Menko PMK Ingin Kapasitas Ekonomi Digital Perempuan Meningkat

Kompas.com - 08/11/2018, 20:53 WIB
Auzi Amazia Domasti,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Puan Maharani merespon positif event Indonesia Women Forum (IWF) 2018 yang diselenggarakan di Ciputra Artpreneur, Jakarta pada 8-9 November 2018.

Menurut dia acara dengan tema "Wanita Mandiri Ekonomi" ini menjadi salah satu upaya penting, khususnya bagi perempuan untuk menjadi pelaku usaha yang kuat dan kreatif.

“Melalui forum ini, diharapkan dapat dirumuskan agenda program, gerakan, maupun kampanye untuk membangun kapasitas ekonomi digital perempuan. Peran perempuan yang kuat dalam bidang ekonomi, akan mempercepat terwujudnya Indonesia yang sejahtera dan mandiri," kata Puan.

Menko PMK sendiri mengatakan itu saat membuka IWF 2018, Kamis (8/11/2018). Puan pun didampingi oleh CEO Femina Svida Alisjahbana dan Head of Marketing Google Indonesia Veronica Utami saat membuka acara.

Lebih lanjut Puan mengatakan, bahwa peningkatan peran perempuan dalam bidang usaha dan ekonomi membutuhkan lingkungan dan ruang kondusif yang dibangun secara bersama.

Dia juga memberikan beberapa contoh upaya bersama untuk memperkuat ekonomi digital bagi perempuan. Di antaranya adalah memperluas dan memperkuat pelaku ekonomi digital perempuan melalui edukasi dan sosialisasi, serta meningkatkan akses permodalan dan pasar.

Kemudian penguasaan teknologi agar dapat memperluas dan memperdalam pasar ekonomi digital, dan membangun jaringan kelembagaan ekonomi digital perempuan.

“Demi mewujudkan negara ekonomi digital yang kuat maka kita juga membutuhkan pelaku-pelaku usaha yang tangguh dan kreatif,” tambah Puan.

Pada forum ini pula Menko PMK Puan Maharani menerima Token Of Appreciation dalam bentuk tanaman sebagai simbol sustainability dan nature yang menggambarkan bisnis yang berkelanjutan.

Sementara itu, CEO Femina Svida Alisjahbana menjelaskan, IWF merupakan ajang selebrasi hal-hal terbaik yang sudah dicapai oleh wanita Indonesia, baik didunia karir korporasi, maupun wanita wirausaha.

Acara ini menjadi ajang pertemuan wanita bekerja terbesar di Indonesia dengan estimasi peserta dan pengunjung lebih dari 1000 wanita perhari.

Digitalisasi terbesar se-Asia Tenggara

Bukan tanpa sebab Menko PMK meminta agar semua pihak bekerja sama membangun kapasitas ekonomi digital perempuan. Ini karena salah satu visi Indonesia adalah menjadi negara ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara pada 2020.

Makanya, kata puan, pemerintah pun terus melakukan berbagai upaya untuk menciptakan ekosistem ekonomi digital. Salah satunya adalah deregulasi kemudahan berusaha.

“Dunia industri memasuki era industri 4.0 yang ditandai dengan kegiatan ekonomi berbasiskan teknologi cyber atau ekonomi digital, Maka dari itu pemerintah gerak cepat” ujar Puan, dalam keterangan pers yang Kompas.com terima, Kamis (8/11/2018).

Menurut laporan bank dunia, peringkat kemudahan berusaha Indonesia dalam 2 tahun terakhir meningkat dari peringkat 109 menjadi peringkat 91, naik 15 peringkat.

Pemerintah juga menyediakan akses permodalan melalui kredit usaha rakyat yang mencapai nilai Rp 120 triliun.

Sementara itu, Head of Marketing Google Indonesia dalam acara tersebut mengatakan kontribusi UMKM di Indonesa sangat besar. Melalui bisnis online pertumbuhan UMKM mencapai 80 persen lebih banyak.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
Memuat pilihan harga...
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme Jernih KOMPAS.com