Permainan Rakyat Jadi Sarana Membangun Karakter Bangsa

Kompas.com - 14/11/2018, 19:00 WIB
Mikhael Gewati

Editor

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) mendorong permainan tradisional menjadi sarana untuk membangun karakter bangsa dalam rapat koordinasi Pembangunan Karakter Melalui Pemanfaatan Objek Pemajuan Kebudayaan, Jakarta, Selasa (13/11/2018)Dok. Kemenko PMK Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) mendorong permainan tradisional menjadi sarana untuk membangun karakter bangsa dalam rapat koordinasi Pembangunan Karakter Melalui Pemanfaatan Objek Pemajuan Kebudayaan, Jakarta, Selasa (13/11/2018)

KOMPAS.com – Permainan rakyat dan olahraga tradisional merupakan salah satu sarana untuk membangun karakter bangsa. Hal ini sesuai dengan amanat dalam Perpres nomor 87 tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter yang juga turut mendukung implementasi Revolusi Mental.

“Nilai-nilai penguatan pendidikan karakter seperti jujur, bekerja keras, peduli sosial dan peduli lingkungan akan lebih mudah tertanam bila dimasukkan dalam konsep permainan rakyat yang menghibur dan menyenangkan, dan pastinya lebih nyata dari pada permainan virtual,” ucap Asisten Deputi Nilai dan Kreativitas Budaya, Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan ( Kemenko PMK) Alfredo Sani, dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima, Kamis (14/11/2018).

Alfredo mengatakan itu usai memimpin rapat koordinasi Pembangunan Karakter Melalui Pemanfaatan Objek Pemajuan Kebudayaan di Jakarta, Selasa (12/11/2018).

Hal senada diungkapkan Guru Besar Antropologi Universitas Hasanudin Makassar Hamka Naping. Menurutnya, melalui permainan rakyat, pendidikan karakter akan terinternalisasi dengan mudah dan terserap oleh pemain permainan, baik secara sadar atau tidak sadar.

“Manusia itu homo ludens, yakni makhluk yang memainkan permainan, oleh karena itu dengan menyiapkan kebijakan khusus terkait membangkitkan kembali permainan rakyat akan mempermudah dalam mendidik generasi masa depan yang lebih unggul,” tutur Hamka.

Sayangnya, generasi bangsa sekarang lebih tertarik bermain melalui dunia virtual yang terkoneksi lewat internet. Padahal Indonesia memiliki sekitar 2.600 permainan tradisional, seperti petak umpet, kelereng, egrang, lompat tali, layangan, gelasing, gatrik, pletekon, rangku alu, engklek dan meriam bambu.

Dengan melihat manfaat yang dimiliki, permainan rakyat dan olahraga tradisional perlu diperkenalkan kembali secara masif kepada masyarakat luas. Upaya ini dilakukan sebagai Pemanfaatan Objek Pemajuan Kebudayaan bertujuan salah satunya untuk membangun karakter bangsa, sebagaimana amanat UU No.5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan.

“Saat ini kami masih berkoordinasi terkait berbagai kebijakan agar permainan rakyat sebagai salah satu objek pemajuan kebudayaan kembali jaya dan mampu diubah jadi soft power bangsa ini,” kata Alfredo.

UU No.5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan juga menjelaskan, permainan rakyat adalah salah satu dari 10 Objek Pembangunan Kebudayan. Sebab, permainan rakyat merupakan permainan yang didasarkan pada nilai tertentu dan dilakukan oleh kelompok masyarakat secara terus menerus dan diwariskan pada generasi berikutnya yang bertujuan untuk menghibur diri.

Selain sebagai sarana membangun karakter bangsa, objek permainan rakyat juga akan diupayakan menjadi pendorong industri pariwisata.

“Kami yakin bila ada sinergi kuat yang melibatkan semua sektor dan dibungkus dengan inovasi baru, 2600 permainan rakyat di Indonesia akan punya pengaruh dalam peningkatan kesejahteraan rakyat karena mampu menarik wisatawan,” pungkas Alfredo.

Terkini Lainnya
Kasus Bunuh Diri Melonjak Selama Covid-19, Jepang Peringatkan Dunia
Kasus Bunuh Diri Melonjak Selama Covid-19, Jepang Peringatkan Dunia
Kemenko PMK
Menko Puan Berikan Bantuan dan Santunan bagi Korban Tsunami Lampung
Menko Puan Berikan Bantuan dan Santunan bagi Korban Tsunami Lampung
Kemenko PMK
Menko Puan Sampaikan Belasungkawa bagi Korban Tsunami Selat Sunda
Menko Puan Sampaikan Belasungkawa bagi Korban Tsunami Selat Sunda
Kemenko PMK
Di Arab, Indonesia Jadi Tamu Kehormatan
Di Arab, Indonesia Jadi Tamu Kehormatan
Kemenko PMK
RI Jadi Tamu Kehormatan di Festival Janadriyah, Ini Harapan Puan
RI Jadi Tamu Kehormatan di Festival Janadriyah, Ini Harapan Puan
Kemenko PMK
Puan Ajak Para Ibu Tularkan Budaya Membaca
Puan Ajak Para Ibu Tularkan Budaya Membaca
Kemenko PMK
JK dan Puan Bahas Penanganan Dampak Bencana NTB dan Sulteng
JK dan Puan Bahas Penanganan Dampak Bencana NTB dan Sulteng
Kemenko PMK
Bangkitkan Budaya Minum Jamu, Menko Puan Ajak Milenial Konsumsi Jamu
Bangkitkan Budaya Minum Jamu, Menko Puan Ajak Milenial Konsumsi Jamu
Kemenko PMK
Hadapi Isu Darurat Kesehatan, Menko PMK Ingin Semua Negara Siap Siaga
Hadapi Isu Darurat Kesehatan, Menko PMK Ingin Semua Negara Siap Siaga
Kemenko PMK
Gandeng BNN, Ratusan Pegawai Kemenko PMK Mendadak di Tes Narkoba
Gandeng BNN, Ratusan Pegawai Kemenko PMK Mendadak di Tes Narkoba
Kemenko PMK
Menko PMK Beberkan Pemanfaatan Teknologi Nuklir bagi Indonesia
Menko PMK Beberkan Pemanfaatan Teknologi Nuklir bagi Indonesia
Kemenko PMK
Wapres Kosta Rika dan Menko PMK Bertemu Bahas Pemberdayaan Perempuan
Wapres Kosta Rika dan Menko PMK Bertemu Bahas Pemberdayaan Perempuan
Kemenko PMK
Di Wina, Menko PMK Promosikan Jamu Indonesia Berteknologi Iradiasi
Di Wina, Menko PMK Promosikan Jamu Indonesia Berteknologi Iradiasi
Kemenko PMK
Menko Puan Tekankan Pentingnya Kerja Sama Nuklir untuk Pembangunan
Menko Puan Tekankan Pentingnya Kerja Sama Nuklir untuk Pembangunan
Kemenko PMK
Di Wina, Puan Katakan, Pendapatan Masyarakat Indonesia Makin Merata
Di Wina, Puan Katakan, Pendapatan Masyarakat Indonesia Makin Merata
Kemenko PMK
Bagikan artikel ini melalui
Oke