di Yogya, Gus Ipul Disambut Harapan Baru Siswa

Tinjau Sekolah Rakyat di Yogya, Gus Ipul Disambut Harapan Baru Siswa

Kemensos
Gedung Sekolah Rakyat dan SLB Berdampingan di Kota Bandung, Kemensos Pastikan Aktivitas Keduanya Tak Saling Menganggu

Gedung Sekolah Rakyat dan SLB Berdampingan di Kota Bandung, Kemensos Pastikan Aktivitas Keduanya Tak Saling Menganggu

Kemensos
Banyak Bansos Salah Sasaran, Mensos: Kami Gunakan Data Tunggal dari BPS

Banyak Bansos Salah Sasaran, Mensos: Kami Gunakan Data Tunggal dari BPS

Kemensos
Bangun Karakter, MPLS Sekolah Rakyat Kenalkan Siswa 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat

Bangun Karakter, MPLS Sekolah Rakyat Kenalkan Siswa 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat

Kemensos
Menko PM Puji Mensos: Dalam Waktu Singkat, Sekolah Rakyat Sudah Jalan

Menko PM Puji Mensos: Dalam Waktu Singkat, Sekolah Rakyat Sudah Jalan

Kemensos
Bagikan artikel ini melalui
Oke